part 16

880 113 32
                                    

Kenzo memasuki halam rumah seseorang ia memarkirkan motornya lebih maju dari gerbang sang pemilik rumah, sedikit begegas Kenzo menekan tombol bel dan menunggu siapapun untuk membukakannya pintu.

Setelah tiga menit menunggu terlihat laki laki paruh baya yang masih sangat gagah membuka pintu berukuran lumayan besar.

"Assalamualaikum, om." Sapa Kenzo, dengan menyalami pria itu.
"Wa'allaikumsalam, temennya Kevin ya?" Tanyanya.
"Saya Kenzo om, temennya Keisha."
Jawab Kenzo.
"Ohalah Kenzo anaknya Erfan? Om pangling sama kamu sudah lama ga ketemh makin ganteng aja." Ocehnya, dengan sesekali menepuk nepuk pelan pundak Kenzo.

"Mari masuk, mau cari Keishanya ya?" Tanya Teguh.
"Iya om, Keishanya ada?" Kenzo bertanya balik.
"Ada ada, sebentar ya om panggil dulu." Teguh beranjak menuju anak tangga untuk memanggil anak gadisnya.

"Ehh Kenzo, udah sehat nak?" Suara sedikit cempreng itu bersumber dari suara Rinta yang muncul tiba tiba dari arah dapur, menyapa Kenzo dengan senang hati dan melepas celmek yang terpasang di badannya lalu di letakkan di sisi kursi.

"Udah mendingan Tante." Jawab Kenzo dengan menyodorkan tangannya berniat untuk menyalimi beliau yang lebih tua.

Tok..tokk..
"Dek, papa masuk ya?" Tanya Teguh, dengan mengetuk beberapa kali pintu kamar sang putri.
"Keisha..?" Panggilnya lagi

"Ehh papa, masuk aja pa." Sahut Keisha, kupingnya di sumpal dengan airpods putih kesayangannya mendengarkan lagu Never Goodbye lagu kesukaannya akhir akhir ini semenjak di rilis sekitar tiga Minggu lalu Keisha jatuh cinta dengan lagu salah satu Boyband Korea itu.

"Ada apa pa?" Tanya Keisha.
"Itu si Kenzo nyariin kamu, temuin dulu nak." Jawab Teguh.
"Kenzoo? Ngapain pa?" Tanya Keisha, lagi.
"Papa juga ga tau, mending kamu temuin dulu ga enak nanti kelamaan nunggunya." Perintah sang papa.

"Ahh, iya pa." Dengan langkah sedikit malas Keisha menurunit tangga, dengan sang papa yang menyusul dari belakang.

"Mas Kenzo mau minum apa?" Tawar bi Sri, ia adalah asiten rumah tangga baru di keluarga Maheswari semenjak dua hari lalu. Bi Sri sudah tau nama Kenzo lantaran di suru dengan sang majikan untuk menawarkan minum pada sang tamu.

"Ga usah Bi, makasih." Jawab Kenzo, dengan senyum ramah pada bi Sri.
"Ya udah mas, bibi tinggal dulu ya." Pamit Bi Sri.

"Kenzo? Ada apa Ken?" Tanya Keisha yang mucul dari arah tangga rumahnya.
"Temenin gue, boleh?" Ucap Kenzo.
"Temenin, kemana?" Tanya Keisha, lagi.
"Nanti malem bunda ulang tahun, gue mau kasih kejutan cuma gue ga tau selera perempuan kaya gimana." Seloroh Kenzo.

"Temenin aja dek, kasian Kenzonya." Ujar Teguh yang menemani arah perbincangan mereka.
"Gue siap siap dulu." Ucap Keisha.
"Iya." Balas Kenzo.

Keisha meninggalkan dua laki laki itu di ruang tamu untuk kembali ke kamar dan bersiap memenuhi ajakan Kenzo, walau raganya sedikit tak rela meninggalkan kasur empuk yang menjadi pujaan hati sehari hari. Keisha tetap memperias dirinya dengan style yang sederhana, memakai strit putih di balut dengan cardigan hijau olive dan perbaduan celana jeans, dengan sneakers putih yang cantik, membuat dirinya terlihat lebih elegan.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
K.KTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang