part 23

472 78 13
                                    

Dringggg...dringgg..
Bunyi bel rumah keluarga Teguh berbunyi, entah siapa yang pagi pagi buta telah datang, ini pukul 06.45 hari minggu. Semua keluarganya berlibur akhir pekan, tak jarang juga Teguh harus bekerja untuk urusan yang lumayan penting.

"Dek.. itu bukain pintunya."
Ujar Teguh yang duduk di teras belakang rumahnya sembari menikmati kopi dan membaca berita melalui ponsel, namun suara bel yang masih terdengar jelas di telinganya menyerukan sang putri untuk membuka pintu, bukan karena malas untuk berdiri tapi jarak Keisha yang lebih dekat dari pintu utama rumah mereka.

"Iya, sebentar." Seloroh pada tamunya Keisha sembari berlari untuk membuka pintu.

"Pagi kak Keisha." Sapa anak perempuan kecil itu padanya, dengan membawa keranjang makanan berukuran sedang.

"RISMA?"

"Hii kamu apa kabar?" Keisha.

"Baik kak, kakak gimana?"

"Baik juga dong, kamu bawa kue ya?"

"Iya kak."

"Bentar ya."

Keisha berlari menuju dapurnya mencoba membuka lemari atas yang terisi wadah makanan yang tersusun rapi, meraih satu piring berukuran sedang yang kemudian berlari kecil menuju tempat Risma berposisi.

"Kak, makasih ya udah mau beli kue Risma." Ucap Risma dengan senyuman yang tak pudar dari bibirnya sedari tadi.

"Iya Risma ga papa, ini aku mau beli yang ini, ini, ini juga ya." Tunjuk Keisha.

"Kakak beli banyak banyak mau di makan sendiri atau gimana? Kalo kakak mau beli ga banyak atau seperlunya aja ga papa kak jangan beli kue Risma karena kasian jadi di borong, Risma aja udah seneng banget punya pelanggan tetap." Oceh Risma.

"Ga kok Risma, kakak beli buat di bagiin sama tetangga kan keluarga aku baru jadi warga di sini, ya sekitar seminggu yang lalu jadi kami Pengen berdekatan dengan cara bagiin sedikit kue buatan nenek kamu nanti sekalian aku promosikan, ya?" Jawab Keisha.

"Makasih banyak ya kak."

"Iya sama sama, berapa semuanya?" Tanya Keisha.

"50.000 kak." Jawab Risma.

"Makasih ya Risma, oh iya kamu tunggu sebentar ya."
Keisha menyodorkan uang biru yang ada di dalam sakunya memberikan pada Risma dan beranjak menuju dapur rumahnya untuk menaruh kuenya.

"Mama, Keisha sepedahan sekalian mau tau rumah Risma boleh, ya?" Tanya Keisha pada Rinta yang tengah di sibukan membuat hidangan untuk sarapan.

"Boleh aja, tapi mama titip makanan buat Tante Anaya boleh, nak?"

"Boleh ma, kei tunggu di depan sekalian keluarin sepeda." Jawab Keisha.

Sekitar sepuluh menit mama Keisha terlihat membawa dua kresek putih yang berisi makanan Keisha yang tengah mengobrol dengan Keisha menyambut kedatangan mama Rinta dengan senyum.

"Hai Risma." Sapa Rinta.

"Halo Tante.. e-eh maksud Risma mama." Ucap Risma kikuk, benar kemarin Risma dan Rinta sempat berbincang kecil sampai akhirnya Rinta menyuruh Risma untuk memanggilnya dengan sebutan 'mama'.

K.KTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang