part 15

702 86 11
                                    

"ngapain sih?" Celetuk Kenzo, menatap malas pada semua anggota EagleEye.
"Ngapain ngapain, ya kita pada mau liat keadaan Lo kunyuk." Jawab Dava.

"Gue cuman luka njir ga sampe struk." Balas Kenzo.
"Yeeee, kita mau main aja ga boleh?" Tanya Dava malas.
"Ya kalian itu kaya mau hajatan bukan mainnn" Kenzo geram.
"Lo kalo lagi marah ngomongnya lebar ya Ken" Davin cekikikan, bukan terlihat seram tapi Kenzo malah terlihat mengemaskan di saat saat seperti ini.

"Serah lo aja." Kenzo memutar malas bola matanya.
"Gue mau balik ah ga penting gini." Lanjut Kenzo.

"Weeee main balik balik aja Lo, abis ngusir kita." Tahan Marcel.
"Ya mau ngapain cokk." Celetuk Kenzo, kesal.
"Kakek marah marah Mulu ye, heran." Dava menggelengkan kepalanya.

Kenzo kembali duduk di ruangan markas geng EagleEye, ingin sekali segera pulang dan melanjutkan tidurnya menggantikan malamnya kemarin yang tak tidur dengan nyenyak, namun urung tertahan dengan anggota anggotanya yang sangat menyebalkan baginya.

"Mau di hajar ga Ken, Dyon sama anggota anggotanya?" Seloroh Marcel.
"Serah Lo pada aja, gue lagi males brantem." Jawab Kenzo.
"Lo pada pasti udah kasih pelajaran kan?" Lanjut Kenzo bertanya.

"Iya kita udah ancurin markas mereka, tapi kalo Lo ga puas kita bisa kasih bendera perang." Ucap Marcel.

"Udahlah ga penting banget ngurusin mereka, kalian ga usah pikirin cukup fokus sama sekolah." Balas Kenzo, tak ingin jika menjadi beban pikiran teman temannya hanya permasalahan mereka dengan geng Tiger pecundang itu pikirnya. 

Kenzo berdiri dengan badan yang masih sedikit terasa nyeri dia berhati hati hendak meninggalkan ruangan serba hitam itu untuk kembali ke istananya.

"Mau kemane Lo?" Tanya Davin, melihat Kenzo yang mulai beranjak menuju pintu utama markas.
"Pulang." Jawab Kenzo seadaanya.
"Gofood dong Kennnn.." goda Dava.
"Hmm, pesen aja." Kenzo berbalik badan mengularkan beberapa lembar uang merah dan di letakan di atas meja di hadapan anggotanya.

Tak lagi terkejut Kenzo sudah sering mentraktir teman temannya, bagi Kenzo semua itu di anggapnya sedekah dan memberi kebahagiaan untuk teman temannya, Orang khaya.

"Thanks pak wakillll" Dava bersorak gembira.

Kenzo kembali melanjutkan jalannya untuk segera pulang.

"Kawal." Perintah Marcel pada beberapa anggotanya, mengingat Kondisi Kenzo yang belum sepenuhnya pulih, geng Tiger bisa saja menyerang kapan saja tanpa di sangka.

***
"Makasih bang." Keisha terus mengukir senyumnya dengan menggenggam es krim coklat yang ia beli tadi bersama sang kakak.
"Iya sama sama.." Kevin meraih puncak kepala Keisha dan mengacak acak rambutnya pelan kerena merasa gemas, adik kecilnya yang dulu menangis kerena mainan kini beranjak menjadi gadis remaja hal itu tidak mengubah pandangan Kevin, dimatanya Keisha masih adik kecil yang sangat ia sayangi.

Keisha menincingkan matanya seperti ada yang mengganjal dari sebrang minimarket, ia melihat seorang anak kecil kisaran umur sembilan tahun dengan menggandeng anak kecil lagi_ah sepertinya adiknya mereka mirip.
Pakaian yang terlihat sedikit lusuh dua mereka mendudukan dirinya disebuah halte sebrang jalan. Keisha bergegas masuk kembali ke dalam mini market.

"Heh mau kemana?" Kevin sedikit terkejut dengan pergerakan Keisha yang tiba tiba berlari kecil masuk minimarket.

"Bentaran aja bang." Jawab Keisha tanpa menoleh.

"Prasaan udah abis tiga heran ga kenyang kenyang." Gumam Kevin.

Keisha sedikit terburu mengambil keranjang belanja dan memilih beberapa makanan seperti beberapa mie, roti, susu kotak satu literan, dan beberapa cemilan.

K.KTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang