13

1.9K 80 2
                                    

Jangan lupa vote and coment sama follow akun gw dong (≧▽≦)

Tak terasa kini kandungan Bianca sudah memasuki 2 bulan

Pagi ini Bianca telah kembali semangat seperti biasa, kali ini ia berniat untuk berjualan lebih banyak lagi, agar uangnya bisa ia gunakan untuk membeli keperluan sang janin dan juga persiapan sebelum lahiran.

"Hallo anaknya Buna, lagi apa didalem sayang? Kamu baik baik aja kan?" Tanya Bianca kepada anaknya, walaupun ia tau tidak bakal terjawab, namun ia tetap semangat mengajak anaknya untuk mengobrol.
"Hari ini kita kelilingnya agak jauh ya sayang, kamu gak papakan nak? , Nanti kalo capek kita istirahat di taman." Sambungnya.

******

"BIANCAAA." Teriak seseorang kepada Bianca.
Disaat Bianca sedang melayani pembelinya, ia kaget karena teriakan yang memanggil namanya.
"Mama." Gumam Bianca lirih.
"KAMU." Ucap Luna sambil menunjuk Bianca.
"IKUT SAYA." Titahnya kepada Bianca.

****

Saat ini Bianca dan Luna sudah sampai dikediaman keluarga ABIGAIL
Saat Bianca membuka pintu ia disuguhi oleh pemandangan dimana sang ayah beserta saudaranya berkumpul sambil menatapnya tajam.

" Sini kamu." Ucap Luna sambil menarik tangan Bianca dengan kasar.
Sedangkan Bianca hanya diam saja sambil memegang perutnya, ia masih shock.

Brukk.

Tubuh Bianca dihempaskan oleh Luna dengan kasar, sehingga Bianca yang belum siap pun terjatuh.

Plakk

Kepala Bianca tertoleh kesamping setelah mendapatkan tamparan dari sang ayah.

"Gara gara kamu klien saya jadi ngebatalin kontrak kerjasamanya sama saya." Ucap  Andrian Rakana Abigail, sang ayah.
"Tapi pa , ini gak ada hubungannya sama aku." Ucap Bianca setelah sekian lama diam.
" Ini ada hubungannya sama kamu, karena kamu itu anak pembawa sial tau gak." Ucap Andrian penuh penekanan.
"Sini kamu ikut saya." Titah Andrian.

****
Kini mereka berdua sedang berada di  gudang, kamar Bianca dulu.
Saat ini Andrian sudah melepas ikat pinggang nya. Dan akan ia cambukkan ke kaki, punggung, dan tangan Bianca.

Ctass

Andrian mulai memukul kaki Bianca.

Ctass

Ia memukul punggung Bianca, ia tidak peduli jika Bianca sedang mengandung.

Brukk

Ia menendang wajah Bianca.
Sedangkan Bianca saat ini wajahnya sudah dipenuhi oleh darah. Sebenarnya ia mulai khawatir dengan anaknya, ia takut jika harus kehilangan anaknya.

Brak

Pintu ditutup dengan keras oleh Andrian.

Hiks.. hiks..

Isakan itu lolos begitu saja dari bibir mungil Bianca.

                                 ↓↓↓

Saat Bianca sedang tertidur tiba tiba pintu dibuka dengan kasar oleh Luna.

"Heh sini kamu." Ucap Luna yang diketahui membawa air lemon, dengan menyeret kasar Bianca.

Brukk

Tubuh Bianca dihempaskan begitu saja dilantai kamar mandi yang sangat dingin.

Byurr

Air lemon itu disiramkan begitu saja ditubuh Bianca yang dipenuhi oleh luka.

"Akhh perih mah.. hikss.." Ucap Bianca sambil sesekali merengis kesakitan.

Perih? Tentu saja, tidak usah ditanya bagaimana perihnya.

Bragg

Ember bekas air lemon itu dihempaskan begitu saja hingga mengenai kepala Bianca.

Ada kritik & dan sarann??
Komenn okeyy

Sorry dikit doang, soalnya otak gw lagi kebagi jadi 4 nii
  
AND JANGAN LUPA VOTE COMENT NYA YA SAYANG YA (≧▽≦)

                       Salam Sayang
                             YOONA

BIANCA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang