19

1.8K 80 10
                                    

Sumpah prend gue gak ngeh kalo part 19 nya gak ada,  dan makasihh banyak sama yang ngingetinn ❤️sebagai gantinya, kita tukar chapter oke.
Ngerti gak??
Jadi kita cuman tukar nomernya aja gituloh, paham kann???

******
Setelah lelah dengan kegiatan hari ini akhirnya Justin pun pulang ke kos-annya Bianca.

Tok tok tok

"Biii." Panggil Justin.
"Iya bentar." Jawabnya.

Ceklek

"Mau aku ambilin minum?" Tanya Bianca setelah mempersilahkan Justin untuk duduk.
"Boleh, tolong bikinin es kopi ya." Pintanya.
"Iya, tunggu bentar." Jawab Bianca.

Setelah berkutat dengan peralatan dapur, akhirnya Bianca selesai membuatkan Justin kopi.

"Ini diminum dulu." Tawar Bianca.
"Iya." Jawabnya.

Namun setelah meletakkan gelasnya yang sudah kosong, pandangan Justin jatuh pada jari tangan Bianca yang terdapat plester luka.

"Itu tangan kamu kenapa?" Tanyanya.
"Ah ini tadi gak sengaja kena pisau waktu motong ayam." Jawabnya sambil berusaha menyembunyikan tangannya, karena tak mau membuat Justin khawatir dan merasa bersalah.
"Kenapa gak bilang?" Ucapnya secara tak sadar menaikkan nada bicaranya.
"Ayo ke dokter aja." Pintanya.
"Gak usah Justin, aku baik baik aja kok, mending kamu makan sop ayam nya yang udah aku buatin." Jawab Bianca.
"Huftt yaudah deh." Pasrah Justin.

*****

"Mumu Vero mau ketemu abang, abang kok gak pulang pulang sihh." Rengek Alexa kepada sang bunda.
"Sabar sayang, paling abang lagi dimarkas, atau mungkin nginep dirumah temennya." Jawab Ocha.
"Huftt mau ketemu abanggg.." ucap Alexa.
"Yaudah ditelfon coba abangnya." Usul Ocha kepada sang anak bungsu
"Bentar Mu, aku ambil handphone dulu." Pamitnya kepada Ocha.
"Iya, hati hati sayang jangan lari lari, nanti jatuh." Peringat Ocha kepada si bungsu.

******

Setelah mengambil handphone nya kini Alexa pun sudah siap akan menelpon sang abang.
" Semoga diangkat." Gumamnya.
"Halo Ve."  Jawab panggilan diseberang.
"Abang kok gak pulang." Rengeknya yang sudah hampir menangis.
"Gue lagi ada urusan bentar." Jawabnya.
" Kenapa lama bangett abangg." Ucap Alexa.
"Iya nanti gue pulang." Jawab Justin.
" Justin ini sopnya."

Tunggu!!
Kenapa ada suara seorang wanita disana?? Apa abangnya sudah punya pacar?
Alexa pun mengerutkan dahinya lantaran tidak asing dengan suara lembut tersebut.

" Abang itu suara siapa? " Tanya Alexa.

Astaga Justin lupa jika ia sedang bersama Bianca. Apakah ia harus bilang jika ia sedang berada dirumah Bianca. Entahlah ia pun bingung harus bagaimana.

"Huh itu suara Bianca Ve, kamu kenalkan?" Tanya balik Justin.
"Bianca? Tunggu, maksud abang Bianca yang Vero ceritain ke abang waktu Vero ketemu di mall?" Tanya Alexa heboh.
"Iyaa." Jawabnya malas.

Entah kenapa jika menyangkut Bianca sang adik begitu sumringah, apakah ini pertanda bahwa ia dan Bianca akan mendapatkan lampu hijau?

" Abang, aku mau dong ketemu sama kak Bia." Pinta Alexa.
"Iya nanti abang kirimin alamatnya ke kamu." Jawabnya.
" Sekarang aja bang." Pintanya lagi memaksa.
"Iya iya ." Ucap Justin yang sudah pasrah.

*****

" Emm tadi siapa yang nelfon Justin?"
Tanya Bianca.
"Suara aku tadi ganggu ya." Tanya nya sekali lagi.
" Ah engga tadi itu Alexa adik aku." Jawabnya.
" Oo." Jawab Bianca.

                       Salam Sayang
                             YOONA

BIANCA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang