12th : Midnight Talk

694 104 9
                                        

Member Diamonds kini kembali berkumpul di ruang tengah dorm karna masih menunggu kepulangan manajer mereka yang membawa Haruto ke rumah sakit. Semuanya tentu khawatir karena sejak sebelum debut sampai sekarang, Haruto termasuk member yang tak pernah sakit.

Dan saat pemuda itu pingsan secara tiba-tiba tadi, tentu semua member merasa resah dan menerka-nerka apa yang sebenarnya terjadi pada pemuda alpha itu karna memang hal itu tak pernah terjadi sebelumnya.

"Aku masih bingung kenapa Ruto tiba-tiba pingsan tadi. Padahal sebelumnya dia terlihat baik-baik saja" celetuk Mashiho membuat para member yang sejak tadi diam kini melihat pemuda mirip hamster itu.

"Kamu benar Mashi. Ini baru pertama kalinya terjadi. Aku sendiri tau saat Ruto pingsan dia sempat menyentuh dadanya, lalu tiba-tiba jatuh" tambah Yoshi.

"Apa mungkin dia sakit dan tidak mengatakan pada kita?". Junkyu berujar dengan ragu-ragu.

Hyunsuk menggeleng tanda tidak setuju dengan kalimat Junkyu, "Tidak Junkyu-ya. Dia tidak sakit sama sekali, hyung sudah memastikannya sendiri sebelum kita pergi ke lokasi pemotretan"

Junkyu kembali terdiam mendengar ucapan leader Diamonds itu. Omega manis itu merasa bingung, tentu ia juga khawatir pada member yang sudah ia anggap sebagai adiknya sendiri itu.

Apalagi situasi diantara keduanya beberapa hari ini masih belum membaik, ia juga belum sempat berbicara pada pemuda itu mengenai apa yang tadi mate nya, Junghwan katakan. Tentang Haruto dan omega yang harusnya menjadi mate nya, Jeongwoo.

"Kenapa dia belum juga pulang? Aku jadi semakin khawatir jika keadaan Haruto memburuk" ujar Hyunsuk lagi. Eomma nya Diamonds itu lalu menatap sang mate, Jihoon dengan pancaran mata penuh kecemasannya.

"Hoonie, bisakah kamu telfon manajer hyung sekarang? Aku sangat mencemaskan Haruto sekarang"

Jihoon mengusap punggung Hyunsuk pelan, alpha itu berusaha memberi ketenangan pada omeganya. Meski ia juga ikut khawatir, apalagi mereka merupakan leader Diamonds dimana semua tanggungjawab grup dan para member ada di tangan mereka.

"Jangan terlalu khawatir Hyunsukie--

Pandangan Jihoon mengedar para semua member Diamonds yang terlihat sekali tak tenang, -- kalian semua juga tidak perlu khawatir berlebihan. Aku yakin Haruto baik-baik saja. Aku akan coba telfon manajer hyung sekarang"

Jihoon sudah menghidupkan ponselnya. Leader kedua Diamonds itu baru hendak menekan nomor manajernya saat pintu dorm dibuka.

Ia dan semua member yang lain langsung memaku tatapan pada dua orang yang baru saja datang. Sembilan pasang mata yang berbeda itu bisa melihat Haruto yang berjalan pelan dengan dipapah oleh manajer mereka. Wajah tampan pemuda itu juga terlihat agak pucat.

"Jaehyuk, tolong bantu antarkan Haruto ke kamar agar aku bisa bicara dengan manajer hyung"

Jaehyuk yang dimintai tolong oleh Jihoon segera berdiri dan menghampiri Haruto. Pemuda itu mengambil sebelah lengan Haruto dan melingkarkan lengan kurus Haruto melewati bahunya. Ia berjalan pelan sambil memapah Haruto, menggantikan hal yang dilakukan manajer mereka sebelumnya.

Sepeninggal Jaehyuk dan Haruto, kini seluruh member Diamonds belum juga membuka suara. Mereka menunggu manajer Diamonds yang saat ini menyandarkan punggungnya di sofa.

"Manajer hyung, ini silahkan diminum dulu" ucap Asahi yang tadi memang sempat ke dapur untuk mengambilkan manajer mereka itu minum.

"Terimakasih Asahi"

Manajer Diamonds itu segera menegak segelas air yang diberikan oleh Asahi. Orang yang umurnya tak jauh berbeda dengan seluruh member Diamonds itu menelisik ekspresi wajah member satu persatu.

MIZPAH Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang