13th : He Goes

501 87 21
                                    

Di pagi hari yang cerah ini Junkyu sudah bergabung dengan pasangan Jaesahi dan Yoshiho di ruang tengah dorm. Omega manis itu masih terlihat mengantuk terbukti dari ia yang berkali-kali menguap. Junkyu juga menyenderkan kepalanya di pundak Asahi yang duduk di samping kanannya.

"Junkyu hyung? Bisakah hyung bersandar di sofa atau di pundak Mashiho hyung saja? Aku kan juga ingin bermesraan dengan Asahi ku hyung"  pinta Jaehyuk setelah membiarkan mate nya disandari Junkyu sejak setengah jam yang lalu.

Junkyu menguap dengan sebelah tangan menutupi mulut lalu menatap Jaehyuk malas tanpa mengangkat kepalanya dari pundak Asahi, "Kamu bermesraan dengan Asahi nanti saja Jaehyuk-a. Hyung pinjam Asahi nya sebentar saja. Hyung mengantuk sekali, ingin tidur, tapi malas pergi ke kamar dan malas memejamkan mata"

"Aish Junkyu hyung. Hyung bersandar pada Mashi hyung saja, lihat pundak Mashiho hyung menganggur" rengek Jaehyuk sembari menggoyangkan lengan kiri Junkyu.

Junkyu memang duduk diantara Jaehyuk dan Asahi, menghalangi sepasang mate itu berdekatan. Sementara Yoshi dan Mashiho duduk di sofa samping mereka, asik berpelukan dan tak peduli dengan keributan yang terjadi di sekitarnya.

"Tidak-tidak. Aku tidak mau menganggu Mashi dan Yoshi, takut alpha macan itu mengamuk jika aku menganggu mate nya--

Junkyu mengangkat kepalanya sedikit untuk melihat ekspresi Asahi yang menatap lurus kartun Hello Jadoo yang sedang tayang.

-- Lagi pula hanya Asahi yang tidak terlihat mempermasalahkan ini. Kamu lihat sendiri kan ekspresinya itu, datar-datar saja dan tidak keberatan sama sekali jika hyung menyender ke pundaknya"

Jaehyuk menyugar rambutnya ke belakang, gemas sekali dia dengan ucapan Junkyu. Apalagi Asahi diam saja tidak protes. Dia kan hanya ingin memeluk mate nya.

"Hyung kan tau sendiri ekspresi Asahi yang normal memang begitu terus" ucapnya yang membuat Asahi sedikit melirik alpha itu sebelum kembali menonton gadis kecil di kartun Hello Jadoo yang saat ini merengek minta uang pada ayahnya.

"Ya sudah, kamu bisa menyender ke pundak hyung jika mau. Dengan Asahi nya nanti saja" tawar Junkyu yang kini mengerjab-ngerjabkan mata nya, ingin memejam tapi di tahannya.

"Tidak mau! Aku tidak mau kalau mate hyung tau dan cemburu nanti. Hyung itu tau tidak sih kalau aura mate hyung itu sangat kuat? Apalagi pheromones hyung juga sudah bercampur dengan pheromones mate hyung, dan aroma nya kadang membuatku tidak bisa berkutik karna terlalu kuat"

Junkyu kini mengangkat kepalanya, omega manis itu menyenderkan punggungnya di sandaran sofa, "Benarkah? Aku tidak merasa begitu. Lagi pula Junghwan tidak akan marah, dia itu tidak posesif dan cemburuan seperti kamu ini Jaehyuk-a"

Jaehyuk mendelik pada Junkyu, tak terima dengan kalimat yang diucapkan member yang masuk golongan hyung line itu.

"Aku tidak begitu ya hyung. Iya kan Sahi-ya, aku tidak posesif dan cemburuan kan?"

Asahi menoleh pada Jaehyuk yang menatapnya dengan tatapan berharap, "Iya. Jae tidak posesif dan cemburuan, tapi terlalu sering menempeliku, merengek, dan melarang ku ini itu. Jaehyuk itu--

Asahi menoleh pada Junkyu dengan tatapan bertanya, -- apa itu hyung namanya?"

"Budak cinta. Jaehyuk terlalu bucin padamu Asahi" jawab Junkyu santai.

Asahi tersenyum saat mendapat jawabannya, "Nah iya, Jae itu budak cinta ku, jadi pasti tidak bisa jauh-jauh dariku"

Jaehyuk memegangi dadanya dan memasang ekspresi sedih yang dibuat-buat, "Sahi-ya kenapa kamu berkata begitu. Akh dadaku sakit sekali rasanya, mungkin aku akan mati? Akh sakit sekali"

MIZPAH Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang