Sepasang mate yang baru saja meresmikan ikatan mereka malam tadi masih terlelap dengan tenang dalam posisi saling berpelukan.
Sampai pemuda yang lebih tua mulai menggeliat saat cahaya matahari pagi yang hangat menerpa wajahnya.
Junkyu membalikkan badannya, netra gelapnya menatap Junghwan yang masih terlelap, terlihat sangat polos dan berkali-kali lipat lebih tampan.
Omega itu menggerakkan jari telunjuknya perlahan menelusuri setiap lekuk wajah Junghwan. Mengagumi wajah mate nya yang bagai terpahat dengan sempurna sebelum netranya terhenti pada bibir sang alpha.
Junkyu kembali mengingat setiap ciuman lembut yang diberikan Junghwan untuk membantunya mengatasi heat-nya yang menyiksa. Juga saat pemuda itu menanamkan taringnya di tengkuknya.
Memberinya tanda bahwa ia omega milik sang alpha. Membuktikan bahwa ia adalah mate dari pemuda yang masih tak terusik dalam tidurnya.
Junkyu senang karena sejak malam tadi ia hanya akan bisa mencium pheromones milik mate nya, juga bisa saling berbagi perasaan dengan alpha-nya.
Junkyu amat bahagia dan bersyukur karena Moon Goddess sangat bermurah hati padanya. Sang dewi bulan sudah memberikan hadiah paling indah untuk hidupnya, mengikat takdirnya dengan seorang alpha yang sangat sempurna.
Junkyu tak masalah dengan perbedaan umur diantara keduanya. Karna ia sangat mengerti jika Junghwan bahkan lebih dewasa dibandingkan dirinya.
Pemuda yang saat ini masih duduk di bangku senior high school itu sangat memperhatikannya, Junghwan selalu memperlakukannya dengan penuh kelembutan, juga menempatkan dirinya di atas segalanya.
Hal itu terbukti dari tindakan alpha itu semalam. Saat ia membantunya mengatasi heat-nya tanpa peduli bahwa ia juga tengah mengalami rut.
Junghwan lebih memilih memperlakukan dirinya dengan lembut. Hanya sekedar ciuman juga marking yang tak didasari nafsu semata, juga karna ia lah yang memintanya.
Pemuda itu tak mengikuti ego nya sebagai alpha. Junghwan tak mau memaksakan kehendaknya pada Junkyu. Pemuda alpha itu tak pernah menganggap omega sebagai sosok untuk menyalurkan nafsu semata, melainkan menganggap omega sebagai sosok yang harus dilindungi sekuat tenaga.
Junghwan mencintainya mate nya, Junkyu, dengan sangat tulus.
Karna meski ia bisa saja melakukan hal lebih pada Junkyu malam tadi, ia justru memilih mengalihkan rasa sakit yang dirasakan Junkyu akibat marking-nya dengan mengelus pelan perutnya.
Membuat Junkyu merasakan kehangatan yang begitu besar, kebahagiaan yang membuncah, dan rasa amat disayangi yang tak dapat diungkapkan hanya dengan kata.
Junghwan lebih memilih menahan hasratnya sendiri demi membuat mate-nya nyaman, tak lagi merasakan sakit hingga akhirnya jatuh tertidur.
Puas mengagumi paras dan sifat yang dimiliki oleh Junghwan membuat Junkyu memberikan kecupan kecil di ujung bibir Junghwan, "Terimakasih karna sudah hadir di hidupku Junghwan. Terimakasih atas semua yang kamu lakukan, my alpha"
Junkyu lalu bergerak turun dari ranjang dengan pelan. Omega itu mengambil satu setel pakaian miliknya dari lemari lalu melangkah menuju kamar mandi untuk membersihkan diri.
Tak menyadari jika satu detik setelah ia menghilang di balik pintu, mate nya, Junghwan terbangun dengan senyuman terpatri di bibirnya.
Alpha muda itu menatap lurus pada pintu kamar mandi yang tertutup dengan telinga yang memerah karena perlakuan kecil namun manis dari sang omega.

KAMU SEDANG MEMBACA
MIZPAH
FanfictionMizpah - Ikatan emosional yang kuat antara dua orang yang terpisahkan oleh ruang dan waktu. Kim Junkyu, seorang omega yang merasakan ikatan yang begitu kuat pada seorang pemuda misterius yang pernah sekali ditemuinya. Membuatnya dapat merasakan ras...