Semua member Diamonds masih setia menunggu Junkyu sadarkan diri. Mereka semua khawatir dengan omega manis yang sepertinya terlalu shock mendengar kabar buruk yang sampai saat ini pun tidak mereka ketahui apa.
Mereka juga sempat mengecek ponsel milik Junkyu dan mencoba menelfon ke nomor Junghwan, mate dari member mereka itu. Selaku nomor terakhir yang ada di riwayat panggilan dan juga seseorang yang namanya diteriakkan Junkyu dengan keras sebelum ia jatuh pingsan. Sempat juga menelfon namun mereka semua memilih menyerah saat telfon mereka tak diangkat sekalipun oleh Junghwan.
"J-jung- h-hwan" gumam Junkyu kala kedua netranya perlahan-lahan terbuka karna omega itu sudah mendapatkan kesadarannya kembali.
"Junkyu? Kamu sudah sadar?"
Hyunsuk sebagai orang pertama yang menyadari Junkyu sudah sadar dari pingsannya segera menghampiri saat melihat Junkyu bersusah payah mendudukkan dirinya.
Member lain yang kemudian tau jika pemuda manis sang pemilik kamar sudah bangun pun segera menyusul langkah Hyunsuk yang menghampiri Junkyu, lalu berdiri mengelilingi ranjang tempat Junkyu terduduk sembari menunduk.
"Junkyu? Kamu bisa mendengar hyung?" tanya Hyunsuk lagi karna Junkyu masih saja diam.
Perlahan Junkyu menatap Hyunsuk dengan pancaran mata redup yang menyiratkan kesedihan juga ketidakpercayaan disana.
"Hyunsuk hyung--
Junkyu berucap dengan begitu lirih sampai Hyunsuk harus sangat fokus mendengar sembari matanya melihat gerakan bibir Junkyu agar ia bisa memahami perkataan membernya itu.
-- Junghwan, dia- ti-tidak mungkin t-tertem-bak kan?" lanjutnya lirih dengan suara yang bergetar.
Hyunsuk membolakan matanya saat mendengar ucapan Junkyu, "Apa? Junghwan tertembak?!"
Kedelapan member lain ikut terkejut saat mendengar ucapan Hyunsuk dan melihat respon Junkyu yang kini kembali menangis.
"Junkyu? Katakan pada hyung apa maksud semua ini? Junghwan tertembak- bagaimana bisa? Junkyu hyung mohon, katakan semuanya pada kami agar kami bisa mengerti"
Pandangan Junkyu mengedar dari Hyunsuk lalu pada member yang lain, "J-Junghwan hiks d-datang ke Se-oul- hiks. A-aku tidak ta-u k-ke-kenapa di-a b-bisa disini hiks--
Omega manis itu kembali menunduk dengan air mata yang semakin deras mengalir dari kedua matanya.
-- seseorang menelfonku hiks, d-d-dan dia me-ngatakan m-mate ku t-ter- hiks tem-bak d-di sta-siun hiks"
Seluruh member Diamonds yang mendengar ucapan Junkyu diiringi sesenggukan tangis omega itu merasa terenyuh. Mereka semua sangat mengerti kesedihan dan kesakitan yang salah satu member mereka itu rasakan.
"J-Jung-hwan hiks- dia akan se-lamat kan? A-alpha ku ti-tidak a-kan pergi kan? K-katakan padaku j-jika ini tidak benar! Ku-mohon, i-ini ti-tidak benar kan? Hiks Junghwan hiks hiks"
Hyunsuk, Mashiho, dan Asahi segera memeluk Junkyu. Ketiga omega itu bisa memahami betapa tersiksanya Junkyu saat mendengar jika mate nya tertembak, yang bisa membawa sang alpha itu diantara hidup dan mati.
"Junkyu hyung, kami mengerti, tapi kami mohon jangan seperti ini--
Mashiho menghentikan Junkyu yang memukul-mukul dadanya sendiri agak keras karna sesak, -- hyung, jangan menyakiti diri hyung. Aku- sangat tau apa yang hyung rasakan. Tapi- hyung harus ingat, Junghwan tidak akan senang melihat hyung seperti ini"
KAMU SEDANG MEMBACA
MIZPAH
FanfictionMizpah - Ikatan emosional yang kuat antara dua orang yang terpisahkan oleh ruang dan waktu. Kim Junkyu, seorang omega yang merasakan ikatan yang begitu kuat pada seorang pemuda misterius yang pernah sekali ditemuinya. Membuatnya dapat merasakan ras...