15th : Surprise

624 87 4
                                        

Junghwan melangkah dengan lesu saat sudah memasuki gerbang rumahnya. Pemuda yang baru pulang sekolah itu tampak sangat berantakan.

Rompi luaran seragamnya tersampir asal di bahu kirinya, kemeja putih yang membalut tubuh atletisnya sudah mencuat keluar dari celana bahan berwarna hitam yang dipakainya. Rambutnya berantakan juga lepek karena keringat, ditambah wajahnya nampak sangat kusam dan lelah.

Sambil berjalan, Junghwan melonggarkan dasi yang melingkari lehernya karena merasa benda itu mencekiknya, juga membuka dua kancing teratas kemeja karna gerah, membuat kaos putih polos yang ia pakai agak terlihat.

Langkah lesu nya semakin cepat saat jaraknya dengan pintu rumah hanya tersisa tujuh langkah. Tangannya terulur ke depan dan meraih knop pintu, memutarnya lalu mendorong pintu masuk rumahnya.

"Junghwan pulang"  ucapnya tanpa semangat membuat kedua orang tua Junghwan yang memang sedang duduk di ruang tamu langsung menatap sang anak heran.

"Kenapa tidak semangat sekali Jung?" tanya ibu Junghwan karena tak biasanya anaknya itu pulang dalam keadaan seberantakan ini.

"Hari ini terlalu melelahkan bu. Junghwan tadi ulangan mendadak dua pelajaran, ada pengambilan praktek basket, lanjut kelas tambahan dan latihan taekwondo sebentar. Badan Junghwan rasanya lemas sekali"  jawab pemuda itu yang membuat ibu dan ayah Junghwan langsung saling melirik dan tersenyum tipis.

"Ya sudah, sana ke kamar. Ibu jamin kamu langsung merasa segar setelah sampai disana"

Junghwan hanya mengangguk karena ia rasa ibunya memang benar. Kamar Junghwan itu ber-ac ditambah ada balkon yang menghadap langsung ke taman belakang, membuat udara segar leluasa masuk ke sana.

"Iya. Junghwan ke kamar dulu" pamitnya cepat karena ia sudah sangat ingin menyegarkan tubuhnya dengan mandi, lalu tidur di kasur empuknya untuk mengembalikan lagi energinya.

Pemuda itu langsung melangkah cepat setelah kedua orang tuanya mengangguk. Sampai punggungnya mulai menjauh, barulah kedua orang tua Junghwan kembali bertatapan dan tertawa kecil bersama.

Junghwan yang berjalan dengan lesu menghentikan langkahnya tepat di depan pintu kamarnya kala hidungnya mencium pheromones manis dan menyegarkan bercampur pheromonesnya dari dalam sana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Junghwan yang berjalan dengan lesu menghentikan langkahnya tepat di depan pintu kamarnya kala hidungnya mencium pheromones manis dan menyegarkan bercampur pheromonesnya dari dalam sana.

Kedua netra cokelatnya bergetar sesaat dengan binar yang lebih hidup dari sebelumnya, "Pheromones ini--

Junghwan memejamkan matanya berusaha lebih meresapi pheromones omega yang tercium olehnya, -- tidak mungkin dia ada disini kan?"

Pemuda alpha itu segera membuka pintu kamarnya dengan cepat. Aroma pheromones segar dan manis yang tak asing kembali tercium kuat, memenuhi rongga hidungnya dengan aroma yang begitu memabukkan. Netranya berpendar ke dalam kamar dan pupil nya seketika membulat dan bergetar saat mendapati seseorang pemuda manis tengah terpejam di atas ranjangnya.

MIZPAH Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang