Hi-!!
Call me 'Iya'♡
Happy Reading....._____
Setelah menjalankan hukuman, keempat inti Scorpions berjalan kearah kantin dengan dahi penuh keringat dan rambut yang basah, hal itu membuat siswi SMA Nusa Bangsa menjerit histeris melihat ciptaan Tuhan yang sempurna ini.Tatapan tatapan kagum yang terang terangan ditunjukkan untuk mereka seakan sudah seperti biasa. Jujur saja, sedari dulu mereka sudah sering mendapatkan tatapan itu, terlebih dari kaum hawa.
'Gila! Jodoh gue makin cakep aja!'
'Calon masa depan lewat!!'
'AAA Leo! Makin hot!'
Dafa, Evan dan Fattan mulai melancarkan aksinya yaitu memberi kedipan pada segerombolan cewek-cewek yang tadi memujinya. Apalagi Fattan, cowok itu masih sempat-sempatnya memberikan gombalan pada adik kelas yang bening-bening. Sedangkan Leo hanya mendengus melihat kelakuan para sahabatnya, untung teman pikirnya.
Mereka duduk di bangku paling pojok tempatnya keempat inti Scorpions, di meja itu terdapat sebuah tulisan 'Scorpions' yang ukurannya lumayan besar. Tak hanya itu saja, tapi banyak stiker-stiker berlambangkan kalajengking di setiap sisi meja coklat itu.
Leo, cowok itu mendudukkan dirinya di kursi kayu yang tersedia. Ia mengirimi pesan kepada Pak Maman, penjual bakso di kantin ini. Jangan heran kenapa ia tau nomor pria paruh baya itu, ia sendiri yang memintanya. Lagi pula ia malas kalau harus berdesakan mengantri untuk membeli bakso nomor satu di sekolah ini.
Sambil menunggu pesanan mereka, Leo mengeluarkan ponsel berkamera tiga nya. "Mabar lah," ajaknya pada ketiga temannya.
"Gak punya kuota gue."
"Halah! Katanya orang kaya tapi gak punya kuota, miskin lo!"
"Nyaut aja lo anak setan!" ketus Fattan seraya mengetuk kening Dafa dengan kesal.
"Terserah gue lah nyet," Dafa melemparkan kulit kuaci kearah wajah sok ganteng Fattan dengan kesal.
Evan menggeleng kecil menanggapi itu. "Eh, itu bukannya si Lea ya?" tanya nya seraya menunjuk apa yang ia maksud.
Fattan mengangguk. "Iya,"
"Ngapa tuh anak?"
"Mata lo buta? Ampe gatau dia lagi ngapain?" Celutuk Fattan pada Dafa yang sedang memakan bakso.
Dafa menoleh pada cowok berlesung pipi itu. "Astaghfirullah, maksud gue bukan begitu Asep!" Ia mengetuk ujung kepala Fattan dengan ujung sendoknya.
"Nama bapak gue gausah di bawa-bawa njem!"
••🍌🍌🍌••
Lea, gadis itu tengah memakan soto ayam dengan khidmat, tapi tak lama kemudian seorang gadis mengguyur dirinya dengan air mineral kemasan yang di pegang oleh gadis itu.
"BANG**T!!" Umpat Lea kesal, gadis itu menggebrak meja. Siapa yang berani menganggu acara makannya? Dengan cepat ia menengok sang pelaku dengan wajah menahan amarah yang sangat ketara.
"Ups, sorry gak sengaja." Kata gadis itu dengan wajah yang tak bersalah.
Wajah Lea memerah, tangannya mengepal erat di kedua sisi tubuhnya. Giginya bergemulutuk melihat musuhnya. Apalagi baju nya kini sudah basah, bahkan sampai menjiplak baju dalamnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
DOUBLE L [Dalam Proses]
Teen Fiction"Kita nikahkan saja mereka," Bagaikan disambar petir disiang bolong, mata Lea terbelalak, menikah? What. Lea menggeleng, gila saja! Ia menikah dengan cowok dingin plus menyebalkan itu? "Saya gak mau pak nikah sama dia!" Kata Lea sembari menunjuk wa...