DUAPULUH TIGA||23

1.5K 61 16
                                    

Hi-!!
Call me 'Iya'
Happy Reading.....

Tencuu 10k nyaa bestii💃🏻
Met bacaaa, walaupun gaje🥲

_____
"Lo masih marah gara-gara semalem?" tanya cowok itu dengan entengnya. Lea mendengus, apa cowok berwajah tampan itu tidak mengakui kesalahannya? Dan, dengan entengnya dia malah bertanya seperti itu.

Lea terkekeh sinis, tidak menyangka kata itu yang keluar dari mulut Leo. Dengan wajah tanpa dosanya, cowok itu malah bertanya tanpa meminta maaf terlebih dahulu.

Jika dipikir-pikir, Lea merasa dirinya manusia paling kotor. Em mungkin itu hal yang sangat wajar bukan? Tapi, mengingat bagaimana perlakuan cowok itu membuatnya trauma.

"Lo pikir, gimana perlakuan lo semalem bikin gue trauma tau ngga? Asal lo tau, lo manusia yang paling menjijikan!" kata Lea menggebu-gebu, hancur sudah pertanahan nya, air matanya meluruh begitu saja. Sekelebat bayangan semalam tiba-tiba hinggap, Leo melakukan hal itu dalam keadaan mabuk dan bagaimana perlakuan cowok itu yang bisa di bilang sangat kasar.

Tubuh Lea meluruh, bahkan ia tak tau bagaimana kehidupannya ke depan. Ia tidak bisa membayangkan bagaimana jadinya kalau sampai ada nyawa di rahimnya akibat kejadian semalam. Ia tidak bisa berpikir jernih tentang itu, ketakutannya akan ke depannya membuatnya pusing tujuh keliling.

Leo mendekat, ia memegang bahu gadis-ralat wanita itu. Sungguh, ini semua kejadian di luar perkiraan nya, ia tak tau kalau semua seperti ini. Jujur, cowok itu merasa sangat berdosa. Rasanya ia sudah mengotori anak gadis orang lain, walaupun status wanita itu sudah halal untuknya.

Ah, memikirkan itu semua membuat Leo pusing tujuh keliling. Mungkin, saat ini yang harus ia lakukan ialah meminta maaf kepada wanita yang sudah berstatuskan sebagai istrinya itu.

"Hiks, g-gue benci banget sama lo Yo!" sarkas Lea diiringi air matanya. Jujur saja , sejak tadi pagi cairan bening itu terus-menerus meluruh begitu saja, bagaikan tidak ada yang menahannya.

Mungkin jika dipikir-pikir lagi, sebenarnya ini sangat wajar kan? Namun, bukan seperti ini caranya.

Lagi, cairan bening itu tidak henti-hentinya bercucuran. Hati mungil Leo tersayat melihat banyaknya air mata yang keluar dari mata indah wanita itu.

Lea terisak dalam diam nya, akhirnya air mata yang sedari tadi di tahan keluar begitu saja diiringi isakan-isakan kecil. Jujur saja, walaupun hanya melihat wajah cowok itu membuatnya kembali teringat kejadian itu.

Wanita itu bangkit, kembali menaiki anak tangga menuju kamarnya. Bahkan, hanya sekedar mengungkapkan ucapannya rasanya tidak mampu, lidahnya mendadak kelu.

Lea meninggalkan Leo yang masih terdiam di tempatnya. Tidak dapat di pungkiri wajah cowok itu menyiratkan penyesalan yang sangat ketara, matanya pun terlihat memerah seperti menahan buliran air mata.

Sepeninggal wanita itu, Leo terdiam. Ia bergerak menendang ujung meja yang berada di sampingnya. Kepingan ingatan malam itu membuatnya sadar, kalau ia sudah keterlaluan dengan wanita cantik itu.

"Arghhh!"

••🍌🍌🍌••

Hari semakin menggelap, hawa dingin mulai menelusup masuk ke dalam tulang. Semilir angin saling bersahutan membuat siapa saja semakin betah di bawah selimut hangatnya.

DOUBLE L [Dalam Proses]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang