Hi-!!
Call me 'Iya'♡
Happy Reading....._____
Untuk merayakan kemenangannya tadi Leo berinisiatif untuk mentraktir anggota Scorpions di sebuah bar yang letaknya tak jauh dari ibu kota.Suara dentuman musik yang di nyalakan oleh seorang DJ semakin membuat suasana riuh.
Gelak tawa dan suara musik seakan akan bersahutan. Dentuman musik yang keras pada ruangan yang tampak ramai dengan sorotan lampu kelip kelip yang menghiasi ruangan ini.
Banyak orang sedang berjoget menikmati irama lagu yang dibawakan oleh DJ Al, wajah orang-orang itu terlihat sangat gembira tak lupa juga di tangan mereka memegang sebuah gelas kecil yang berisi minuman.
Leo dan anggota lainnya kompak mengenakan jaket kebanggaan mereka. Di tangan cowok itu sudah memegang gelas berisi minuman lalu meneguknya hingga kandas tak tersisa.
Berbagai macam minuman sudah dipesan oleh Leo. Bermacam minuman jenis alkohol sudah dihidangkan di atas meja, membuat semua anggotanya semakin puas.
"Ayok kita bersulang untuk merayakan kemenangan ini.."
Semua langsung mengangkat gelasnya masing-masing dan meneguk minuman yang mengandung bahan haram itu, mereka menegak nya hingga habis tak tersisa.
Termasuk Leo, Fattan dan Dafa. Mereka minum bukan hanya segelas saja, tapi mereka langsung meneguk satu botol wine yang tersedia di depan mata mereka.
Jangan tanyakan Evan, cowok itu tak bisa hadir karena harus menjaga kedua adiknya sedangkan ibu nya sedang mengunjungi neneknya.
Tanpa mengingat waktu, mereka menghabiskan malam Rabu ini di tempat terlarang.
••🍌🍌🍌••
Leo sampai di rumahnya pukul satu malam. Keadaan rumah sudah pasti sunyi karena penghuni rumah ini sudah terlelap di alam mimpinya. Bisa ia pastikan kalau semua orang di rumah ini sudah masuk ke alam mimpi.
Tapi sayangnya harapan Leo tidak sesuai dengan ekspektasi nya. Baru saja ia menaiki anak tangga, wajah tampan plus dingin Reno (Papanya) muncul tiba-tiba. Sontak saja Leo terkejut mendapati Reno yang berdiri di anak tangga paling ujung.
Reno, pria paruh baya itu berdiri sambil bersedekap dada melihat anak semata wayangnya yang baru pulang pukul satu malam. "Jam berapa ini? Baru ingat pulang?!"
Leo hanya mendengus mendengar nya, sudah ia duga kalau ia akan dimarahi oleh Pria paruh baya itu. Tapi Leo tak perduli, masa bodo lagipula ia tak suka di atur-atur. Menurutnya, Papanya itu terlalu berlebihan! Ia bukan anak usia lima tahun yang harus menaati semua peraturan yang di buat oleh Papanya. Ia sudah besar! Ia juga sudah bisa menjaga dirinya sendiri.
"Habis dari mana hah?!" Bentak Reno kencang. Pria paruh baya itu mengendus baju yang di pakai oleh sang anak. Aroma alkohol bercampur mint mencuat keluar dan tercium jelas masuk kedalam hidungnya.
Seketika mata hitam Reno melotot, menatap sang anak dengan wajah marah. "Papa heran sama kamu! Sukanya mabuk mabukan, tawuran, bolos sekolah. Mau jadi apa kamu hah?! Bisanya cuma ngerepotin orang doang!"
"Jadi orang lah, gitu aja nanya." Jawab Leo asal. Tidak ada takutnya sama sekali.
Reno menggeleng samar, ia turun dari undakan anak tangga dan berdiri di samping anak semata wayangnya itu. "Sudah Papa bilang berkali-kali, jangan minum minuman haram itu!"
KAMU SEDANG MEMBACA
DOUBLE L [Dalam Proses]
Teen Fiction"Kita nikahkan saja mereka," Bagaikan disambar petir disiang bolong, mata Lea terbelalak, menikah? What. Lea menggeleng, gila saja! Ia menikah dengan cowok dingin plus menyebalkan itu? "Saya gak mau pak nikah sama dia!" Kata Lea sembari menunjuk wa...