DUAPULUH||20

1.5K 71 13
                                    

Hi-!!
Call me 'Iya'
Happy Reading....

_____
Sontak saja, Lea yang mendengar itu pun langsung terbatuk. "Uhuk..." ia memukul-mukul dadanya sendiri, jujur saja ia cukup terkejut mendengar ucapan Vera. Bagaimana kalau Vera melihat nya?

Dengan cepat Vera mengambil air putih lalu menyuruh Lea untuk meminumnya. "Minum nya pelan-pelan dong, gabakalan gue pinta kok santai aja."

Lea terdiam, apa jangan-jangan Vera melihat nya? Ia menggeleng, dalam hati ia membatin semoga saja Vera tidak melihat nya.

"Tapi, dari badan nya si Cewe itu kayak ngga asing." ujar Vera sambil menatap dalam Lea yang masih terbatuk pelan.

Lea kembali terdiam, pikirannya berkelana bagaimana kalau gadis berambut sebahu itu melihatnya? Ia menggeleng, semoga saja tidak.

"Sumpah, dari badan nya mirip banget kayak lo Ya." seru gadis berambut sebahu itu, ia menatap penuh arti wajah Lea yang terdiam.

Wajah Lea semakin pucat pasi mendengarnya. "H-hah gue? Ngadi-ngadi lo, semalem gue ngga kemana-mana njir." sangkal nya. Jantungnya berpacu dengan cepat, ia memikirkan hal-hal yang akan terjadi ke depan nya.

"Masa sih? Semalem gue ke rumah lo, eh lo nya ga ada." kata Vera semakin membuat Lea ketar-ketir.

Lagi-lagi Lea hanya terdiam, ucapan Vera membuat nya ketar-ketir. Wajahnya pusat pasi, dalam hati ia berdoa semoga Vera tidak curiga.

"O-oh semalem gue ke rumah Tante gue, biasalah maen. " elak Lea di iringi kekehan. Ia terkekeh canggung, mencoba menyakinkan Vera  agar gadis berambut sebahu itu percaya kepada nya. Walaupun jauh di lubuk hatinya, kalau Vera pasti tengah curiga kepada nya.

Vera mendengus. "Katanya semalem lo ngga kemana-mana gimana si?" cerca gadis itu.

Dalam hati Lea berdecak, kenapa Vera sangat kepo?  Tumbenan sekali Vera sampai nanya seperti itu padanya.

"Semenjak sekarang, lo aneh tau ga. Dulu setiap gue ajakin hangout pasti langsung mau, tapi sekarang lo selalu nolak dengan berbagai alesan." sungut Vera. Gadis itu hanya merasa aneh, kenapa jarang-jarang sekali Lea menolak ajakan main nya, padahal dulu Lea selalu mengiyakan saja ketika di ajak main.

Lea terdiam, ia mencerna baik-baik ucapan Vera. Bisa ia duga kalau Vera tengah curiga kepada nya.

"Sebenernya gue dari awal udah curiga sama lo, lo libur sekolah tiga hari karena ada acara keluarga, terus Leo juga begitu. Sekarang gue mau nanya, sebenernya lo ada hubungan apa sama Leo?" cerca Vera seraya menatap penuh arti ke arah Lea.

Sontak saja Lea membelalak kaget, bagaimana Vera bisa nanya hal  seperti itu padanya. "M-maksud lo apa, gue ngga ngerti."

Vera mendengus, merasa jengah. "Lo mending jujur aja sekarang." tekan nya.

Lea semakin tidak karuan, wajahnya memucat. Ia menggaruk tengkuk lehernya untuk mengusir rasa gugup nya. "Gue ngga ngerti apa yang lo omongin." ujar Lea seraya tertawa bodoh nya seolah-olah tidak paham dengan ucapan Vera.

"Kali ini gue serius Ya, sebenernya lo  ada hubungan apa sama Leo?" sarkas nya.

Lea menggeleng seraya menampilkan wajah polos tanpa dosa, seolah-olah ia memang tidak mengerti akan maksud Vera. "Sumpah, gue ngga ngerti apa yang lo omongin." sangkal nya.

DOUBLE L [Dalam Proses]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang