Hi-!!
Call me 'Iya'♡
Happy Reading..._____
"Yah belum ya? Padahal Bunda berharap banget kamu bisa cepet-cepet hamil, Bunda gasabar mau pamerin ke temen-temen Bunda kalau sudah punya cucu."Lagi-lagi Lea cengo. Bisa geger satu sekolah kalau Lea hamil, bisa-bisa ia di ejek karena mereka mengira kalau dirinya hamil di luar pernikahan.
"Emangnya anak Leo itu barang sampe harus di pamerin gitu?" sahut seseorang yang baru saja keluar dari dapur.
"Ih kamu kayak gembel, Bang." celetuk Bunda Sarah ketika melihat penampilan Leo yang jauh dari kata sempurna, bagaimana tidak? Pakaian cowok itu lusuh dan wajahnya kusut bagaikan kanebo kering.
"Cih, orang anaknya ganteng kok dibilang kayak gembel." jawab Leo seraya mendudukkan tubuhnya di samping wanita yang tengah melahirkan nya ke dunia ini.
"Tumben kamu narsis, sehat kan?" tanya Bunda di akhiri kekehan nya. Tangan yang hampir berkeriput itu mengecek suhu tubuh anaknya, tidak panas pikirnya tetapi kenapa tumben sekali anaknya itu narsis.
Leo mendengus seraya menyingkirkan tangan wanita yang sudah melahirkan nya ke dunia ini. "Alhamdulillah sehat." jawabnya di iringi dengusan.
"Alhamdulillah deh. Bunda kira kamu lagi sakit, soalnya tumbenan banget kamu narsis kayak gini." celetuk Bunda.
Sedangkan Lea yang melihat pertengkaran antara Ibu dan anak itu hanyalah diam, tak tau harus menjawab apa.
"Sembarangan!"
Bunda Sarah hanya terkekeh melihat anaknya yang sedang kesal itu. "Bunda heran, kenapa Lea mau sama kamu Bang." canda nya.
"Ya mau lah." jawab Leo dengan kesal.
"Kasian Lea dapet suami kayak kamu Bang." ujar Bunda Sarah. "Padahal kan kamu kayak gembel gini." kekeh nya, ia berniat mengerjai sang anak karena sudah lama tak mengerjai anaknya itu, dari dulu salah satu hobinya yaitu menggoda Leo sampai cowok itu marah.
"Terserah Bunda!" jawab Leo kesal, ia menaiki anak tangga dengan cepat. Merasa kesal karena Bunda nya itu bagaikan Ibu tiri yang senang menghina anaknya.
••🍌🍌🍌••
Dengan rambut acak-acakan dan wajah kusut Leo berjalan mendekati Lea yang tengah membenahi piring serta gelas yang tadi di pakai.
Tak lupa Leo merapikan rambutnya yang acak-acakan. Rambut hitam itu sedikit panjang, bagian depannya pun sudah mengenai mata nya, kalau saja Pak Argus melihat kondisi rambutnya bisa-bisa Leo terkena razia.
"Bunda mana?" tanya Leo yang baru saja turun setelah tidur. Tak menghiraukan dengan kondisi wajah serta rambutnya yang bagaikan orang yang tak keurus.
"Barusan pulang." jawab Lea seadanya. Gadis itu sedang membenahi piring dan gelas yang tadi di pakai tak lupa juga membersihkan nya.
"Bagus deh." ucap nya senang karena tak ada lagi yang hobi menghina nya. Walaupun Bunda nya itu sering menghina nya tetapi ia sangat menyayangi nya. Setelah berucap seperti itu, Leo kembali menaiki anak tangga menuju kamarnya. Mungkin saja cowok itu ingin membersihkan tubuhnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
DOUBLE L [Dalam Proses]
Genç Kurgu"Kita nikahkan saja mereka," Bagaikan disambar petir disiang bolong, mata Lea terbelalak, menikah? What. Lea menggeleng, gila saja! Ia menikah dengan cowok dingin plus menyebalkan itu? "Saya gak mau pak nikah sama dia!" Kata Lea sembari menunjuk wa...