Hi-!!
Call me 'Iya'♡
Happy Reading.....Sebelum baca, alangkah baiknya tekan tombol bintang di pojok kiri bawah ya🤌🏻
MET bacaaa...
_____
Lgsg skip ygy 💃🏻
Terhitung sudah satu Minggu sejak kejadian itu, bahtera rumah tangga Lea baik-baik saja walaupun harus di iringi perseteruan yang menghiasi hari-harinya.Sudah satu Minggu juga, Lea sangat bersyukur karena tidak menemukan tanda-tanda. Kali ini bukan tanda-tanda akhir zaman, melainkan tanda-tanda kehamilan. Untung saja Lea tidak menemukan tanda-tanda tersebut pada dirinya dan Lea sangat mensyukuri itu.
Kini, Lea tengah bersantai di temani kue serta teh hangat. Hari Minggu pagi ini cuaca lumayan dingin yang dihiasi oleh titik-titik air yang berjatuhan dan genangan air yang berada di jalanan.
Mungkin di saat cuaca seperti ini enak untuk makan makanan berkuah panas. Seperti halnya mie kuah dengan irisan cabai rawit, em membayangkan itu membuat Lea menjadi lapar. Perempuan itu bangkit hendak menuju dapur untuk membuat makanan yang sangat di sukai oleh orang-orang.
Bahan-bahan sudah Lea siapkan, mulai dari panci kecil, mie instan, cabai dll. Satu-persatu bahan-bahan itu Lea masukkan ke dalam panci yang sudah diisi air mendidih. Setelah menunggu hampir 3 menit untuk merebusnya, kini semangkuk mie instan dengan hiasan cabai rawit siap di hidangkan.
Jujur saja, bahkan hanya mencium aroma mie tersebut membuat Lea menambah lapar. Mie ini sangatlah menggoda imannya, apalagi di hiasi cabai rawit serta telur setengah matang yang membuat selera makannya menaik drastis.
Satu suap sudah ia masukkan ke dalam mulut, rasanya sangat sedap. Apalagi di tambah cuaca yang dingin semakin membuat citra rasa mie ini terasa.
Setelah memakan mie, kini Lea beranjak menuju taman belakang. Gerimis masih menghiasi Minggu pagi ini, banyak genangan-genangan air yang berada di jalanan berlubang.
Lea mendudukkan tubuhnya di kursi kayu yang terpajang. Rasanya cukup melelahkan walaupun hanya membuat mie instan saja, jika di pikir-pikir tumbenan sekali akhir-akhir ini Lea sering merasa kelelahan padahal hanya berdiam diri di dalam rumah.
Tak ingin pusing memikirkan itu, Lea malah membuka ponsel pintarnya seraya mengecek benda yang sudah jarang di buka. "Huh, ribet banget sih!" omelnya, karena baru saja membuka grup yang langsung di serbu teman sekelasnya.
"Gila-gila, gue langsung diserbu." ujarnya diiringi decakan, kalau seperti ini rasanya ia seperti seleb toktok yang di serbu oleh hujaman pujian dari netizen.
Melihat banyaknya notifikasi tersebut membuat Lea mendengus sebal, karena itu sampai-sampai handphone-nya mendadak lag.
Menurut Karin si ketua kelas, besok ada tugas bahasa Indonesia. Huh, kalau seperti ini rasanya Lea semakin kuat untuk tidak masuk sekolah. Bagaimana tidak? Sebelum memulai pelajaran harus ikut adil dalam upacara bendera, di tambah pelajaran pertama yaitu matematika sampai jam istirahat. Sangat menyebalkan bukan?
Membayangkan itu semua membuat Lea bergidik ngeri, betapa menyeramkan nya Bu Mia saat mengisi pelajaran. Mungkin jika dipikir-pikir, ia ingin sekali menghapus mata pelajaran matematika dari dunia ini.
••🍌🍌🍌••
Hari semakin cepat berganti, baru saja kemarin hari Minggu. Hari yang dimana sangat di nanti-nantikan oleh pelajar karena waktu libur. Tapi tak terasa hari sangat begitu cepat, tiba-tiba sekarang sudah hari Senin. Hari yang paling menyebalkan menurut orang-orang.
KAMU SEDANG MEMBACA
DOUBLE L [Dalam Proses]
Teen Fiction"Kita nikahkan saja mereka," Bagaikan disambar petir disiang bolong, mata Lea terbelalak, menikah? What. Lea menggeleng, gila saja! Ia menikah dengan cowok dingin plus menyebalkan itu? "Saya gak mau pak nikah sama dia!" Kata Lea sembari menunjuk wa...