DUAPULUH SATU||21

1.4K 69 19
                                    

Hi-!!
Call me 'Iya'
Happy Reading.....

_____
Seorang gadis tengah menggosokkan seluruh badannya menggunakan sabun, seolah-olah sabun itu mampu mengembalikan kesuciannya lagi.

Pikirannya kembali terbayang-bayang akan kejadian semalam, hati nya kembali perih membayangkan itu semua.

Lea, gadis itu terisak mencoba menahan perih yang ia rasakan. Terlebih, perlakuan Leo semalam membuatnya trauma. Bagaimana perlakuan Leo yang kasar, sangat berbanding terbalik dengan yang dulu.

Mungkin sebenarnya ini hal yang sangat wajar, tapi jujur saja ini sangat menyayat hatinya. Bagaikan ada pisau tak kasat mata yang menggores hati nya.

Ia jadi teringat, kejadian semalam yang membuat nya takut.

Lea mengembuskan napasnya, ia mendongak untuk menghalau buliran bening yang mulai keluar dari sudut matanya. Mungkin sebenarnya ini hal yang sangat wajar, tapi apakah tidak bisa kalau caranya tidak seperti itu?

Jujur saja, Lea merasa dirinya manusia yang paling menjijikan. Sebenarnya ini hal yang wajar untuk di lakukan karena ia sudah menikah, tapi apakah bisa kalau caranya bukan seperti ini? Di mulai dari Leo yang tengah mabuk berat hingga melakukan itu dalam keadaan tidak sadar, kalau seperti ini jadinya Lea merasa di lecehkan.

Lea menggeleng, mencoba menghilangkan semua beban pikirannya. Belum lagi masalah dengan Vera kemarin, sekarang sudah di tambah masalah ini.

Setelah menyelesaikan ritual mandi nya yang hampir memakan waktu satu jam, akhirnya Lea kembali masuk ke dalam kamarnya.

Setelah memakai baju, Lea kembali bergelung di bawah selimut hangatnya. Sekarang hari Rabu, sudah seharusnya ia sekolah. Tapi Lea memilih untuk tidak sekolah, tidak perduli kalau hari ini sedang melangsungkan ujian lisan.

Lama-kelamaan kantuk mulai menyerang, mata itu terpejam lalu di susul oleh helaan napas yang mulai beraturan.

••🍌🍌🍌••

Sinar matahari mulai masuk ke dalam celah-celah jendela yang masih tertutup rapat. Akibat sinar matahari itu membuat seorang cowok mulai terganggu.

Leo merenggangkan otot nya, ia menguap. Sudah pukul 07.14 cukup siang, cowok itu membuka selimut tebal nya dan alangkah terkejutnya ia mendapati tubuhnya yang tidak tertutupi sehelai benang pun.

Cowok itu teringat akan kejadian semalam, ia mengacak rambutnya frustasi. Kenapa sampai kecolongan seperti ini?

"ARGHHH!"

Leo bangkit, ia berjalan memasuki kamar mandi. Setelah menyelesaikan ritual mandi nya, ia memakai baju dan langsung berangkat menuju sekolah karena sebentar lagi gerbang akan di tutup.



Saat ini, Leo tengah berjalan menuju kelasnya. Mencoba mengabaikan sapaan para adik kelas yang bisa di bilang genit, ia hanya menoleh sekilas tidak menjawab sama sekali.

Keadaan sekolah saat ini tengah ramai, mereka memperbincangkan anak baru yang sudah resmi menjadi bagian dari SMA Nusa Bangsa. Anak baru itu menjadi buah bibir, bukan karena kepintarannya tetapi karena parasnya.

"Sumpah, anak baru nya itu cakep banget njir."

"Bukannya dia anak kelas 11 ya?"

DOUBLE L [Dalam Proses]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang