Happy Reading 💜💜💜
••••••••
Sekitar beberapa saat memejamkan matanya, merasakan bagaimana lembut dan kenyalnya sesuatu yang menyentuh bibirnya, rasa manis yang begitu samar tapi sangat memabukkan. Tiba-tiba gerakan melumat yang tak mendapat balasan dari lawannya itu seketika terhenti, matanya langsung terbelalak kaget. Menyadari apa yang ia lakukan.
AAAAAAAAAAA!!!
BEGOOOO!!!
MALU GUE ANJIIIINGGG!!!
INI CARA LEPASINNYA GIMANA YA TUHAAAANNN!!!
MANA GADIBALES SAMA MAS DUKE LAGII!!
MO NGUBUR DIRI AJA RASANYAA!!
Wajahnya seketika memanas, bibirnya mengkerut malu dengan mata yang kembali terpejam erat. Tangannya yang berada di belakang kepala Arsen bergetar dan mulai turun dengan perlahan.
'Nurul, Lo pingsan aja udah... Sekalian gak usah buka mata lagi. Malu-maluin banget your congor yang asal nyosor!!' - batin Elle pasrah yang seperti akan menangis saat ini juga.
Keningnya mengerut saat sudah tidak ada pergerakan lagi dari seseorang yang dengan lancang menciumnya, lalu tak lama senyuman geli terbit di bibirnya begitu menyadari apa yang sedang terjadi.
Kau sangat menggemaskan, Nura. - batinnya.Sebelum wanita di depannya ini melepas ciuman mereka, dengan sigap Arsen mengangkat tangannya ke belakang tengkuk Elle dan mendorongnya hingga bibir keduanya kembali merapat. Bisa Arsen rasakan tubuh istrinya yang terkejut dan menegang. Kini, giliran dia lah yang melumat bibir menggoda yang selalu membuatnya menahan untuk tidak menerjangnya saat setiap saat.
Mata Elle kembali terbelalak, merasakan bibirnya dilumat oleh sesuatu yang sangat lembut dan kenyal membuat otaknya ngeblank seketika. Hingga Arsen bersuara di tengah-tengah ciuman mereka.
"Balas aku Nura..." Suara berat dan serak karena dipenuhi oleh nafsu itu menusuk telinganya.
Bukannya membalas, Elle justru langsung merinding sekujur tubuh begitu mendengar suara Arsen yang tidak biasa di telinganya. Perutnya langsung terasa mulas membayangkan apa yang akan terjadi selanjutnya, wajahnya kembali merona dengan tangan terkepal erat karena gugup, takut, serta malu.
Karena tak kunjung menemukan jawaban, Arsen dengan berat hati melepaskannya dan menatap wajah istrinya yang semerah tomat. Bibirnya berkedut agar tidak sampai tertawa, wajah Elle benar-benar terlihat kocak dengan mata terbelalak lebar. Ibu jarinya terangkat menghapus sisa air liurnya di ujung bibir Elle. Tersenyum manis, Arsen menangkup kedua pipinya dan mengecup kening istrinya dengan sangat lembut serta dalam, lalu kembali menjauhkan wajahnya.
Mereka saling melempar tatapan beberapa saat.
Elle terpaku pada netra semerah darah milik Arsen, tatapan pria itu sangat dalam juga teduh padanya. Kenapa dia merasa jika Arsen menatapnya dengan penuh kasih sayang dan juga cinta?
"Mas Duke..." Lirihnya tanpa bisa melanjutkan perkataannya, ia takut jika asumsinya salah dan berakhir sakit hati.Sedangkan Arsen sendiri yang mengerti akan tatapan Elle hanya bisa mengangguk seraya membelai pipi Elle dengan lembut.
"Aku mencintaimu, Nura. Sangat mencintai mu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Nyonya Duchess [END]
Fantasy[Proses Revisi] Nurul Bojonggede nyasar di tubuh orang? Wow! Impresif!! Nurallisa Rulline, gadis hiperaktif yang memiliki sifat absurd, percaya diri, terlampau berani dan cenderung seenaknya sendiri. Gadis dengan kehidupan normal yang sangat-sangat...