Happy Reading 💜💜💜
••••••••
Mata tajamnya menyorot ke depan, langkahnya begitu tegas dengan ekspresi dingin dan aura mencekam yang menguar.
Semua orang menyingkir untuk memberinya jalan dan terus menatapnya sampai pria itu menghilang dari pandangan mereka. Walaupun terlihat kejam, tetap saja dia tampan jadi banyak sekali wanita yang menginginkannya. Ada juga beberapa yang sadar diri sehingga hanya menatapnya dengan tatapan kekaguman.
Langkah Arsen terhenti begitu melihat seorang wanita yang berjalan sendirian di tengah keramaian. Bisa dia lihat jika wanita itu terus menoleh kesana-kemari melihat sekelilingnya. Senyum tipisnya tersungging, sangat tipis bahkan sampai tidak terlihat. Kembali melangkah namun kali ini lebih cepat untuk menuju wanita itu.
Mensejajarkan langkahnya, namun wanita itu seolah tak menyadari kehadirannya di sisinya. Bisa Arsen dengar dia terus menggerutu mengomentari setiap hal yang dia lihat dan itu cukup lucu di telinganya.
"Aa!" Kaget wanita itu begitu menoleh padanya, bahkan dia sampai melangkah mundur dengan memegangi dadanya.
"Mas Duke ngagetin ah!" Kesalnya.
Tidak menjawab, Arsen menarik lembut tangan Elle lalu menggenggamnya.
"Kau harus istirahat sekarang, istriku. Atau jika tidak kau akan merasa lelah saat pesta nanti. Mari ke kamar."Elle hanya menurut, soal Arsen yang kembali menggunakan kata 'Kau' Elle maklumi karena kata pria itu dia sedikit tidak nyaman karena tidak terbiasa.
Banyak pasang mata yang menatap keduanya dengan bertanya-tanya, kira-kira ada hubungan apa hingga bisa sampai sedekat itu. Mereka menaruh rasa penasaran yang sangat melejit pada Elle karena mereka belum pernah melihat wanita itu sebelumnya karena rata-rata dari mereka semua sudah saling mengenal sedari kecil karena berada dalam akademi yang sama. Sedangkan Elle? Mereka belum pernah melihatnya, dan rambutnya itu sudah menjelaskan bahwa dia adalah wanita bangsawan. Atau kah dia saudara kandung dari Duke Allerix? Kebanyakan dari mereka berpikir seperti itu.
••••••••••
Ballroom istana kerajaan Emerald kini tengah begitu ramai dengan hiasan-hiasan mewah dan kristal-kristal indah yang mengeluarkan cahaya bagaikan lampu. Apalagi para undangan yang mengenakan dress code hitam putih terlihat semakin mewah dan megah.
Semua orang tengah berbincang dengan begitu senangnya dengan memakan hidangan yang disajikan.
"Siapa yang membuat semua hidangan ini? Rasanya begitu luar biasa."
"Aku juga berpikir demikian, ini pertama kalinya aku memakan makanan seenak ini."
"Bentuknya juga cukup unik dan cantik. Aku semakin menyukainya."
"Jika seperti ini aku tidak peduli jika akan menjadi gendut. Ini sangat luar biasa untuk terus di makan."
"Hei lihatlah gaunku!" Seorang gadis berseru dan memutar-mutar tubuhnya untuk memperlihatkan betapa cantiknya gaun yang ia kenakan.
Teman-temannya yang melihat itu menjadi terpesona.
"Cantik sekali. Dimana kau membelinya?""Butik istri Baron menyediakan begitu banyak gaun dengan desain yang sangat cantik-cantik! Aku bahkan kesulitan untuk memilihnya!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Nyonya Duchess [END]
Fantasy[Proses Revisi] Nurul Bojonggede nyasar di tubuh orang? Wow! Impresif!! Nurallisa Rulline, gadis hiperaktif yang memiliki sifat absurd, percaya diri, terlampau berani dan cenderung seenaknya sendiri. Gadis dengan kehidupan normal yang sangat-sangat...