Happy Reading 💜💜💜
•••••••
Prok prok prok!!
"Pertunjukan yang bagus sekali, panglima!"
Rahang Elle mengeras, tanpa menoleh pun dia tahu suara siapa itu.
"Sad ending, huh?" Ejek seseorang di samping pria yang bertepuk tangan tadi.
Wajah Elle seketika terangkat, tak percaya dengan apa yang dia dengar. Membaringkan mayat Arsen dengan hati-hati di atas karpet, lalu dia berdiri. Membalikkan badan menatap dua saudara itu dengan tatapan nyalang.
"Jadi kau dalangnya,"
"....Elliot?" Lanjutnya. Dia jadi ingat saat melihat Elliot yang berlalu dari dapur tadi siang. Apakah pria itu mencampur sesuatu pada hidangannya? Mungkin jawabannya adalah iya. Tidak salah lagi.
Elliot menghela nafasnya ringan, dia menggedikkan bahunya.
"Ini semua berkat kerja keras kakak ku." Ucapnya santai seraya menatap sekilas Dexter yang berdiri di sampingnya."Lihat panglima? Sudah ku katakan bukan jika kalian semua akan kalah?"
"Ouh, bukankah tubuhmu saat ini terasa terbakar? Bagaimana rasanya? Ah, kau sudah berpengalaman memakan racunku ya?" Dexter terlihat berbinar saat mengatakan itu. Dia melangkah mendekat pada Elle.
"Tapi sepertinya kali ini kau akan benar-benar mati, panglima." Nadanya sangat-sangat mengejek dengan senyuman lebar yang terpasang di bibirnya. Tersenyum ala Joker di hadapan Elle yang hanya bisa diam karena merasakan bagaimana tubuhnya yang terasa dibakar hidup-hidup dari dalam.
Wajah Elle memanglah datar tanpa ekspresi, tapi keringat dingin yang membanjiri tubuhnya tidak bisa menyembunyikan keadaannya saat ini.
"Kau akan tetap kalah apapun yang terjadi, Dexter." Desisnya dan menarik senyum miring.Dexter yang semula tersenyum, dalam sedetik sudah mengubah mimik wajahnya menjadi terlihat bengis dan menatap tajam Elle.
"Kau masih saja bisa menjawab di detik-detik terakhir hidupmu ya." Datarnya.JLEB!
Mata Elle membola dengan tubuh terhuyung ke depan begitu sesuatu yang tajam menembus punggungnya.
Tes
Tes
Tes
Darah mulai mengucur dari punggungnya. Tetap Elle masih saja diam seolah-olah tak terjadi apapun.
Berbeda dengan Dexter yang sudah meledakkan tawanya melihat Elle yang tidak bisa berkutik seperti yang terjadi pada Arsen beberapa saat lalu.
"BAGUS! BAGUS SEKALI!"
"OH ASTAGA AKU SANGAT MENYUKAI EKSPRESI MU ITU!"
"HAHAHAHAHAHHAAA!!"
Gila. Dexter adalah gambaran orang gila di mata Elle. Dan yang aneh adalah, dia tidak merasakan apapun. Tubuhnya terasa mati rasa, apa ini yang dirasakan orang yang akan menjemput kematian? Tombak yang menancap di punggungnya benar-benar tidak memberikan rasa sakit apapun walaupun darah sudah banyak menggenang di bawahnya. Bahkan rasa sakit seperti terbakar akibat racun itupun sirna dalam sekejap. Dia benar-benar tidak merasakan sakit apapun. Bagaimana ini bisa terjadi?
KAMU SEDANG MEMBACA
Nyonya Duchess [END]
Fantasy[Proses Revisi] Nurul Bojonggede nyasar di tubuh orang? Wow! Impresif!! Nurallisa Rulline, gadis hiperaktif yang memiliki sifat absurd, percaya diri, terlampau berani dan cenderung seenaknya sendiri. Gadis dengan kehidupan normal yang sangat-sangat...