Pukul 20.25 Yuvi baru sampai di rumah. Lelah di tubuhnya semakin terasa, ingin segera mandi dan mengistirahatkan diri sendiri. Namun, anehnya saat ia sudah nemasuki pagar rumahnya, rumah itu terlihat berbeda dari malam-malam sebelumnya.
Kenapa rumahnya lebih gelap dari biasanya? Apa Lura ketiduran sehingga lupa menyalakan lampu? Atau gadis itu pergi bersama temannya?
Ia langsung merogoh saku di dalam jas-nya. Mencari ponsel yang sedari siang tak ia sentuh sama sekali. Ia menyalakan dan melihat notifikasi, tapi nihil, tidak ada notifikasi dari Lura.
Ia mencoba membuka pintu, dan hasilnya pintu itu terkunci. Membuatnya mau tak mau harus mengambil kunci cadangan yang ia bawa di tas-nya.
Seraya membuka pintu dan masuk ke dalam rumah, ia mencoba menelepon Lura. Ia juga mengecek segala isi rumahnya, tapi tidak ada Lura di manapun.
"Kenapa Lura tidak mengangkatnya?" tanya Yuvi, kesal.
Ke mana istrinya itu pergi tanpa mengabarinya? Bahkan belum pulang saat ia juga sudah pulang.
Tidak habis akal, Yuvi sekarang menelepon Xavier, teman Lura. Semoga saja Lura memang bersama kedua temannya.
Di detik ke dua puluh lima akhirnya Xavier mengangkat teleponnya. Sejenak ia dengar suara krasak-krusuk dari seberang sana. Apa Lura benar ada sama mereka, ya?
"Halo? Xavier, boleh saya bertan---"
"Dasar lo, bajingan!"
Yuvi terkejut luar biasa mendengar umpatan dari sana. Itu suara Xavier, ia tahu sekali. Namun, ada apa? Kenapa dia malah diumpati?
"Maaf?" tanya Yuvi memastikan.
"Nggak usah hubungi Lura lagi kalo lo masih stuck sama masa lalu lo, keparat. Kerjaan lo cuma bikin Lura gue sakit hati. Kalo gitu gue aja yang jadi suaminya, gue yakin seratus persen gue bisa lebih membahagiakan Lura dari pada lo!"
Hah? Yuvi masih loading, otaknya membeku mencerna segala omongan Xavier.
"Tunggu sebentar, Xavier. Apa maksud kamu dari tadi mengumpat pada saya? Lalu apa maksud kamu tentang stuck dan menyakiti Lura?"
"Cih, nggak usah pura-pura lo---"
Yuvi mendengar nama Xavier di panggil dengan pelan, suara dua perempuan yang berucap bersamaan. Yang ia yakini suara Lura dan Anika.
Tiba-tiba telepon terputus, membuatnya kian frustrasi. Apa maksud dari ucapan ambigu Xavier? Dia--- kapan dia menyakiti Lura? Bukankah semuanya sudah jelas saat itu? Ia menjelaskan beberapa pengertian pada Lura, bukankah itu membaik?
¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬
Sorenya, saat Lura baru saja sampai di rumah orang tuanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dokter, nikah yuk!
Romance"Dokter, nikah yuk!" ajak seorang gadis SMA, Allura namanya. Hari ini sekolahnya sedang kedatangan dokter tampan yang masih terlihat begitu muda, dokter yang sedang menemani temannya mengadakan kunjungan untuk memberikan sedikit peringatan tentang...