[Baca note author di bawah sampe abis, ya]
____________Lura tidak tahu harus apa setelah Dokter Yuvi pergi meninggalkan rumah untuk ke Rumah Sakit. Ia kembali berteman dengan sepi yang akhir-akhir ini selalu menemaninya.
"Apanih? Boring banget. Enaknya ngapain, ya?" tanya Lura kepada dirinya sendiri. Ia berjalan pelan menuju sofa seraya membuka hp-nya.
Lura tersenyum dengan smirk saat kepalanya tiba-tiba memikirkan sesuatu. "Mending gangguin Sapi!"
Ia menelepon Xavier, hingga dua menit kemudian pemuda itu baru mengangkatnya. "Lama banget, sih, ngangkatnya?? Lagi ngapain lo?!"
"ssh, apaansi, Ra? Berisik! Gue ada kelas ini," balas Xavier dengan bisik-bisik.
Lura tertawa, "Gue bosen, Sap."
"Ya terus? Harus banget lo gangguin gue pas lagi kelas? Dosen gue yang ini killer, Ra."
"Em, yaudah, abis ini gue tutup. Lo selesai kelas jam berapa?"
"Jam sebelas mungkin. Gue cuma ada satu matkul hari ini. Mau ngapain lo?!"
"Mau ketemu sama lo, bye!"
Bodo amat, deh, kalo Xavier ngumpatin dia karena langsung mutusin sambungan telepon. Yang penting dia udah bilang alasannya, hahaha.
"Ayo, Lura siap-siap. Lo harus cantik biar bisa tebar pesona ke seluruh angkatan fakultas nya si Xapier."
Prinsip Lura, nggak papa tebar pesona, tapi di hati tetap dokter Yuvi. Pfftt!
Hampir satu jam Lura gunakan untuk bersiap, hingga ia menemukan pakaian yang cocok untuk ia gunakan.

Ia menghadap kaca, menyisir rambutnya. Lalu menguncir kuda rambut panjangnya dengan sisa-sisa rambut kecil ia gunakan untuk menutup sedikit dahinya.
"Wow, Lura. Lo bener-bener cantik hari ini. Sayang, kecantikan lo hari ini bukan buat ketemu sama suami lo. Tapi nggak papa, Dokter Yuvi punya banyak versi cantik dari gue."
"Udah, ah. Harus buru-buru." Lura memesan ojek online dari hp-nya.
Seraya menunggu ojek yang akan datang, ia mengirim pesan pada Yuvi.
Dokter ☀️
|Dokter, Lura izin pergi, ya. Papay|________
"Oke semuanya, hari ini selesai sampai sini. Minggu depan, tugas yang saya berikan sudah selesai dan harus di presentasikan di depan. Selamat siang!"
Suara hembusan nafas lega terdengar dari sudut setiap ruangan. Begitulah mereka jika bertemu dengan Dosen ter-killer sekampus.
"Xav, ngantin kuy. Stress gue, otak gue otw pecah anjir duduk 3 jam bareng tuh Dosen. Gue butuh makanan sama minuman kantin," ajak salah satu teman Xavier yang duduk di sampingnya.
"Halah, mau makan apa mau liat cewek lo?"
"Dua-duanya betul, Xav." Semua teman Xavier tertawa mendengar ucapan Farel, cowok playboy yang matanya jelalatan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dokter, nikah yuk!
عاطفية"Dokter, nikah yuk!" ajak seorang gadis SMA, Allura namanya. Hari ini sekolahnya sedang kedatangan dokter tampan yang masih terlihat begitu muda, dokter yang sedang menemani temannya mengadakan kunjungan untuk memberikan sedikit peringatan tentang...