Resepsi pernikahan Lura dan Yuvi berjalan lancar hingga larut. Kini Lura sudah berada di kamarnya, ia sudah mandi dan berganti pakaian. Sedangkan Yuvi masih berbicara dengan Abi di depan.Malam ini keluarga Yuvi memutuskan untuk menginap dan akan pulang besok. Bersamaan dengan itu ia dan Yuvi juga akan pindah ke rumah yang di tinggali Yuvi di dekat rumah sakit.
Lura belum pernah ke rumah Yuvi, bahkan dia baru tahu jika Yuvi punya rumah sendiri dan memutuskan tidak bersama keluarganya. Mungkin memang alasannya agar dekat rumah sakit.
Ahh, Lura jadi deg-degan karena mengingat ia sudah menjadi istri sah dokter Yuvi. Dokter yang membuatnya jatuh hati hanya dalam hitungan detik. Rasanya mimpi Lura terlalu indah untuk menjadi nyata, walau akhirnya menjadi nyata, sih.
Cklek
Pintu kamarnya terbuka, menampilkan sosok tegap nan tinggi Yuvi yang tersenyum singkat. Membuat Lura bangkit dan menghampirinya dengan cepat. "Dokter abis ngomongin apa sama Abi?"
Yuvi mengerutkan keningnya, "Kenapa?"
"Ya, nggak papa. Emang Lura nggak boleh tanya?" balas Lura dengan cemberut.
Yuvi menarik tangan Lura dengan lembut dan membawanya duduk kembali di kasur. "Tidak ada yang penting. Kamu tidur saja, ini udah malam. Saya akan mandi, ya?"
Lura tersenyum lebar, merasa sangat diperhatikan hingga dadanya tak berhenti berdebar. "Okee!"
Yuvi tersenyum, menepuk kepala Lura dan berlalu ke kamar mandi. Meninggalkan Lura yang ingin berteriak kegirangan. Ya ampun, suaminya manis sekali. Belum ada sehari mereka menikah, ia sudah merasa akan diabetes.
Lura memejamkan matanya, "Ya Allah, terus buat dokter Yuvi seperti ini. Jangan biarkan apapun merusak kebahagiaan Lura, ya?" Doanya dalam hati.
__________
Pagi-pagi sekali, Lura dibangunkan untuk sholat subuh. Yang biasanya dibangunin sama Ummi atau Abi yang muka nya udah keriput, maaf Ummi Abi ... Sekarang saat ia membuka mata pertama kali yang ia lihat wajah tampan dan segar dokter Yuvi, Nikmat mana lagi yang kau dustakan?
Lura, sih, udah pasti bersyukur banget.
Saat selesai sholat, mereka turun ke bawah untuk sarapan bersama dan bersiap untuk pulang ke rumah Yuvi.
Lura memeluk lengan Yuvi, berjalan dengan senyum sumringah di wajahnya. "Selamat pagi semuaaa!" Menyapa keluarganya dan kelurga Yuvi dengan keceriaan yang hampir mencapai puncak tertinggi.
"Pagi juga, sayang. Bahagia sekali menantu Bunda pagi ini, hm?" ledek Bunda Yuvi. Ikut tersenyum bahagia melihat kebahagiaan terpancar dari Lura.
"Iya, soalnya suami Lura maniiiiiis banget sama Lura, Lura 'kan jadi baper, Bunda," balas Lura.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dokter, nikah yuk!
Romansa"Dokter, nikah yuk!" ajak seorang gadis SMA, Allura namanya. Hari ini sekolahnya sedang kedatangan dokter tampan yang masih terlihat begitu muda, dokter yang sedang menemani temannya mengadakan kunjungan untuk memberikan sedikit peringatan tentang...