PROLOG

4.9K 29 0
                                    

SELAMAT MEMBACA...

***



[JAKARTA, 2000]


Rintik hujan tak kunjung reda.

Arbie bersama beberapa teman cowok lainnya sedang menunggu hujan reda di halte terdekat kampusnya berada. Malam ini mereka harus menghadiri pesta penyambutan anggota baru organisasi bisnis di jurusannya. Sebagai anggota baru, tentu mereka diharuskan hadir.

"Sepertinya kita harus terabas aja," seru cowok berambut keriting.

"Ayo," cowok berbadan besar langsung menyetujuinya.

Mereka semua pun berlarian menerobos rintik hujan. Arbie mendesah pelan sambil memakai kupluk jaketnya lalu ikut berlari juga. Sesampainya di kantor organisasi, Arbie kaget melihat apa yang sedang terjadi. Sekumpulan senior organisasinya sedang mabuk-mabukan sambil melecehkan cewek-cewek yang berada di ujung ruangan.

"Oh! Anak baru udah datang!" sambut cowok senior berbadan kurus.

"Beri hukuman. Enak aja anggota baru udah telat." Sambar cowok senior dengan rokok di jari tangannya.

"Seru, nih." Senior cewek satu-satunya yang ada di tengah-tengah para senior ikut menyambung senang.

"Setiap orang pilih satu cewek bawa ke ruangan itu," perintah cowok senior berbadan kurus.

Arbie bersama anak baru lainnya jadi ragu, takut, dan kebingungan.

"Woi! Jangan cari masalah!" seorang cowok yang duduk di dekat pintu mengingatkan dengan kasar.

"Nggak asik, lo! Kalau nggak mau ikutan, pergi sana!" cowok senior berbadan kurus membalas dengan kesal.

"Anjing, lo semua!" cowok yang duduk di dekat pintu itu menendang pintu lalu keluar ruangan.

Cowok senior berbadan kurus itu mendesah kesal.

"Buruan!" bentak cowok senior berbadan kurus itu keras pada anggota baru meluapkan kekesalannya.

Tidak ada satu pun dari anggota baru yang berani bergerak.

Arbie menghela napas.

"Saya menolak, Bang." Arbie mengeluarkan suara.

Semua mata senior mengarah padanya dengan garang, sedangkan anggota baru yang lain bungkam di tempat masing-masing. Cowok senior yang merokok berdiri lalu berjalan menuju tempat Arbie.

"Kalau begitu, lo akan dapat hukuman berbeda." Cowok senior yang merokok itu memberi Arbie alat kontrasepsi lalu menunjuk ke arah ruangan terdekat.

Satu-satunya senior cewek di sana membukakan pintu itu.

Arbie dan anggota baru lainnya terbelalak melihat ada seorang cewek yang sudah diikat kedua tangan serta kakinya terlentang di atas kasur dengan mulut yang ditutup lakban hitam. Cewek itu meronta tanpa suara.



***

SALAM SEHAT,

JINAAN00.

13/03/2022


CINTA PADA SEKS PERTAMA [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang