23

2.8K 306 37
                                    

"Paman to-long ber-hen-ti..."

"Kumohon"

"Perih.."

"Berhenti berbicara anak sialan! Kau tidak mau bukan pisau ku menggores pipi mu itu!"

Sontak saja anak kecil berusia 7 tahun itu langsung terdiam menutup mulutnya dengan air mata yang terus mengalir dari kedua matanya

"Sepertinya keluarga mu tidak peduli lagi kepada mu, kau lihat bukan? Ini sudah 2 hari tetapi keluarga mu sama sekali tidak mencari mu, Kasihan sekali"

Plakk
Plakk

"Paman hiks berhenti"

"Itu menyakitkan"

"Appa Hyungdeul tolong" batinnya menjerit keras

Ctass
Ctass

"Berhenti menangis!atau kau akan mendapatkan cambukan lagi!"

Anak itu tidak bisa melakukan apapun selain menangis tanpa suara sembari terus menunduk, seluruh tubuhnya terasa remuk.

Bagaimana tidak? Dua hari ia disekap tanpa diberikan makanan sama sekali membuat tubuhnya lemah ditambah dengan siksaan yang tiada hentinya diberikan kepadanya.

"Dasar anak menyusahkan!"

"Kau sudah menyusahkan ibunya sebelum kau lahir di dunia! Dan aku harus kehilangan wanita yang sangat aku cintai karena kehadiran mu! Lebih baik kau mati! Nyawa di balas nyawa"

Pria yang berbicara itu kemudian kembali sebuah cambuk yang digunakan untuk menyiksa anak kecil itu lalu kembali melayang kan cambukan terhadap tubuh kecil itu.

"Kau harus mati!"

Ctass

"Akhhkkk"

Ctass

"Akhhkk sa-kit hiks to-long berhenti hiks"

Plakk

"Apa katamu? Berhenti? Jangan mimpi!"

Ctass

"Akhhkk"

"Haechan? Hey bangun ada apa? " Mark menepuk pelan pipi Haechan yang terlihat gelisah dalam tidurnya

Haechan yang merasa tepukan di pipinya segera membuka matanya dengan nafas tersengal-sengal dengan keringat dingin yang mengucur deras di wajahnya.

Mark segera memberikan air untuk Haechan minum

"Ada apa? Kau terlihat gelisah" Mark pun bertanya setelah Haechan terlihat tenang.

"Aku tidak tahu" balas Haechan

"Kau bermimpi buruk?"

"Aku tidak tahu Hyung, semuanya terlihat sangat nyata"

"Apa yang terjadi?"

Haechan tidak menjawab pertanyaan dari Mark karena terus memikirkan mimpi nya itu.

Ia seakan mengenal anak kecil itu.

Tapi siapa?

"Haechan?Apa yang kau pikirkan?"

"Aku bingung Hyung, mimpi itu serasa sangat nyata. Seorang anak kecil yang disekap di ruangan kosong dan kotor dan anak itu selalu disik-akhhkk"

Haechan meremas rambut nya kuat ketika rasa sakit kepalanya kembali lagi sukses membuat Mark panik segera memegang kuat tangan Haechan ketika Haechan lagi-lagi ingin menjambak rambutnya.

FAMILY FULLSUN [Lee Haechan × HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang