20 ( The story )

2.5K 287 12
                                    

Happy Reading
Sorry for typo
Jangan Rindu! Rindu itu berat!

" Pria brengsek itu berulah lagi " ucap salah satu remaja yang sedang duduk di sebuah gudang kosong yang berisi kursi dan meja yang sudah tidak terpakai bersama temannya

" Dia tidak melukaimu bukan? " Tanya remaja kedua

Remaja yang pertama tadi menggelengkan kepalanya sembari menunduk

" Gwaenchana? Apa yang dia lakukan? " Remaja ketiga itu bertanya

" Dia menyakiti ibuku lagi " balas remaja pertama

Kedua sahabatnya itu mengepalkan tangannya kuat mendengar ucapan dari sahabat nya itu, mereka sudah tahu bagaimana kehidupan sehari-hari sahabat mereka itu.

Jauh dari kata bahagia! Ibunya yang gangguan mental saat usianya baru 3 tahun lantas ia pun di rawat oleh pengasuh nya yang juga sudah lumayan tua, tepat saat usianya 7 tahun pengasuhnya itu pun meninggalkan.

Sedangkan ayahnya? Pantaskah dia dikatakan ayah? Bahkan sama sekali tidak mengeluarkan biaya untuk keperluan nya, ia bahkan harus rela panas Pancasan ditengah jalan raya untuk mencari uang untuk menghidupi dirinya.

Ia melakukan hal seperti itu hampir setiap hari, mengapa tidak ada yang melarang nya? Lagipula siapa yang bisa ia harapkan? Ibunya yang gangguan mental? Atau pria berstatus ayahnya itu yang sama sekali tidak peduli kepada nya?

Pelayan? Bodyguard? Banyak! Namun tidak ada satupun yang berani membantu tuan muda mereka lantaran takut dengan bosnya ralat ayah dari tuan muda mereka itu.

Sampai saat remaja kedua dan ketiga menemukannya sedang meringkuk takut disebuah taman bermain.

"Hey! Gwaenchana? Don't cry! " Anak kecil yang usianya berkisar 7 tahunan itu jongkok di depan anak kecil yang meringkuk tadi sembari menepuk pundak nya pelan.

Anak kecil yang meringkuk tadi mendongak menatap kearah dua anak yang seumuran dengannya sambil tersenyum sendu.

" Gwaenchana " balasnya

" Apa yang kau lakukan disini? Ini hampir gelap, Kau tidak takut? " Tanya anak kedua

" Appa melarang ku pulang " balasnya membuat kedua anak kecil yang menatapnya mengerutkan keningnya tak paham maksud dari perkataan anak didepannya ini

" Ayo ikut dengan kami " ajak anak pertama sambil mengulurkan tangannya sambil tersenyum manis lalu menarik anak yang meringkuk tadi agar berdiri.

" Kamu menginaplah dirumah kami, banyak anak-anak disana " ucap anak kedua

Anak itu mengangguk lantas berjalan mengikuti langkah kedua anak yang menarik tangannya menuju sebuah rumah sederhana yang didepannya tertulis " Panti Asuhan ".

" Gwaenchana, kami akan membantu mu keluar dari jeratan pria brengsek itu " ujar Remaja kedua sambil membawa remaja pertama itu kedalam dekapannya diikuti oleh remaja ketiga yang ikut bergabung dengan pelukan.

Mereka sudah seperti saudara dan kehidupan mereka juga hampir sama, sejak pertemuan mereka siraman bermain itu setelah nya mereka menjadi sahabat yang saling menjaga satu sama lain.

***
Di sisi lain

Haechan dan Shotaro masih berada di taman belakang sekolah, mereka hanya diam. Haechan dengan rasa bersalahnya dan Shotaro dengan amarahnya.

" Hyung! " Panggil Shotaro dingin mengalihkan atensi Haechan kini menatapnya

" Wae? " Balasnya bingung

FAMILY FULLSUN [Lee Haechan × HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang