Part 9

6.2K 415 17
                                    


Tengah malam El terbangun karena merasa haus,setelah minum dia berniat untuk tidur ,namun sepertinya dia sudah tidak mengantuk.

Kemudian dia mengambil gitar yang berada di pojokan kamarnya dan berjalan menuju pintu balkon dan membukanya.
Setelahnya El duduk di kursi yang berada di balkon dan mulai memetik senar gitar nya dengan di temani hembusan angin malam.

Ku terbangun lagi
Diantara sepi hanya pikiran yang ramai
Mengutuki diri
Tak bisa kembali tuk mengubah alur kisah

Ketika mereka meminta tawa
Ternyata rela tak semudah kata

Tidak ada alasan khusus untuk El menyanyi lagu itu,lagu itu hanya terlintas di benaknya dan akhirnya dia nyanyikan.

Tak perlu khawatir ku hanya terluka
Terbiasa tuk pura pura tertawa
Namun bolehkah skali saja ku menangis
Sebelum kembali membohongi diri

Ketika kau lelah
Berhentilah dulu, beri ruang, beri waktu
Mereka bilang syukurilah saja
Padahal rela tak semudah kata

Tak perlu khawatir ku hanya terluka
Terbiasa tuk pura pura tertawa
Namun bolehkah skali saja ku menangis
Sebelum kembali membohongi diri

Ha ha ha aaa
Ha ha ha aaa
Ha ha ha aaaa

Kita hanyalah manusia yang terluka
Terbiasa tuk pura pura tertawa
Namun bolehkah skali saja ku menangis
Ku tak ingin lagi membohongi diri
Ku ingin belajar menerima diri

(Bener nggak sih liriknya?)

El mengakhiri petikan gitarnya sekaligus nyanyiannya.

Setelah itu terdengar suara tepukan tangan seseorang,dia menoleh ke belakang dan ternyata Daddy manja sok cool nya terbangun dan sedang duduk di atas kasur sambil menatapnya penuh binar.

"El bisa nyanyi sama main gitar?"

"Hm,Daddy kenapa bangun?
El ganggu Daddy tidur yah?"

"Eh enggak tadi Daddy haus mau minum eh baru inget kalau tidur sama El jadi pas Daddy nggak liat El tadi awalnya panik mau cari eh denger suara di balkon,ternyata anak bungsu Daddy lagi nyanyi"

"Daddy ngomong apa sih?"

(Gue aja yang ngetik bingung El)

"Nggak tahu,mending tidur lagi El,ini baru jam setengah dua"

"Iya"

Setelah itu El berjalan kembali memasuki kamarnya dan menutup pintu balkon tak lupa menaruh gitar nya di tempat semula.

Setelah itu dia merebahkan tubuhnya di samping sang Daddy yang sudah merebahkan tubuhnya menyamping,setelah itu El masuk kedalam dekapan sang Daddy dan menduselkan wajahnya di dada bidang sang Daddy.

Exel tersenyum akan tingkah anak bungsunya,sangat mirip denganku dulu,pikirnya.

Setelah itu dia ikut menyusul El ke alam mimpi.

****

Pagi ini semua orang sudah bersiap di meja makan kecuali 2 bungsu berbeda umur yang masih tertidur dengan cara berpelukan.

"Dimana dua bungsu ku?" Tanya Abang pertama Exel.

"Sepertinya mas Exel dan El masih tidur,biar aku bangunkan dulu" setelah itu Daliya beranjak menuju kamar si bungsu.

ELZYANO (On Going) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang