Kelamaan up-nya yah?
Hehe ya maap atuh,soalnya lagi asik baca.
"Dia bungsumu?" Tanya Abang pertama Exel dengan nada dingin,perkenalannya nanti aja.
"Ya"jawab Exel tegas.
"Bungsyukyuhhhh ternyata anak bungsumu imuttt" pekikan dengan nada dramatis itu berasal dari Abang kedua Exel.
Dan di setujui oleh anggota keluarga yang lain.Sedangkan keluarga Exel mereka akhirnya bernafas lega,mereka kira keluarga mereka tidak akan menerima El tapi ternyata itu salah.
El masih diam,dia masih mencerna semua ini.
"Jijik"
"Sama Abang nggak boleh gitu atuh Adek ku sayanggg"
"Najis"
"Mih,noh youre bungsu nggak sofan"
"Exel nggak boleh gitu sama abangmu"
"Diam lah para aki-aki"ujar ank sulung abang pertamanya Exel
"Hey son,siapa yang kau bilang aki-aki?"
"Tetua" balasnya dingin
"Berhenti berbicara dan makan" akhirnya perbincangan atau perdebatan(?) Itu di akhiri karena perintah mutlak sang kepala keluarga.
****
Kini seluruh anggota keluarga sedang berada di ruang keluarga.
"Khem" deheman opa mengalihkan perhatian mereka.
"El sini"
El yang mendengar merasa enggan untuk maju.Serem eyy mukanya.El melihat ke arah Daddy Exel dan Daddy Exel yang mengerti mengangguk.
Setelah itu El berjalan ke arah opa nya dan berdiri di depan opanya.Opa Jerk membawa El ke dalam pangkuannya.awalnya El kaget tapi setelah itu dia diam karena lama kelamaan merasa nyaman.
"Lebih baik kalian perkenalkan diri kalian masing-masing"suruh Daddy Exel
Tau nggak sih?
Dari tadi Daddy Exel curi-curi pandang ke arah opa Jerk,yang belum menyapanya.Jerk tau anaknya curi-curi pandang tapi dia berpura-pura acuh.
Salah sendiri anaknya udah ketemu tapi nggak ngasih tahu dia."Okeh,saya Azland Kairo Dikara Abang pertama daddymu,kamu bisa panggil ayah Kai"
"Saya Zaldan Juanda Dikara anak kedua dari opamu dan Abang kedua Daddy mu,panggil papah Aldan"
"Hai ganteng,Panggil bunda,bunda Friska okeh?
Soalnya males nyebut nama panjang yang akhirnya cuma di gunain nama depan.""Kalau gitu panggil saya mama Laura okeh"?
"Abang pertamamu,Zaiden Kairo Dikara,anak pertama ayah"
"Derius Kairo Dikara,anak kedua ayah"
"Rafandra Kairo Dikara,anak ketiga ayah"
"Galuh Juanda Dikara,anak kedua papah"
"Galih Juanda Dikara,kembaran Galuh beda 11 menit dan anak ketiga papah"
"Cantika Queenzi Dikara,anak keempat papah,dan kakak perempuan mu satu-satunya"
"Nama Oma Kalira Dinda Dikara,yang sedang memangku mu panggil saja opa Jerk."
Sedari tadi El hanya mengangguk-angguk,entah ia akan ingat atau tidak,yang penting iyakan saja sekarang.
"Kalau Abang Galuh anak kedua terus anak pertama papah dimana?" El bertanya,
Eh iya yak,gue jadi inget ternyata belum ngasih tau."Ah abangmu memilih memisah kan diri dari kami setelah kau hilang,sekarang dia berada di China "
El hanya mengangguk mendengar jawaban dari papahnya.****
Kesedihan terdalam menurut seseorang itu berbeda-beda.
Ketika seseorang sedang berada di fase itu,sulit bagi orang tersebut untuk keluar dari fase itu.
Dunianya seperti hancur,dia merasa separuh nyawanya telah pergi.
Pergi meninggalkan luka yang mendalam.Gue pernah baca satu cerita,disana author nya kalau nggak salah ngetik gini 'melupakan memang sulit tapi ketika kita sudah melupakan akan lebih sulit untuk mengingatnya kembali'.
Dan itu benar adanya.
Saat ini terlihat seorang pemuda yang sedang duduk sendirian di kursi balkon sambil memandang foto anak kecil.
Dia merasa gagal menjaga orang yang dia sayangi.
Tidak ada air mata,tidak ada ekspresi sedih,yang ada hanya wajah flat.
Tapi siapa sangka di balik wajah flatnya,dan sifat dinginnya itu dia menyimpan kesedihannya seorang diri selama ini.Dia sudah berusaha semampu mungkin bahkan melampaui batasnya,namun hasilnya nihil,tidak ada tanda-tanda keberadaan orang yang dia cari.
Dia rindu,
Dia rindu adiknya,dia ingin memeluk adiknya seperti para sahabatnya yang lain,
Dia rindu mencium wajah adiknya yang menggemaskan,dia rindu bibir mungil yang terus berceloteh ini itu dengan kosa kata yang belum jelas,dia rindu tangisan adiknya.Ah dia merindukan semua tentang adiknya.
"Abang kangen baby"
Setelah itu pemuda tersebut masuk kedalam kamar apartemen nya dan membaringkan tubuhnya untuk menghilangkan penat hari ini,
Rasanya hari ini dia sangat lelah,entah itu hati atau fikirannya.*****
Rasanya bahagia itu sederhana,hanya tinggal kita saja yang mensyukurinya atau tidak.
Melihat orang yang kita sayang tertawa itu sudah cukup membahagiakan.Seperti saat ini, seluruh keluarga Dikara sedang bermain dengan si bungsu,para orang tua hanya memperhatikan anak-anak mereka yang sudah lama tidak memunculkan senyum tulusnya,kini mereka menunjukkan senyuman itu berkat si bungsu yang telah kembali.
"El kok kamu imut sih?"
"El ganteng nggak imut"
"Iyadeh yang ganteng"
"Emang"
"Imut tau bang"
"Ho'oh si El imut Raf"
"El ganteng!"
"Imut"
"Ganteng!"
"Imut"
"Bodo El ngambek,bang Iden mereka nakal El nggak lek"
Kita tinggalkan para anak-anak yang sedang menggoda si bungsu.
Kita beralih kepada Daddy Exel dan opa Jerk,
Exel ingin menghampiri papinya tapi takut sifat manja dia keluar,terus kesan datar dan dinginnya hilang di mata anak-anak nya."Exel kau tak mau memeluk papi kesayanganmu itu hm?" Pertanyaan dari kakak keduanya membuat Exel menekan salivanya.
"Papi aku ingin bicara" setelah mengatakan itu Exel pergi di susul jerk yang terkekeh geli melihat tingkah gengsi anaknya.
Yang lainnya juga terkekeh geli melihat kepergian anak dan ayah itu.
Yah mereka semua tahu sebenarnya sifat manja dan cengeng Exel,hanya saja mereka
berpura-pura tidak tahu apa-apa.Sorry kalau lama up-nya
See you next part-!
Pay pay kakak-kakak^_^
<3

KAMU SEDANG MEMBACA
ELZYANO (On Going)
De TodoElzyano King Abraham.D seorang pemuda berusia 15 tahun yang kini menduduki bangku SMA kelas 11. Dia itu pintar hanya saja hobinya adalah membolos,tawuran dan balapan. jangan salah meskipun dia badboy tapi wajahnya tak mencerminkan itu, wajah nya imu...