Part 16

3.8K 257 14
                                    

Kayaknya bakal ada banyak typo,soalnya gue ngetiknya nggak ngeliat hasil ketikannya dan cuma ngeliat papan ketiknya.

Jadi di mohon bersabar atas typo yang bertumpukan.

Btw buat yang udah mau baca+komen+vote and follow thanks loh^_^

Happy Reading -!

Bahagia itu sederhana,hanya tinggal kita saja yang merasakannya atau masih merasa kurang.
Kadang manusia itu pada kurang bersyukur,meminta yang tidak ada dan membuang yang ada.
Tapi kalau kalian bisa menerima yang ada pasti akan sangat senang meskipun bukan itu yang kalian inginkan.

Sama halnya dengan El,sedari tadi dia sedang membuka kado tadi malam dan di temani oleh seluruh anggota keluarga di ruang keluarga.

Jujur dia tidak terlalu suka,sepatu,dan jam tangan,tapi dia tetap sennag karena mereka memberikan itu untuknya.

Sekarang El akan membuka kotak yang sangat besar.

"Wahhhh boneka Beruang"

"El suka?" Tanya Tika

"Eum El suka,bonekanya besar banget,bahkan lebih besar dari badan El" jawab El.
Yang lain hanya terkekeh mendengar ucapannya.

Iya kado itu adalah kado dari kakak perempuan nya.

"Ini dari dad"

El membukanya dan ternyata sebuah kunci mobil.

"Mobil?"

"Yah,ada di garasi"

"Waw, thanks dad"

"Sure"

Tinggal satu orang yang belum memberikan nya kado,dia menatap orang tersebut dan di tatap balik.

"Apa?" Tanya opa Jerk,karena dia yang belum memberikan kado.

"Ekhm,kado buat El mana?"ucapnya sambil menyodorkan tangannya dan lihatlah mata yang sengaja di kedipkan beberapa kali,sangat menggemaskan.

"Kkkk ini"

Kotak itu berwarna hitam,El membukanya dan matanya menunjukkan binar yang sangat kentara.

"I-ini serius opa?" Tanya El

"Sure baby"

"El suka banget opaaaa"

"Aaa thanks opa"

Isinya adalah belati.
Iya belati,belati lipat yang terlihat unik dengan gambar naga dan bunga mawar hitam di atas kepala sang naga,satu yang harus kalian ketahui,El itu sangat suka mengoleksi yang namanya senjata.
Tapi favoritnya adalah belati,yang selalu dia bawa kemana-mana di saku celananya atau di balik bajunya.

"Pih kok di kasih belati sih nanti kalau El luka gimana?!" Protes Exel .

"Kan El yang bilang sendiri kalau dia suka benda tajam."

"Y nggak usah dikasih juga dong pih!"
Opa Jerk hanya Acik tak acuh dengan protesan anaknya.

Memang El yang bilang bahwa dia suka dengan benda tajam dan senjata lainnya.

Masih ingat kan dimana saat mereka berkumpul dan membicarakan apa yang El suka?

Di situ kalau nggak salah kak Tika bertanya kepada El dan El menjawab dia suka benda tajam.

Flashback

"El suka sama apa?" Itu pertanyaan dari kakak perempuan nya.

"El suka sama boneka? sepatu? Baju? Atau motor? Mobil?
Gimana El suka yang mana?" Belum sempat El menjawab kakak perempuan nya sudah bertanya lagi.

"Emm El suka semuanya,tapi El paling suka sama belati." Ucapan El di anggap hanya candaan bagi mereka.
Tapi berbeda dengan dua orang yang malah tersenyum miring.

Keduanya saling pandang seakan memikirkan hal yang sama.

Satu yang perlu kalian ketahui bahwa El adalah pecinta senjata.
Dari belati hingga pistol.

Flashback off-!

"Abang prince?"

"Hm?"

"Nggak jadi"

"Mau hadiah?
Sini dulu dong nanti Abang kasih"

Akhirnya El berjalan ke arah Aglar (?)

Aglar menunjuk pipi bagian kanan dan El langsung mencium nya.

Sambil menyodorkan tangannya dan suara yang seperti anak kecil El berucap.

"Udah,mana?"

Aglar memberikan kotak berwarna ungu gelap.

El membukanya dan seketika binar mata di matanya semakin bertambah.

"Bang?"

Aglar hanya mengangguk.

"Aaaaaaaa Ellll happy, thanks Abang"

"Anything for you baby"

"El mau nyoba main dong"

"Emang bisa?" Tanya Aglar,sedangkan yg lain masih bingung kenapa bayi mereka kelihatan happy banget waktu di kasih hadiah sama Aglar.

Karena El sama sekali belum ngasih tau hadiah apa yang Aglar kasih.

"Bisa dong,asal Abang tau El itu udah jago,bahkan bisa lebih jago dari Abang" jawab El diakhiri dengan senyuman miring yang hanya di lihat oleh opa Jerk dan Aglar.

Keduanya ikut tersenyum,senyum yg menunjukkan arti lain,mereka ingin melihat seberapa hebat cucu bungsu Dikara dalam bermain senjata.

"Y udah boleh"
El yang mendengar jawaban tersebut spontan berteriak kegirangan.

"Yuhuuuu akhirnya bisa main lagiii"

"Bang Darius,bang Rapa,bang Galuh Galih,bang Dhafa Dhafi,El boleh minta tolong?" Tanya El .

"Sure baby.emang minta tolong ngapain?"
Jawab Darius yang diangguki oleh mereka yang namanya di sebut.

"Ada deh sekarang kita ke halaman belakang.bang Zaiden (?) Ambilin buah Apel 6 y bang"

"Okeh,tunggu sebentar"

Setelah itu mereka menuju ke halaman belakang mansion.

Dan orang yang tadi di mintai tolong oleh El, sekarang sedang berdiri berbaris dengan muka pasrah.
mereka menyesal telah mengiyakannya.
Karena apa?
Ternyata hadiah yang dari Aglar dan yang membuat si bayi terlihat begitu antusias adalah pistol.

Dan main yang dimaksud oleh El adalah menembak jarak jauh.

"El nggak usah yah? Nanti kalau meleset kita semua mati lohh" ucap Dhafi,lihatlah muka mereka sudah sangat menyedihkan.

Bahkan Dhafa yang terlihat cuek sekarang sedang menatap El dengan tatapan melasnya.

Hay dia masih mau hidup,dan belum mau mati, terlebih mati konyol seperti ini.

Kan nggak lucu kalau ada berita 6 cucu keluarga Dikara mati karena tidak sengaja tertembak oleh cucu bungsu Dikara.

Anggota keluarga yang lain juga was-was,kecuali opa Jerk dan Aglar tentunya.mereka masih memasang wajah datar.

"Udah diem deh bang,tinggal baris yang rapi dan inget jangan ada yang gerak."

Buset dah gampang bener ngomongnya,kalau meleset kan bisa ilang nyawa orang.

"Mana bisa santai kita mau di tembak"

Dengan polosnya El menjawab

"El nggak mau nembak abang,El mau nembak apelnya"

"Udah diem,jangan bergerak"

El memfokuskan arah bidikannya dan

Dor

"Akhhh"

Udah dulu yah,pusing pala dedek buanggg kkkkkk

Suka nggak suka,semoga suka.

Pay-pay kakak-kakak^_^

<3

ELZYANO (On Going) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang