35.Tatapan Pangeran ke-3

1.1K 103 1
                                    

|•Dasar egois! katanya pergi namun mengapa anda masih ada dipikiran saya?

_Tiara Ningsih


***

Pergerakan matanya tidak luput dari Weiwei yang tengah terbaring lemah diatas perbaringan.

"Tidak jangan sakiti aku…"Racau Weiwei.

Pangeran ke-3 yang melihat itu tentu saja merasa kaget dan khawatir pada orang yang baru dia lihat ini.

"Aaaaa…"teriak Weiwei lalu tanpa sengaja menempel pada dada bidang milik pangeran ke-3.

'deg…'

Jantungnya berdetak kencang seolah-olah ingin lepas dari tempatnya. Pipinya bersemu dan hatinya menghangat dengan posisi dia dan Permaisuri Chen Yourong saat ini.

Pangeran ke-3 berusaha untuk mengendalikan dirinya yang tengah tidak karuan saat ini. Tetapi Weiwei malah mengeratkan pelukannya pada Pangeran Dao Zhi seolah-olah tidak ada hari esok untuk bertemu tentunya dalam keadaan tidak sadar.

"Eumm jangan tinggalin Awei!"Racau Weiwei lagi masih dalam keadaan memeluk Pangeran ke-3.

Tabib Sin yang tadinya pergi meracik obat kini kembali melihat pemandangan yang seharusnya tidak dia lihat. 

"Pa-pangeran?"gugup tabib Sin pelan.

"Syut..dia masih belum sadar"ujar Pangeran ke-3 berisyarat agar tabib Sin tidak berisik.

Tabib senior Sin hanya menanggapi dengan mengangguk lalu berjalan pelan menuju Pangeran ke-3, dengan beberapa kantong kecil berada ditangannya.

Tabib senior Sin mulai mengecek suhu tubuh Permaisuri Chen Yourong dan dia merasa bahwa permaisuri kaisar Xua ini tengah sangat tinggi. Dengan telaten dan penuh hati-hati dia meracik obat herbal untuk permaisuri Chen Yourong. Karena jika salah obat maka jaminannya adalah kepalanya dan kepala seluruh keluarga beserta keturunannya dan dia tidak mau itu terjadi.

"Sangat cantik"desis Pangeran ke-3 pelan namun masih bisa didengar oleh tabib Sin.

Tabib Sin bergidik ngeri saat mendengar itu semua. Dia tidak bisa membayangkan bagaimana reaksi kaisar Xua Weilong yang sangat cemburuan itu bila tahu permaisurinya berada dipelukkan laki-laki lain.

"Sudah, Pangeran ke-3 sebaiknya kita meninggalkan Permaisuri disini. Beberapa waktu lagi orang-orang dari kediaman Phoenix akan segera datang menjemputnya"ucap tabib Sin mengandung kekhawatiran terhadap junjungannya ini.

***

Berita tentang selamatnya kaisar Xua dari maut telah tersebar keseluruh kekaisaran,bahkan telah sampai ketelinga Deng Xiaoping,adik dari Deng Jiaxin. Setelah pertarungan Jiaxin dan Weiwei hari itu, Jiaxin hanya bisa terbaring antara hidup dan mati diatas ranjangnya.

Hal itu tentu membuat Xiaoping kesal dan malah menganggap bahwa yang telah menyakiti kakaknya adalah Kaisar Xua Weilong.

"Tunggu pembalasan ku Kaisar Xua Weilong!!"geram Xiaoping.

Semua orang kini tengah berkumpul diruangan rapat. Begitupun para selir yang kini tengah berdandan sangat cantik agar menarik perhatian kaisar Xua.

"Kami para Kasim mengucapkan selamat atas kesembuhan yang mulia kaisar Xua"ucap para Kasim diiringi dengan sujud mereka dan diikuti orang lainnya.

"Terimakasih semuanya dan maaf telah merepotkan kalian semua ketika aku sakit"ujar kaisar Xua berwibawa.

"Itu sudah kewajiban bagi kami yang mulia"ujar Kasim Han mewakilkan para Kasim.

Ditengah-tengah obrolan itu ibu suri Tang malah sibuk mencari-cari seseorang. Berulang kali dia menoleh ke kanan dan kiri mencari seseorang.

Selir Fengshyi yang melihat keanehan dari sikap ibu suri memberanikan diri untuk bertanya.

"Maaf jika saya lancang ibu suri,Apa yang sedang anda cari?"tanya selir Fengshyi.

"Dimana Permaisuri Chen Yourong?"tanya ibu suri bingung.

Semua orang terdiam dan melihat kekiri dan kanan berusaha mencari keberadaan Permaisuri Chen Yourong namun tetap saja tidak menemukannya.

"Permaisuri yang sangat tidak bertanggungjawab! disaat-saat yang mulia sakit malah bersenang-senang dia pantas dihukum mati!"

***

The Lin Wei Transmigration(Telah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang