40.

1.4K 107 12
                                        

||•Jangan percaya dengan ucapan manis karena sesuatu yang berawal manis belum tentu juga akan memiliki akhir yg juga manis.

_Tiara Ningsih


***

Gundik Chu cepat tanggap dengan ucapan kaisar Xua. Dia langsung mengalungkan tangannya ke leher kaisar Xua.

Lekuk tubuh gundik Chu yg sangat terbuka itu membuat hasrat dari seorang kaisar Xua menggebu-gebu.

"Kau sangat nakal sayang"desis kaisar Xua ditengah-tengah permainan panasnya.

Bibir kaisar Xua mulai menjelajahi setiap sudut kulit putih dan menggoda milik gundik Chu. Leher putihnya tidak ketinggalan,banyak tanda yg dibuat kaisar Xua disana.

'cup..cup..'

"Argkk…mpsht…yang muliaaa…argkk"desah gundik Chu sambil menekan kepala kaisar Xua agar lebih dalam menjilati area kewanitaannya.

Pertempuran panas itupun terjadi dengan sangat bergairah dipenuhi dengan desahan-desahan yang sangat menggairahkan.

Jendral Chen dan istrinya tiba di istana Phoenix, tempat tinggal Permaisuri yg merupakan anak semata wayangnya.

"Ibundaaa"teriak Weiwei sambil berlari bagai anak kecil.

"Rong 'er"tangis ibunya menyambut anak kesayangannya itu dengan pelukan hangat.

Bibirnya bergetar saat memeluk ibu dari Permaisuri Chen Yourong ini. Entah mengapa nyonya Chen sangat mirip dengan ibundanya yg telah tiada di zamannya.

Ibunda? Weiwei lansung bergetar hebat dan menangis saat menyadari bahwa ini benar-benar adalah ibundanya meski dizaman yg berbeda.

"Ibunda hikss…rong'er sangat merindukanmu"

"Nak,ibunda juga merindukanmu"

Jendral Chen merasa sangat senang melihat keakraban istri dan anaknya ini.Pasalnya dulu Chen Yourong memutuskan hubungan dengan dirinya dan istrinya karena cintanya pada kaisar Xua Weilong.

Keluarganya menjadi sangat kurang setelah Chen Yourong memutuskan untuk menikah dengan kaisar Xua yg berlabel seorang kaisar percinta dan pemain wanita.

"Sebaiknya kita kedalam,tidak enak jika dilihat orang"ucap jendral Chen mengingatkan.

Keduanya menurut dan masuk kedalam kamar. Dari kejauhan seseorang yang memantau perkembangan Weiwei tersenyum karena gadis kecil yang dia sukai itu kini telah bertemu dengan keluarganya.

"Meski aku tidak bisa menyelamatkan ibunda setidaknya aku bisa menyelamatkan mu"ucapnya dengan senyum tipis.

Dia langsung pergi meninggalkan tempat itu.

"Bagaimana dengan pasukan timur?"tanya dengan nada dingin.

"Semuanya dalam kendali Yang mulia Pangeran"

Seekor burung merpati memasuki ruangan itu dengan sepucuk surat yang dibawanya. Pria misterius itu menangkapnya dengan sigap dan melihat isi suratnya.

Senyuman tipis lagi-lagi terlukis dibibir pria itu setelah selesai membaca surat.

"Bagus bagus,lihat saja kakak Weilong kau akan segera hancur"ujarnya dengan tawa menggelegar.

     ***

"Mengapa kau diam saja nak saat nenek kekaisaran menuding mu?"tanya jendral Chen lebih dalam.

"Karena aku ingin refreshing untuk menyegarkan otak ku yang telah beku"jawab Weiwei dengan semangat.

"Re-refesing??"bingung jendral Chen dan istrinya.

"Upss keceplosan"ujar Weiwei cengengesan.

Dia sangat senang karena bisa bertemu lagi dengan ibundanya meski dalam zaman dan tubuh yang berbeda. Saking senangnya dia lupa bahwa kini dia telah berada di zaman China kuno yang tidak mengerti dengan bahasa Inggris.

Dengan manjanya Weiwei memeluk nyonya Chen lalu bergumam.

"Ibunda udahlah jangan terus menanyai ku seperti aku ini tahanan saja"ujarnya semanis mungkin.

Chen lensia yang mendapatkan perlakuan manja dari putrinya tersebut mengerti bahwa putrinya tidak ingin membicarakan hal yang membuatnya sangat sakit hati.

Dengan penuh kasih sayang dia mengusap-usap rambut panjang milik putrinya. Melihat ada kesempatan tersebut Weiwei lansung merebahkan diri diatas pangkuan ibunya.

"Aku sangat lelah Bu"adu Weiwei.

"Tidurlah nak ibu dan ayah disini untuk mu"ungkap Chen lensia hangat.

"Kami sangat menyayangi mu sayang"lirih jendral Chen.

Hati kecilnya menghangat saat melihat sikap manja Weiwei. Dia sangat ingin sekali melihat sikap manis Weiwei setiap harinya seperti waktu Weiwei kecil.

The Lin Wei Transmigration(Telah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang