14. Bersamanya

3.4K 226 1
                                    

|• Demi dirimu aku rela melakukan apapun dan berkorban apapun,meski nyawa ku tantangannya.

~Tiara Ningsih


Perlahan Weiwei menoleh kearah pangeran ke-2.

***

Pangeran ke-2 berusaha bangkit namun dengan sigap Weiwei menahannya. Mata bertemu mata,ada hasrat terpendam didalam mata pangeran ke-2. Hasrat memiliki,hasrat cinta yg tak terbalaskan,dendam, entah mengapa Weiwei menjadi ngeri saat menatap mata dengan iris cokelat itu.

"Rong 'er"lirih pangeran ke-2 lagi.

"Ada apa pangeran" jawab Weiwei dingin.

Mendapatkan jawaban dingin dari Weiwei membuat pangeran ke-2 letih. Sungguh dia sangat letih menghadapi sikap dingin dan acuh permaisuri yg dia cintai ini, permaisuri yg sayangnya milik kakaknya sendiri.

Weiwei merasa perubahan dari pangeran ke-2 pun hanya diam. Jauh didalam lubuk hatinya dia mengakui bahwa pangeran ke-2 sangat penuh perhatian dan kasih sayang,tapi tetap saja dia tidak punya perasaan untuk pangeran yg penuh obsesi ini.

"Rong 'er maafkan aku"cicit pangeran ke-2.

"Untuk apa minta maaf?"ujar Weiwei berusaha bersikap lembut.

Weiwei berjanji dalam hatinya akan bersikap lembut kepada pangeran ke-2 meskipun dia takut apabila pangeran ke-2 salah mengartikan sikapnya nanti. Tetap dia akan berusaha bersikap sebaik mungkin kepada pangeran ke-2 xu hongyi.

"Hari ini kita tidak bisa jalan-jalan malah terluka"sendu pangeran ke-2.

'bodoh'*batin Weiwei.

Ternyata dibalik keperkasaan dan keangkuhan pangeran ke-2 dia adalah seorang pria yg rapuh. Weiwei merasa sikap pangeran ke-2 sangat familiar dengan sikap seseorang yg pernah dia temui dimasa depan,tapi siapa? Pikiran Weiwei berputar-putar berusaha mengingat.

"Dhean-!"ucap Weiwei keceplosan.

Dhean adalah pria yg dulunya pernah disukai oleh Weiwei saat dia duduk di bangku sekolah. Dhean adalah pria yg manis namun sayang dhean adalah penyuka jenis.

"Siapa dhe-dhean rong 'er" tanya pangeran ke-2 xu hongyi sembari memiringkan kepalanya.

Sikap itu membuat Weiwei menjadi luluh dan gemas. Ingin rasanya Weiwei menerkam pangeran ke-2. Weiwei berusaha mengendalikan dirinya untuk tidak menerkam pangeran xu hongyi.

"Huuh apa dia kekasih mu"ujar pangeran ke-2 mempoutkan bibirnya.

"Astagaaaa kau sangat menggemaskan"Weiwei mencubiti pipi pangeran ke-2.

"Sakit..rong 'er jangan cubiti aku" pangeran ke-2 memelas.

"Hahaha kau sangat menggemaskan sekali,aku menyukainya" ungkap Weiwei tanpa sadar.

"Kau menyukai ku?"tanya pangeran xu hongyi berseri-seri.

"Bukan tapi aku suka ekspresi mu"jelas Weiwei bersikap datar lagi.

Pangeran ke-2 xu hongyi menggaruk-garuk kepalanya bingung. Dia tidak bisa mencerna maksud dari ucapan Weiwei. 

Weiwei dulu waktu di dunianya sangat menyukai anak kecil,meski profesinya adalah seorang ahli senjata dan bahan peledak. Maka dari itu dia sangat mudah luluh melihat sikap manis dan imut pangeran ke-2.

Suasana kembali senyap,hanya angin dari luar dan bau amis yg mendominasi sekitarnya. Bagi orang-orang biasa mungkin ini adalah hal yg sangat menyeramkan tapi bagi Weiwei ini sudah biasa.

"Permaisuri kau dimana"

"Permaisuri jawab saya,"nada memerintahkannya terngiang-ngiang didalam pikiran Weiwei.

Weiwei tersentak mendengar suara itu memanggil-manggil dirinya. Dia menoleh ke kanan dan kiri mencari asal suara,namun dia tidak menemukan apa-apa. Di gua ini hanya ada dia, pangeran ke-2 dan para mayat-mayat itu lalu siapa yg memanggilnya barusan.

"Permaisuri apa kau baik-baik saja?" Tanya suara itu terdengar khawatir.

"Permaisuri jawab saya-!"

"Permaisuri kamu dimana?"

"Apa kamu terluka?"

Suara itu terus-menerus terdengar ditelinga Weiwei. Kemudian dia baru sadar bahwa itu adalah suara kaisar xua weilong yg berusaha menghubungi dirinya lewat telepati. Semakin lama suara kaisar xua terdengar semakin khawatir.

"Tenanglah"ujar Weiwei kepada kaisar xua.

Ditempat lain atau lebih tepatnya dikekaisaran xua,kaisar xua tampak sedikit cerah sekarang setelah Weiwei berbicara padanya lewat telepati. Sebelumnya kaisar xua terlihat sangat panik dan khawatir saat mengetahui bahwa permaisuri Chen Yourong tidak ada dikediamannya. Bahkan kaisar memerintahkan 100 prajurit untuk mencari keberadaan permaisuri.

"Kau dimana?" Ujar kaisar mengulangi pertanyaan yg sama.

"Gua di selatan kekaisaran"jawab Weiwei santai.

Setelah Weiwei berkata demikian,kaisar xua tak lagi berbicara padanya. Tapi pangeran ke-2 mengalihkan perhatian Weiwei.

"Rong 'er mengapa kamu termenung sayang?"tanya pangeran ke-2.

"Aku hanya lelah"

Kruk...kruk…

Suara perut pangeran ke-2 yg berteriak minta diberi makanan. Dia memalingkan wajahnya dari Weiwei sepertinya dia malu saat Weiwei mendengar hal tadi.

"Lapar?"

Pangeran ke-2 mengangguk-angguk kepalanya. Dia jujur bahwa saat ini perutnya sangat ingin diisi.

"Tutup matamu" perintah Weiwei tak terbantahkan.

Merasakan hawa berbeda yg keluar dari Weiwei, pangeran ke-2 langsung menurut tanpa berniat membantah sedikitpun.

Kemudian Weiwei mengeluarkan beberapa buah-buahan dari cincin angkasa miliknya. Setelah dirasa cukup,dia pun tersenyum tipis.

"Buka matamu" perintah Weiwei lagi.

"Buah itu kamu dapat dar--"

***

TBC 🌷

Jangan lupa vote and coment

The Lin Wei Transmigration(Telah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang