41.

1.2K 102 17
                                    

|• Saya akan pergi jika cinta itu terus-menerus tidak kau hargai.

_Tiara Ningsih


***

Hati kecilnya menghangat saat melihat sikap manja Weiwei. Dia sangat ingin sekali melihat sikap manis Weiwei setiap harinya seperti waktu Weiwei kecil.

Keharmonisan keluarga ini seolah-olah tidak pernah terjadi pertengkaran diantara mereka semua.

"Ayah..jangan khawatir,rong 'er tau apa yg terbaik untuk rong 'er"ucap Weiwei menenangkan jendral Chen.

Jendral Chen menampilkan senyuman yg selama ini telah hilang dari dirinya. Tangan kekarnya terulur dan mengusap kepala putri kesayangannya ini dengan penuh kasih.

"Ayah percaya pada rong 'er"

"Ibunda?"tuntut Weiwei lebih.

"Sepenuhnya kepercayaan untuk rong 'er"ujar ibunya sambil merengkuh tubuh Weiwei kedalam pelukannya.

Weiwei sangat bahagia saat ini berkumpul dan berdamai dengan seluruh anggota keluarga kecilnya. Ingin rasanya dia menghentikan waktu dan tetap disaat-saat seperti ini.

Kehangatan dan kebahagiaan yang tidak pernah dia dapatkan dikehidupannya. Impian yang tidak pernah terwujud dari dahulu.

Tanpa dia sadari air matanya menetes,dia mengeratkan pelukannya tidak ingin terpisah lagi.

"Aku akan segera memberikan kebahagiaan untuk mu" desis pangeran Dao Zhi.

***

Kaisar Xua tetaplah seorang kaisar yang haus akan belain wanita. Dia tidak pernah cukup dengan satu wanita karena baginya hidup tanpa wanita adalah kehampaan. Namun di sisi lain dia tidak menyadari bahwa kedudukannya sedang terancam saat ini. Yang dia pikirkan hanyalah wanita,wanita,dan wanita.

"Hoshh…hoshh.emphtss"desah kaisar

'brak…'

Seperti yang terjadi sebelumnya Kasim kepercayaan dan kasih yang terdekat dengan sang Kaisar lagi-lagi masuk dengan tidak sopannya.

"Ma..maaf yg mulia" ucap kasim dengan senyum tak berdosa.

Kaisar Xua lalu menghentikan kegiatannya dan mendorong agar tersebut menjauhi dirinya. Dia merasa bahwa dia sudah cukup bermain-main dengan wanita ini dia juga sudah merasa bosan.

" ada apa?" Tanya Kaisar Xua dengan dingin.

" Maaf sebelumnya Yang Mulia,tapi hamba mendapatkan laporan dari Jendral bahwa ada seseorang yang menyiapkan 10.000 pasukan di luar sana untuk alasan yang tidak diketahui,kemungkinan besar mereka menyiapkan itu untuk memberontak,yang mulia". Ucap Kasim panjang lebar.

Kaisar Xua terdiam mendengar ucapan dari kekasihnya tersebut. Sepertinya selama ini dia terlalu banyak bermain-main sehingga merupakan berbagai hal tentang ke kaisaran ini.

" siapkan 5.000 pasukan bayangan dan habisi mereka semua" ucap Kaisar siswa setelah pertimbangan.

" apa yang mulia? 5.000 pasukan bayangan bukankah terlalu banyak?" Kaget sikasim.

Pasukan bayangan adalah pasukan terlatih dan pasukan berani mati yang disiapkan di saat-saat tertentu. 10 pasukan bayangan sama bandingnya dengan 1000 pasukan biasa.

" Dan ya.. selidiki siapa yang ingin memberontak!"

   ***

Kebahagiaan yang dirasakan oleh wei wei saat ini sangatlah indah dan tak pernah terjadi sebelumnya. Rasanya hati weiwei sangat berat meninggalkan kebahagiaan yang dia dapat saat ini. Namun apalah daya dia harus membereskan beberapa urusan untuk sementara ini.

" Ibunda… Berjanjilah untuk selalu berdoa agar kita tetap bisa bersama kelak" pinta weiwei dengan mata berkaca-kaca.

Jendral Chen dan istrinya sangat paham apa yang anaknya rasakan saat ini.

" Aku selalu mendoakanmu putriku tersayang" ucap istri jenderal Chen dengan kehangatan.

Weiwei tersenyum lebar mendengar ucapan ayahnya disini. Mereka kembali berpelukan seolah-olah tidak akan bertemu lagi.

"Aku akan bersiap-siap untuk pergi" ucap Weiwei melerai mereka.

Kedua orang tuanya tersenyum manis dengan kedekatan mereka dengan sang anaknya ini.

Akhirnya weiwei lansung masuk kedalam ditemani kedua orang tuanya disini untuk menyelesaikan perlengkapan Weiwei dan pergi dari sangkar emas ini.

   ***

Sebelum pergi meninggalkan sangkar emas menurutnya ini Weiwei tak lupa berpamitan kepada Pangeran ke-2 dan pangeran ke-3 yg selama ini sudah sangat baik kepadanya.

"Pangeran.."lirih Weiwei.

Pangeran ke-2 Xu Hongyi tidak henti-hentinya memaki kakaknya yg sudah membuat Weiwei harus meninggalkan ibu kota dan pergi ke desa terpencil.

"Kau tidak boleh meninggalkan ku!!"putus Pangeran ke-2.

Jujur rasa cintanya tidak mengizinkan Weiwei untuk jauh dari jangkauannya. Tapi dia juga tidak bisa berbuat lebih jauh karena ada ibundanya dibelakang Kaisar Xua Weilong,yang tidak lain adalah kakak kandungnya sendiri.

Weiwei beranjak dari tempat duduknya dan berjalan menuju Pangeran ke-2 Xu Hongyi. 

"Sudahlah.. ini sudah takdir ku"ucap Weiwei memeluk Pangeran ke-2.

Air mata Pangeran ke-2 jatuh saat Weiwei memeluknya. Ada rasa cinta dan kesedihan yang dialami. Sedih karena ini akan menjadi pelukan terakhir dari Weiwei.

"Hey kau menangis?," Weiwei memegang dagu Pangeran ke-2 dengan tangan lembutnya.

"Peluk aku terus.."pinta Pangeran ke-2 Xu Hongyi dengan manja dan dituruti oleh Weiwei.

Sepasang bola mata biru yg dingin melihat itu semua menjadi semakin dingin. Aura membunuh sangat kental yg dia keluarkan. Rasanya dia sangat tidak rela melihat Xu Hongyi bermanja-manja didalam pelukan hangat weiwei.

"Sepertinya hukuman itu tidak cukup untuk mu"ucap pria bermata biru itu dengan datar dan menusuk.

The Lin Wei Transmigration(Telah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang