❝ the truth is never painful as discovering a lie ❞
" Haidar ? " tiada sahutan . Daisha ketap bibir rapat . Kaki mula melangkah masuk . Anak mata hazel nya itu memandang sebentar ruangan biliknya . Ada taburan kelopak bunga di atas katil bersaiz queen nya . Daisha raup wajah . Beberapa kali dibisikkan kata-kata untuk menenangkan dirinya . Jantung bagai ingin melompat keluar . Dress labuh diangkat . Perasan akan pintu sliding door dibuka , segera dia berjalan ke situ . Belakang tubuh Haidar menyapa pandangan .
" abang ... "
" hm ? yes , sweetheart " kenal akan suara itu , segera dia menoleh . Haidar ukir senyuman manis . Daisha mendekati . Jari-jemari bermain dengan satu sama lain . Tidak tahu mahu memulakan perbualan . Entah kenapa terasa kekok walaupun sudah acap kali mereka bertemu ." kenapa tak buka tudung lagi ? "
" n-nak abang yang bukakan " suara Daisha perlahan sahaja ketika itu . Apabila mata mereka bertemu , cepat Daisha kalihkan pandangan . Jari-jemari gadis itu ditautkan bersama jari-jemarinya . Haidar membuka langkah , menyebabkan Daisha berundur ke belakang . Sliding door dibiarkan masih terbuka .
" kenapa kawan-kawan abang , semuanya macam tu ? "
" macam apa sayang ? " pin di kepala Daisha dicabut satu-persatu . Lilitan shawl dibuka . Ikatan sanggul Daisha dirungkaikan . Terlepas rambut hitam pekat itu ke bawah .
" macam nak telan saya "
" diorang semua memang macam tu . muka aje dingin tapi baik . sayang jangan takut ya ? sayang pun sudah tahu siapa abang sebenarnya kan ? latar belakang abang . apa yang abang buat " rambut Daisha diusap . Lembut sekali helaian rambut gadis itu apabila bersentuh dengan kulit tangannya .
" tapi abang dah tak buat kan ? "
Geleng .
" abang dah lama tinggal " Haidar tunduk , menghadiahkan sebuah kucupan di dahi licin Daisha . Lelaki itu merebahkan badan ke katil . Lengan dijadikan alas kepala . Sedapnya kalau boleh tidur sekejap . Daisha bermain-main dengan hujung lengan gaunnya .
" sebenarnya ayah dah tahu yang dulu kita pernah membunuh " Daisha segera menoleh .
" a-ayah dah tahu ? " hampir tidak terkeluar suara Daisha .
" abang pun tak tahu macam mana benda ni boleh sampai ke telinga ayah . pada awalnya , ayah marah-marah abang . teruk juga . nak pukul abang pun ada . dia tak sangka dengan apa yang kita buat . ayah kata , ayah cuba untuk terima apa yang kita buat dan bertaubatlah , minta ampun kepada Allah "
Katakanlah : " Wahai hamba-hambaKu yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri , janganlah kalian berputus asa daripada rahmat Allah , sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya . Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang ." ( Surah Az-Zumar: 53 )
YOU ARE READING
OG | His Princess : Fawwaz Haidar
Roman d'amour[ ONGOING ] KARYA KEDUA ❝ 𝙩𝙝𝙚 𝙩𝙧𝙪𝙩𝙝 𝙞𝙨 𝙣𝙚𝙫𝙚𝙧 𝙥𝙖𝙞𝙣𝙛𝙪𝙡 𝙖𝙨 𝙙𝙞𝙨𝙘𝙤𝙫𝙚𝙧𝙞𝙣𝙜 𝙖 𝙡𝙞𝙚 ❞ Daisha Zakia | Fawwaz Haidar Kisah percintaan dua derajat . Mafia dan Puteri Diraja . " janji jaga dia , bimbing dia . berikan kas...