❝ the truth is never painful as discovering a lie ❞
" cantik sangat . Daisha suka " Daisha berposing ala-ala model di hadapan cermin . Ruangan bilik itu bergema dengan tawa gadis itu . Geli hati melihat gelagat sendiri . Daisha mencapai kembali iphone nya . Katil dituju . Dia mendepakan tangan dan menjatuhkan tubuhnya ke atas katil . Daisha tidak henti-henti tersenyum lebar . Suka dengan pemberian Nabil Muttaqin .
" baguslah kalau anak ayah suka "
" ayah . rindu ayah " bibir dicebikkan . Jari telunjuknya melukis sesuatu di cadar . Kakinya dihentak-hentak ke permukaan katil .
" datanglah sini . jenguk ayah " Nabil Muttaqin berdehem . Membetulkan suaranya yang serak . Dahi dipicit-picit lembut . Kening Daisha bertaut rapat . Kenapa suara ayah lain ? Dia bermonolog sendiri .
" ayah tak sihat ke ? " soal Daisha . Posisi ditukar kepada duduk . Nabil Muttaqin terbatuk-batuk . Haih ...
" ayah tak sedap badan " tak sedap badan ke demam ?
" ayah main hujan ke ? " tawa halus Nabil Muttaqin kedengaran di hujung talian . Daisha tepuk mulut sendiri .
" ayah dah tua , sayang . manalah larat nak main hujan sekarang " Daisha tersengih . Nabil Muttaqin menggelengkan kepala . Macam-macamlah anak perempuan dia ni .
" ayah kena makan ubat "
" tak nak " laju Nabil Muttaqin menjawab . Daisha menggulingkan bebola mata . Here we go again , kedegilan seorang Nabil Muttaqin . Tangan kiri bercekak pinggang .
" tak boleh . ayah kena makan . Daisha tak ada dekat sana nak jaga ayah " suara diubah tegas .
" tak nak " tidak sempat Daisha mahu membuka mulut , Nabil Muttaqin sudah memotong percakapannya .
" bila tarikh perkahwinan Daisha dengan Haidar ? " cepatnya tukar topik . Daisha membuat muka . Ayah dia ni . Bukannya nak dengar cakap dia .
" hujung bulan . Daisha harap ayah ada dekat majlis Daisha nanti " Nabil Muttaqin tersenyum nipis . Daisha meletakkan kepala ke bantal . Iris hazel nya merenung manik-manik labuci di lengan baju kurungnya .
" keadaan tak mengizinkan . ayah dengar anak manja ayah nak kahwin pun , ayah dah gembira . nanti , datanglah sini . menginap dua tiga hari " ibu jari menekan perlahan kelopak matanya . Lengan diletakkan di atas dahi . Perlahan-lahan air mata jatuh ke bantal .
" tapi Daisha nak ayah datang majlis Daisha " Nabil Muttaqin mengeluh dalam diam .
" ayah pun nak datang majlis Daisha , sayang . tapi ayah tak boleh " Daisha menggosok kedua belah matanya .
YOU ARE READING
OG | His Princess : Fawwaz Haidar
Romance[ ONGOING ] KARYA KEDUA ❝ 𝙩𝙝𝙚 𝙩𝙧𝙪𝙩𝙝 𝙞𝙨 𝙣𝙚𝙫𝙚𝙧 𝙥𝙖𝙞𝙣𝙛𝙪𝙡 𝙖𝙨 𝙙𝙞𝙨𝙘𝙤𝙫𝙚𝙧𝙞𝙣𝙜 𝙖 𝙡𝙞𝙚 ❞ Daisha Zakia | Fawwaz Haidar Kisah percintaan dua derajat . Mafia dan Puteri Diraja . " janji jaga dia , bimbing dia . berikan kas...