HPFH : 22

466 21 2
                                    

the truth is never painful as discovering a lie

❝ the truth is never painful as discovering a lie ❞

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

TOK ! TOK ! TOK !

Kepala digerakkan sedikit . Mata hazel nya memandang kosong ke pintu . Raja Syed Iskandar meraup wajah . Dia terlelap . " masuklah " suara dikuatkan . Kertas-kertas di atas meja disusun . Bingkai gambar isterinya diletak semula di tempatnya . Daisha membuka pintu perlahan-lahan . Daisha berdiri di muka pintu . Tepi baju tidurnya digenggam .


" kenapa tak tidur lagi ? esok kena bangun awal " Daisha berjalan ke meja kerja Raja Syed Iskandar . Daisha menggosok matanya . Bibir dicebikkan .

" kenapa ni ? " tangan Daisha ditarik . Cecair jernih memenuhi kelopak matanya . Gadis itu duduk bersila di lantai . Dilabuhkan kepala pada peha Raja Syed Iskandar . Teresak-esak Daisha menangis .

" D-Daisha takut " rambut anak perempuannya diusap .

" Haidar boleh terima kekurangan Daisha ke ? Daisha takut kalau Daisha tak dapat nak jadi isteri yang terbaik untuk dia " lelehan air mata Daisha disapu .

" Daisha nampak tak kesungguhan dia untuk halalkan Daisha ? " dia mendongak melihat Raja Syed Iskandar . Perlahan-lahan kepala dianggukan .

" kunci bahagia sebuah pasangan adalah menerima kekurangan diri masing-masing . hidup berumahtangga ni penuh dengan ujian . Daisha kena terima kekurangan diri Haidar seperti mana Haidar terima kekurangan diri Daisha . Daisha kena sabar layan kerenah Haidar . Daisha kena hormat Haidar sebagai suami . jangan tinggikan suara . syurga Daisha ada dekat bawah telapak kaki Haidar " bawah mata Daisha diusap . Daisha kembali meletakkan kepalanya di peha Raja Syed Iskandar .

" Daisha tak dapat tidur " macam-macam dia fikir . Raja Syed Iskandar menepuk-nepuk kepala Daisha bak anak kecil .

" nanti tinggal babah seorang aje lah dekat istana " anaknya mencebik .

" Daisha tak nak berjauhan dengan babah " air mata kembali berjujuran . Tidak kisah jika ada hingus meleleh ke apa . Raja Syed Iskandar senyum . Daisha tersedu-sedan . Tangan babahnya digenggam seperti tidak mahu melepaskannya .

" masa kecil-kecil dulu , macam ni lah anak babah menangis " Daisha mengesat air mata menggunakan hujung lengan baju tidurnya . Bahu gadis ditepuk . Kekura tangan Raja Syed Iskandar dicium .

" sayang babah "

" sayang anak babah jugak " Daisha memeluk tubuh Raja Syed Iskandar .

" dah-dah , pergi masuk tidur . esok kan hari bahagia Daisha " dia merengek sambil menggelengkan kepala . Raja Syed Iskandar ketawa perlahan . Dahi Daisha dikucup lama .

OG | His Princess : Fawwaz HaidarWhere stories live. Discover now