Pejantan Berandal SMA

1.6K 16 0
                                    

Sebagai seorang yang di takuti di sekolah gue, gue memiliki kumpulan teman-teman bandel yang selalu ada kemanapun gue pergi. Mereka ada sahabat-sahabat terbaik gue disini. Gue dan 2 orang teman gue, bisa dibilang kami adalah tiga berandal sekolahan paling jago. Meski kami bertiga sering membuat onar di sekolah kami, namun kami bertiga disini sama-sama memiliki kecerdasan intelektual maupun fisik yang tinggi, yang mana membuat para guru di sekolah kami pun semacam tak dapat menghukum kami terlalu berat karena kami juga turut banyak menyumbang piala, baik dalam segi akademik maupun non-akademik.

Nama gue Helmi, sedangkan dua sahabat karib gue ini bernama Sandi dan Tio. Awal kami bisa sedekat ini adalah karena kami bertiga memiliki satu hal kesamaan yang gue rasa tak terlalu banyak anak di sekolah yang memilikinya juga. Kami bertiga sama-sama sadar bahwa kami ini adalah gay atau penyuka sesama jenis. Bisa dibilang tipikal pria yang kami suka pun sama, kami suka pria yang macho, yang berotot, dan tak menye. Tak jarang kami pun saling membantu dalam melepaskan hasrat seksual kami. Entah gue yang bermain bersama Sandi, atau gue dengan Tio, atau kami bertiga bermain bersama dalam memuaskan hasrat sex sejenis kami.

Berbagai macam gaya dan jenis sex pun telah kami coba. Gue pun telah berkali-kali menikmati lobang pantat kedua sahabat gue ini, begitupun dengan gue juga sangat menikmati dientot oleh kontol-kontol mereka yang besar dan berurat itu. Di usia kami yang baru menginjak umur 17 tahun, kontol kami bertiga sendiri memiliki ukuran kurang lebih di 15 cm. Kami cukup bangga dengan ukuran kontol kami ini karena ketika kami pernah memaksa beberapa teman sekolah kami untuk bertelanjang dan mengocok kontolnya, tak ada seorangpun yang memiliki ukuran kontol sebesar milik kami ini.

Singkat cerita, gue bersama dengan Sandi dan Tio sedang berjalan-jalan selepas pulang sekolah. Gue melihat segerombolan anak SMA lain yang sedang nongkrong di salah satu gubuk tua yang sudah tak terpakai. Kebetulan jalan ini merupakan jalan sepi yang jarang dilintasi orang-orang.

"Eh, tuh ada anak SMA sebelah. Rasanya kumpulannya si Jarot deh." Ujar Tio kepada gue dan Sandi.

"Bener juga tuh. Hmm Jarot ya." Balas gue.

Seperti sudah mengetahui isi otak gue. Kami bertiga hanya berpandangan dan tersenyum. Tanpa perlu berbasa basi lagi, mereka sudah tau maksud gue seperti apa. Kami segera berjalan ke arah gubuk tua itu yang diisi oleh gerombolan Jarot dan 4 orang temannya yang sedang berbincang tertawa.

"Woi! Ngapain lo ada disini hah? Ini kan daerah gue. Cari masalah lo?" Bentak gue saat kami telah mendekat ke arah mereka.

"Anjing ada Helmi, ini jalan umum woi. Mana ada daerah kekuasaan lo goblok." Balas Jarot membentak.

"Ga usah banyak bacot." Kata gue kembali sambil melemparkan tas yang gue pakai.

Perkelahian pun terjadi, 3 lawan 5. Walau sedikit kewalahan dalam melawan anak-anak ini, namun akhirnya kami berhasil membuat mereka lari terbirit-birit. Sengaja kami bertiga disini mengincar Jarot yang memang kami tau memiliki perawakan yang sangat macho ini dengan wajahnya yang sangar namun terlihat tampan.

****

Untuk kalian yang ingin membaca kisah lengkapnya, kalian dapat membacanya di
https://karyakarsa.com/deansius


Semua isi kisah lengkap untuk cerita "Para Pejantan II" juga cerita-cerita lain milik Author seperti

Begitu pula dengan kisah lain milik Author seperti "Keluarga Berbeda" ; "Para Pejantan" ; "Ero-Mantica" ; "Para Pejantan II" ; "Terapi 'Kejantanan'" ; "Laki-Laki Perkasa" ; "Pemijat Sensasional" ; "Top Series #1 - InterSext" ; "Bot Series #1 - Petualangan Anak Kembar" ; "Vers Series #1 - Petualangan Anak Kembar" ; "Bot Series #2 - Desahan penuh Desahan" ; "Perjalanan Birahi" ; "Menduduki Raga Pria" ; "Keluarga Berbeda II" ; "Gairah Kosan Lelaki" ; "B Chi Hyper" ; "Para Pejantan III" ; "Scandal Dua Sahabat Chinese" dapat kalian akses di situs karyakarsa milik Author.

Untuk cerita lengkap dan update terbaru dalam kisah ini dapat anda baca dan nikmati di sana.

Terimakasih dan selamat membaca!

Regards,

RG Deansius

Para Pejantan IITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang