Perkenalkan, nama gue Abim. Cowok berusia 19 tahun yang memiliki tinggi 172 cm dengan berat badan 62 kg. Dilihat dari perawakan dan tampang gue, gue bisa bilang bahwa fisik gue cukup menarik di mata orang-orang. Buktinya, banyak teman cewek di sekolah dan kampus gue yang tertarik dengan diri gue ini yang merupakan seorang anak yang merantau dari desa. Ya seperti yang gue jelaskan, keluarga gue kebetulan berasal dari sebuah desa kecil di pulau Jawa. Meski gue telah meninggalkan desa gue ini sejak gue bersekolah kelas 3 SD, namun masih ada beberapa tabiat yang gue bawa dan tak bisa lepas hingga sekarang ini, yaitu aksen medok gue. Walau begitu, aksen gue disini menjadikan ciri khas gue yang membuat gue banyak dikenal orang. Toh walaupun gue masih memiliki aksen Jawa yang kental, mereka tetap menyukai gue dan mengejar-ngejar gue.
Sejak gue pindah ke kota, kehidupan gue pun turut berubah 180 derajat. Sikap gue menjadi lebih berani, lebih blak-blakan, dan yang paling utama ada, orientasi gue pun berubah. Kejadian itu berlangsung saat gue masih menginjak usia 14 tahun dimana gue mendapatkan sebuah perlakuan kurang mengenakan dari guru pria gue sendiri. Namun lambat laun, gue merasakan adanya perubahan dari diri gue dimana gue menjadi tertarik dengan seorang pria dari pada lawan jenis gue. Mungkin gue akan menceritakan kisah gue ini nanti.
————
"Ouuuhh.. Hooghh.. Pelaan Duu." Ujar pria itu.
Begitu terkejutnya kami ketika melihat pemandangan yang ada di depan kami. Suara erangan dan desahan itu rupanya berasal dari dua orang pria yang sedang melakukan hubungan sex. Apalagi kami kenal dengan 2 orang pria itu. Pandu dan Akbar, sahabat kami yang tak dapat ikut karena katanya mereka sedang ada urusan.
"Anjing! Aku ga salah liat kan?" Kata Tyo pelan sambil menatap gue.
"Nggak Yo. Itu Pandu sama Akbar. Mereka lagi ngewe?" Ujar gue pelan.
Kontol gue langsung bereaksi melihat adegan sex sesama jenis itu. Pandu dan Akbar benar-benar menikmati aksi mereka. Pandu yang berbadan berotot itu, dengan kulitnya yang gelap kini sedang memaju-mundurkan pinggangnya mengentoti Akbar yang kurus. Keduanya sama-sama telanjang bulat, posisi Akbar sekarang sedang bersandar pada sebuah pohon. Kepalanya menoleh ke belakang, melihat wajah Pandu yang fokus terhadap kegiatannya sekarang.
"Suuu.. Pancen lobangmuu enaak bangeet Baar. Ouuhh." Desah Pandu turut mengisi suara di antara mereka.
"Hoohhh iyaah Duu. Enaak bangeet.. Teruus entoot akuu Panduuuh.."
****
Untuk kalian yang ingin membaca kisah lengkapnya, kalian dapat membacanya di
https://karyakarsa.com/deansius
Semua isi kisah lengkap untuk cerita "Para Pejantan II" juga cerita-cerita lain milik Author sepertiBegitu pula dengan kisah lain milik Author seperti "Keluarga Berbeda" ; "Para Pejantan" ; "Ero-Mantica" ; "Para Pejantan II" ; "Terapi 'Kejantanan'" ; "Laki-Laki Perkasa" ; "Pemijat Sensasional" ; "Top Series #1 - InterSext" ; "Bot Series #1 - Petualangan Anak Kembar" ; "Vers Series #1 - Petualangan Anak Kembar" ; "Bot Series #2 - Desahan penuh Desahan" ; "Perjalanan Birahi" ; "Menduduki Raga Pria" ; "Keluarga Berbeda II" ; "Gairah Kosan Lelaki" ; "B Chi Hyper" ; "Para Pejantan III" ; "Scandal Dua Sahabat Chinese" dapat kalian akses di situs karyakarsa milik Author.
Untuk cerita lengkap dan update terbaru dalam kisah ini dapat anda baca dan nikmati di sana.
Terimakasih dan selamat membaca!
Regards,
RG Deansius
KAMU SEDANG MEMBACA
Para Pejantan II
General FictionMohon pengertiannya - Cerita mengandung Konten 21++ dengan Tema LGBT Sehubungan adanya musibah yang saya alami pada akun Karyakarsa, saya pun membuat akun baru dengan ALIAS berbeda menjadi "Deansius" dimana kalian bisa menemukan cerita saya pada ht...