Pejantan Karyawan Bioskop

747 6 0
                                    

Gue menyetir motor menuju sebuah mall yang menyediakan bioskop. Sebenarnya, gue baru saja putus dengan pacar gue karena gue memergoki dia selingkuh dan parahnya, gue melihat perselingkuhan itu secara langsung di kamar kosannya. Mantan gue disini membawa cowok lain dan gue melihat ia sedang mengentoti cowok itu.

Ya seperti yang baru saja kalian baca, mantan gue ini mengentoti cowok. Gue sendiri cowok dan gue adalah seorang gay.

Nama gue Aldo, sebagai salah satu menghilangkan penat dan galau pasca putus dengan pacar gue ini. Gue mau mencoba menghabiskan waktu dengan menonton film di bioskop saja sendirian. Sesampainya disana, entah kenapa saat gue hendak membeli tiket untuk film tersebut, tak banyak orang yang menonton. Mungkin hanya ada sekitar 6 orang saja yang sudah memesan tiket terlihat dari kursi yang sudah terisi. Sengaja gue memilih kursi di bagian row B yang letaknya di tengah-tengah. Ya paling tidak gue bisa sedikit melepaskan amarah gue dengan berteriak ketika menonton film horor yang gue pilih ini.

Sambil menunggu jadwal film gue diputar, sengaja gue mencari sebuah smoking area untuk melepas penat. Gue bertanya pada karyawan di bioskop ini tentang letak smoking area karena kebetulan tempat gue menonton kali ini adalah mall yang tak pernah gue kunjungi sebelumnya. Sengaja gue bertanya pada karyawan pria ini karena gue melihat dia menarik meski wajahnya tertutup oleh masker. Apalagi bentuk badannya yang berotot itu, gue tak tahu kenapa karyawan ini masih saja memakai seragam bioskop yang nampak ketat di badannya itu. Walau bisa dibilang badan karyawan ini tidak besar, namun badannya sangat berotot kering. Pas lah dengan ukuran tingginya yang sekitar 170 an lebih.

Karyawan ini lalu berkata bahwa disini tak ada smoking area dan jika mau merokok, maka gue harus turun ke bawah dan merokok di luar gue gedung atau di beberapa cafe yang menyediakan tempat smoking area. Kebetulan waktu film akan diputar hanya ada 30 menit lagi dan terlalu sayang bagi gue untuk membeli minuman di cafe, juga terlalu malas untuk gue turun ke bawah.

Rupanya sang karyawan bioskop ini sadar dengan raut muka gue yang langsung berubah murung. Ia kemudian berkata untuk gue menunggu sebentar disini sementara dirinya beranjak menuju ke salah satu temannya.

"Mas, kalau mau bisa sih mas diem-diem ngerokok di tangga darurat." Ujarnya kembali.

-

"Ya ini mah gegara dulu di kampung nguli mas." Senyumnya sungguh manis.

"Iya sih bener juga, masnya mulus banget kayak cewek ya. Hehe."

Kena nih rasanya sama pancingan gue.

Pembicaraan kami terus berlangsung hingga akhirnya mulia menjurus ke arah hal yang berbau sex. Nampak mas Edi pun tertarik dengan pembicaraan ini. Bahkan sesekali ia mulai membetulkan posisi kontolnya di balik celana ketat yang ia pakai. Waktu film gue diputar kini tinggal 25 menit lagi. Gue sudah tak sabar dengan mas Edi ini. Dengan penuh keberanian dan nekat, gue arahkan tangan gue menyentuh tonjolan kontolnya yang nampak besar itu.

"Gede banget kontolnya nih bang." Kata gue sambil terus meremas-remas kontolnya yang masih tertutup celana.

"Gede dong. Lo mau?" Ujarnya mulai sedikit keras.

****

Untuk kalian yang ingin membaca kisah lengkapnya, kalian dapat membacanya di
https://karyakarsa.com/deansius


Semua isi kisah lengkap untuk cerita "Para Pejantan II" juga cerita-cerita lain milik Author seperti

Begitu pula dengan kisah lain milik Author seperti "Keluarga Berbeda" ; "Para Pejantan" ; "Ero-Mantica" ; "Para Pejantan II" ; "Terapi 'Kejantanan'" ; "Laki-Laki Perkasa" ; "Pemijat Sensasional" ; "Top Series #1 - InterSext" ; "Bot Series #1 - Petualangan Anak Kembar" ; "Vers Series #1 - Petualangan Anak Kembar" ; "Bot Series #2 - Desahan penuh Desahan" ; "Perjalanan Birahi" ; "Menduduki Raga Pria" ; "Keluarga Berbeda II" ; "Gairah Kosan Lelaki" ; "B Chi Hyper" ; "Para Pejantan III" ; "Scandal Dua Sahabat Chinese" dapat kalian akses di situs karyakarsa milik Author.

Untuk cerita lengkap dan update terbaru dalam kisah ini dapat anda baca dan nikmati di sana.

Terimakasih dan selamat membaca!

Regards,

RG Deansius

Para Pejantan IITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang