Dengan Abang Pejantan Gue II

764 10 0
                                    

Setelah bang Okta menuntaskan semburan pejuhnya itu, ia langsung mencabut kontolnya dari lobang gue. Kini terasa pada lobang gue yang hampa, sensasi kontol milik pejantan abang gue ini masih dapat gue rasakan walau sekarang sudah tak ada lagi kontol yang bersarang disana. Sekarang ini, bang Eza, abang pertama gue langsung menggiring gue ke arah sofa besar di dekat kami. Ia mulai duduk di sofa sedangkan gue berada di depannya, berjongkok sambil menatap kontolnya yang sedari tadi terus bergoyang, berkedut sangat menggairahkan.

"Nah dek, sekarang gue mau lo memohon gue buat ngentotin lo. Ayo, mohon. Cepet!" Perintahnya sambil terus tersenyum.

Dengan sigap gue langsung menuruti perintahnya. Apapun itu, selama abang gue ini akan memberikan kontolnya pada diri gue, gue akan melakukannya.

"Entotin adek bang Ezaa, pleasee. Adeek mau abang entotin adek kayak bang Okta tadi." Mohon gue ke bang Eza.

"Gue mau kontol gede abang ini. Please entot gue ya bang." Lanjut gue sambil mendekatkan wajah gue pada kontolnya itu.

Bang Eza dan Okta yang mendengar gue memohon-mohon kontol ini langsung tertawa.

"Adek yang minta dientot ya." Balas bang Eza sambil mengocok-ngocok kontolnya.

Bang Eza lalu meminta gue menghisap kembali kontolnya sebelum ia mengentoti gue. Setelah itu, ia langsung mengangkat badan gue dan menyuruh gue untuk menduduki kontolnya itu. Perlahan gue mulai arahkan lobang gue ke kontolnya yang sama besar dengan milik bang Okta. Gue yakin kepala kontolnya kini telah berada persis di tengah-tengah lobang gue, tiba-tiba saja bang Eza langsung mencengkram pinggang gue.

"Siapin diri lo buat gue entot ya. Terima nih kontol gue!" Katanya persis di depan gue dan.

Bleeess.

Kontolnya didorong masuk sangat cepat hingga mengenai prostat gue. Dengan mudah kontol bang Eza melesat masuk, pada saat itu juga gue langsung berteriak dan membuat badan gue langsung turun menduduki kontolnya hingga kini gue rasakan kontol bang Eza benar-benar tertanam sangat dalam di lobang pantat gue.

"Ooohhh.. Baaang Ezaaaa aaghh.. Enaaak baaangg." Racau gue masih menahan kontolnya untuk tidak bergerak dulu.

"Anjiinggg Taa. Lobaang adek loo yang barusan lo entoot ini masih sempit bangeet. Aaahh ini maah lebih seempit dibanding memek ceweek gue... Oohhh.."

Gue mengenal dengan cukup baik pacar bang Eza karena cukup sering ia membawanya ke rumah untuk sekedar makan malam bersama. Tapi maaf ya kak, saat ini pacar kakak sedang mengentoti adeknya sendiri.

****

Untuk kalian yang ingin membaca kisah lengkapnya, kalian dapat membacanya di
https://karyakarsa.com/deansius


Semua isi kisah lengkap untuk cerita "Para Pejantan II" juga cerita-cerita lain milik Author seperti

Begitu pula dengan kisah lain milik Author seperti "Keluarga Berbeda" ; "Para Pejantan" ; "Ero-Mantica" ; "Para Pejantan II" ; "Terapi 'Kejantanan'" ; "Laki-Laki Perkasa" ; "Pemijat Sensasional" ; "Top Series #1 - InterSext" ; "Bot Series #1 - Petualangan Anak Kembar" ; "Vers Series #1 - Petualangan Anak Kembar" ; "Bot Series #2 - Desahan penuh Desahan" ; "Perjalanan Birahi" ; "Menduduki Raga Pria" ; "Keluarga Berbeda II" ; "Gairah Kosan Lelaki" ; "B Chi Hyper" ; "Para Pejantan III" ; "Scandal Dua Sahabat Chinese" dapat kalian akses di situs karyakarsa milik Author.

Untuk cerita lengkap dan update terbaru dalam kisah ini dapat anda baca dan nikmati di sana.

Terimakasih dan selamat membaca!

Regards,

RG Deansius

Para Pejantan IITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang