Pagi ini, sekitar pukul 09.30 Jeno kembali datang kerumah sakit, namun kali ini dia beranikan untuk mendekati ruang rawat kekasihnya.
Tidak. Jeno tak masuk, Jeno hanya menatapnya lewat Jendela luar, dan bisa Jeno lihat kekasihnya sedang makan dengan winwin yang menyuapinya.
Jeno tersenyum melihat kekasihnya yang mulai lahap makan lagi, karna setelah Jaemin dinyatakan trauma, Jaemin tak pernah mau berbicara, makan, apalagi bertemu dengannya.
Tanpa Jeno sadar, dibelakangnya seseorang menatapnya kesal.
"Jung Jeno--
Jeno yang merasa seseorang memanggilnya pun membalikkan badannya dan ternyata itu haechan.
Dengan tatapan dingin nan menusuk.
-- Ternyata kau memiliki keberanian untuk datang juga setelah membuat kekasihmu histeris parah lalu meninggalkan nya begitu saja"
"Hah?"
Jeno benar-benar bingung dengan ucapan haechan, belum lagi ucapan mark kemarin.
Jeno tau jika kekasihnya trauma padanya tapi Jeno belum pernah lagi menampilkan dirinya dihadapan kekasihnya.
"Kenapa diam? Kau tak merasa kasihan pada kekasihmu? Seenaknya kau meninggalkan nya dan sekarang datang lagi?"
"Chan dengar--
"Apa? Kau tau bagaimana histerisnya nana kemarin? Bahkan ayah sama bubu sampai membantu kami dan kau seenaknya pergi begitu saja"
"Tapi chan--
"Hhhh.. Jen, lebih baik kau tidak menemui nana dalam waktu dekat ini, ini demi kebaikan nya"
"Aku tak menemuinya chan!"
Haechan terdiam, lalu menampilkan smirknya.
"Kau bodoh? Bagaimana bisa nana histeris tanpa bertemu seseorang yang dapat membuatnya trauma? Selama nana dinyatakan trauma nana tak pernah histeris dan kemarin kau menemuinya, nana histeris sendiri"
Jeno terdiam, melihat Jeno yang terdiam. Haechan semakin yakin jika itu ulah Jeno.
"Kukatakan sekali lagi, Jangan temu nana dalam waktu dekat ini"
Haechan langsung melenggang pergi memasuki ruangan jaemin dengan melewati jeno.
Bisa Jeno dengar teriakan jaemin memanggil haechan dengan nada bahagia, Jeno tersenyum mendengar hal itu namun--
"Sebenarnya, siapa yang menemui nana kemarin? Bagaimana bisa nana histeris? Jangan bilang--
-- Pelakunya menemui nana?"
Jeno terdiam untuk sesaat namun, "bagaimana bisa seseorang yang merusak nana dalam pesawat tau nana disini? Tak mungkin juga jika pelakunya orang terdekat"
Jeno mendesah kesal, Jeno benar-benar bingung dengan hal ini.
"Jika orang lain, bagaimana bisa mereka tau nana dirumah sakit ini? Kecuali pelakunya orang dekat"
Sungchan berjalan santai lalu langkahnya terhenti karna melihat sang kakak yang terdiam dengan pandangan fokus berada diluar ruang rawat kekasihnya.
"Kakak!"
Jeno menoleh dan ternyata itu sungchan, sungchan pun berlari kecil mendekati kakaknya.
"Kau sedang apa disini?"
"Hfftt-- tak ada, hanya ingin memastikan kekasihku chan"
Sungchan menghela nafas, setelah mengetahui fakta bahwa sang kakak tak bisa menemui kekasihnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
TAKDIR | Lee Jeno •end
Fanfiction-- Nana mengalami Amnesia Retrograde yang membuatnya hilang ingatan secara permanen karna insiden jatuhnya pesawat, tapi kenapa... "Nana kau mengenalku? Ini aku Jeno, calon tunanganmu" "Kak mark!-- Aku merindukan mu"