Rencana

1.6K 152 23
                                    

Hyunjin dan eric memasuki ruangan yang biasa mereka pakai untuk mengobrol berdua.

Eric duduk dikursi nya sedangkan hyunjin masih berdiri dihadapannya, eric sedikit melonggarkan dasinya.

"Puas rik?"

Eric terkekeh, "aku belum merasakannya"

"Lalu setelah ini apa rencanamu? Kau akan membebaskan nya kan?" Tanya hyunjin namun bukannya menjawab, eric lagi-lagi terkekeh.

"Kau pikir aku sebaik itu?"

Hyunjin terdiam bingung, "maksudmu?"

"Sainganku banyak hwang, bukankah lebih baik jika aku membunuhnya? Dan mengawetkan mayatnya, dengan begitu hanya aku yang bisa memilikinya sendiri, dan--

-- bukankah kau salah satu sainganku?" Ucapnya dengan menampilkan smirknya.

"Tapi bukankah itu..."

"Ck! Hwang, hwang. Aku tak ingin berbagi seseorang yang kucintai dengan orang lain apalagi Lee bedebah Jeno, termasuk kau"

"Tapi rik, tak seharusnya kau bunuh juga"

"Kau membelanya eoh? Secinta itukah kau pada miliku?"

"Sadar rik, kau terobsesi padanya!"

"PERSETAN DENGAN SEMUA ITU! Yang penting hanya aku yang memiliki nana"

lalu eric duduk lagi dikursinya dan tertawa bahagia setelah membayangkan bagaimana bahagianya dia akan hidup berdua dengan seseorang yang dicintainya.

Aku tak akan membiarkan nanaku mati ditanganmu rik-- Hwang Hyunjin.

--------------------------

"Ada apa memanggil kami kemari jen?" Tanya changbin

Jeno menghela nafas, "aku hanya ingin meminta bantuan dari kalian, kumohon bantu aku menemukan kekasihku"

"Kau belum menemukannya?" Tanya eric

Jeno menggeleng kan kepalanya sedih, lalu menghela nafas lagi.

Eric tersenyum, "kau tenang saja, kita tak akan diam. Kita pasti bantu, itukan gunanya sahabat?"

Jeno yang mendengar hal itu tersenyum bahagia, lalu mengangguk dan mempercayakan semuanya pada ketiga sahabatnya.

"Kau tak perlu khawatir jen" ucap hyunjin.

Jeno mengangguk namun tatapannya tertuju pada tangan hyunjin yang memiliki luka cukup parah

Jeno yang melihat itu jelas khawatir, "Hwang, tanganmu... Kau baik-baik saja?"

Hyunjin segera menatap tangannya dan terkekeh lalu menampilkan wajah baik-baik saja pada jeno.

*FLASHBACK ON*

Jaemin berjalan keluar dari cafe, harusnya jaemin pulang bersama mark namun karna kejadian haechan tadi membuatnya sedikit tak nyaman dengan mark.

Apalagi setelah mendengar mark adalah kekasih haechan, yang jaemin pikirkan bukankah mark kekasihnya? Jika bukan, kenapa mark lebih sering memilih dirinya ketibang haechan?

Jaemin benar-benar bingung dengan apa yang terjadi saat ini.

"Hhh... Apa yang sebenarnya terjadi tuh-- emmm!!!"

Baru saja jaemin mengucapkan perkataan nya, tiba-tiba seseorang dari arah belakang membekapnya.

"Emm!! Lepwashhhkan"

TAKDIR | Lee Jeno •endTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang