Bodoh

1.6K 184 47
                                    

Jeno berlari kearah ruangan yang dimana kekasihnya dirawat, Jeno benar-benar melupakan siapa yang barusan berbicara dengannya.

Pikirannya hanya satu, menemani kekasihnya.

"Nana"

Jaemin menoleh namun tatapannya sendu, Jeno yang melihat itu jelas khawatir.

"Hei kau kenapa hem?" Tanya jeno lembut.

"Kak jen, tadi nana ketemu dia. Nana takut, padahal nana gak salah apapun"

"Hah? Apa maksudmu?"

Jaemin menoleh kearah jeno dengan tatapan khawatir dan sendu, jeno semakin bingung dengan yang kekasihnya rasakan saat ini.

"Lelaki itu, lelaki itu kak jen. Lelaki itu--



-- merusak ku"

Deg.

"A-apa maksudmu na?"

Bukannya menjawab nana malah kembali menangis mengingat bagaimana perjuangannya saat itu melawan ke empat pria yang merusaknya.

"Hei sayang tenanglah, ada aku"

Jeno segera memeluknya, Jaemin semakin menangis pilu dipelukan jeno.

"Kak Jen hiks-- dia datang, dia menemuiku kak hiks-- Nana takut, nana gak salah kak tapi kenapa mereka merusak nana hiks--"

Mendengar hal itu jeno kesal lalu dengan tiba-tiba jeno menangkup wajah kekasihnya dan menatapnya lekat.

"Katakan bagaimana mereka melakukannya"

"Dipesawat kak, nana waktu itu mau pipis lalu tiba-tiba ke empat pria itu datang dan memaksaku untuk memuaskan nafsunya kak hiks-- Nana menolak lalu ke tiga pria itu menahan nana dan menyakiti nana lalu setelah nana tak punya tenaga, mereka bergilir merusaku kak hiks-- lalu setelahnya nana kembali melawan namun salah satu dari mereka mendorong nana, kepala nana sakit kena tembok dan saat itu nana tak ingat lagi"

Deg

Jeno terdiam, lalu tangannya dengan lemas terlepas dari wajah kekasihnya.

Jeno memejamkan matanya, jeno benar-benar membenci dirinya sendiri setelah mengetahui apa yang dialami kekasihnya dipesawat.

"Nana salah apa kak? Hiks--"

Mendengar cerita, dan tangisan kekasihnya membuatnya begitu sakit. Jeno benar-benar membenci dirinya sendiri yang tak bisa menjaga kekasih yang amat dicintainya.

Lalu Jeno memeluk kekasihnya yang menangis pilu dengan erat, Jeno benar-benar merasa bersalah karna telah gagal menjaga kekasihnya.

Tanpa mereka sadari, seseorang menangis di luar mendengar penuturan Jaemin tadi.

Siapa dia? Yah, Renjun.

Renjun menangis setelah mengetahui apa yang dialami adiknya, dia benar-benar sakit mendengar bagaimana sakitnya dan kerasnya perjuangan jaemin saat itu melawan ke empat pria yang akan merusak nya.

Setelah tangisan jaemin mereda, Jeno kembali menangkup wajah kekasihnya yang sembab.

Lalu jeno mengelus pipi kekasihnya lembut, jaemin yang mendapatkan perlakuan itu pun memejamkan matanya nyaman.

Lalu dengan tiba-tiba Jeno mencium bibirnya, Jaemin sontak melotot namun jaemin tak menolak ciuman tersebut.

Dan lagi, malam itu Jaemin habiskan malamnya dipelukan Jeno hingga tertidur, begitupun Jeno.

--------------------------------

Renjun menghela nafas, renjun menatap tenangnya sungai malam ini.

Setelah mengetahui cerita adiknya, Renjun langsung pergi untuk menenangkan pikirannya. Renjun benci dirinya yang gagal menjadi seorang kakak untuk adiknya.

TAKDIR | Lee Jeno •endTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang