Awal

6.5K 369 23
                                    

Aku buat book baru sebagai permintaan maaf aku soal beberapa book yang aku unpub🙏🏻

Book hasil mikir sendiri yaa.

*DILARANG KERAS NGECOPY*

Semoga kalian suka ya:)

Selamat membaca ❤️
.
.
.
.
.
.
.

"Kau harus baik-baik saja disana"

Seseorang didepannya terkekeh, "baik tuan Jung Jeno, aku pasti akan baik-baik saja. Kau tak bosan dari tadi merecoki ku?"

"Ya! Aku hanya kha--

Jaemin mencium bibir kekasihnya, dan hal itu dapat membuat jeno terdiam.

"Aku tau kau khawatir, tapi aku akan baik-baik saja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aku tau kau khawatir, tapi aku akan baik-baik saja. Nanti setelah sampai Jepang, aku akan mengabarimu"

Jeno tersenyum, "baiklah aku percaya padamu, jaga dirimu ya say--

Ucapan jeno terhenti karna pengumuman keberangkatan pesawat menuju Jepang akan segera Lepas Landas.

Jeno menghela nafas, Jaemin menoleh lalu tersenyum. Jaemin meraih tangan jeno lalu menggenggam nya erat.

"Aku pergi ya, sesampainya disana langsung aku kabari kamu--

Ucapan jaemin terhenti, lalu mencium pipi jeno.

-- do'akan keselamatan ku ya"

Deg.

Setelahnya jaemin melepaskan genggaman tangannya lalu membalikan badannya hendak pergi.

Namun dengan cepat jeno meraih tangannya, dan menarik jaemin kepelukannya. Jaemin tentu terkejut dengan perlakuan jeno yang tiba-tiba.

Sedangkan Jeno? Dia hanya diam, namun tidak dengan hatinya yang tiba-tiba saja... Entahlah merasa tak enak.

Lagi-lagi pemberitahuan pesawat akan lepas landas pun terdengar lagi.

"Jen.. aku harus pergi"

Jeno menghela nafas, lalu melepaskan pelukannya. Jeno menatap kekasihnya lalu menangkup wajahnya.

"Jeno.."

Tanpa sepatah katapun, Jeno langsung mencium bibir jaemin. Entah kenapa Jaemin yang merasakan ciuman itu merasa aneh.

Lalu jeno melepaskan ciumannya.

"Aku pergi ya?"

"Hhhh... Baiklah, hati-hati ya"

Jaemin mengangguk lalu setelahnya jaemin benar-benar pergi dari hadapan Jeno, namun Jeno tetap mempertahankan posisinya dengan mata yang terus menatap kekasihnya.

TAKDIR | Lee Jeno •endTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang