Setelah mengetahui ketidak hadiran mark diruang rawat jaemin setiap pagi sampai jam 11 siang, Jeno akan pakai waktu itu untuk kembali mendekati kekasihnya.
Walaupun kemungkinan kecil yang akan didapatnya karna jaemin amnesia total, namun Jeno tak akan menyerah. Jeno tak ingin jika kekasihnya semakin jatuh pada kakaknya.
Walaupun jeno tau kakaknya tak mungkin seperti itu, tapi jeno juga sakit melihat interaksi manis keduanya.
Ceklek.
Dilihatnya nana sedang membaca sebuah buku, lalu menoleh dan sedikit terkejut.
"Eoh? Kak jeno?"
"Hai na, kau sedang apa?"
Bukannya menjawab nana malah celingukan, jeno tau jika jaemin pasti mencari keberadaan kakaknya.
"Kak mark sedang sibuk seperti biasanya bukan?"
"Ah iya kak jeno benar"
"Mama sama papa kemana?" Sebenarnya jeno tau kemana mereka semua pergi namun basa basi lah biasa.
"Mama sama papa ada keperluan mendadak kak, makanya nana disuruh sabar, nanti kak mark datang tapi kak mark sering telat, nana jadi bosan menunggunya"
Ucapnya dengan mempoutkan bibirnya, jeno yang melihat itu terkekeh
"Aku kan ada, jadi kau tak akan merasa kesepian na"
Jaemin terdiam, "tapi aku ingin kak mark"
Jeno tersenyum kearah jaemin yang mempoutkan bibirnya gemas.
"Bagaimana jika kita bermain game?"
"Game? Game apa?"
Jeno mengeluarkan ponselnya dan menampilkan sebuah game pada kekasihnya.
"Dulu kau sangat menyukai dan ahli sekali dalama permainan ini"
"Woah!! Benarkah?"
"Hu'um, aku bahkan sering kalah karnamu"
Jaemin terkekeh, "hfft-- tapi kak jeno pasti lebih pintar sekarang"
"Tidak. Aku akan mengajarimu bermain"
"Woah!! Mau kak ayo"
Jaemin memekik bahagia, jeno yang melihat itu terkekeh ikut merasa bahagia karna melihat kekasihnya yang memekik bahagia karna nya.
Lalu setelahnya jeno pun mengajari jaemin bermain, dan mereka pun menghabiskan waktu bersama dengan canda dan tawa.
Tanpa mereka sadari jam sudah menunjukkan pukul 11.30 yang artinya mark sudah pulang namun mark belum juga menampilkan batang hidungnya.
Dan jaemin pun malah asyik dengan game yang jeno ajarkan tadi dan tak menanyakan keberadaan mark, jeno sedikit bahagia karna kakaknya telat datang.
Namun tiba-tiba jeno jadi kebelet pipis.
"Nana, aku ke toilet sebentar ya?"
Jaemin menoleh lalu mengangguk, "kak jeno cepat kembali ya. Jika tidak, kak jeno harus membelikan ku sesuatu"
Jeno terkekeh, "baik tuan putri"
Lalu setelahnya jeno keluar dari ruang rawat jaemin dan tak sengaja berpapasan dengan mark.
"Kak? Kau baru Sampai?"
Mark mengangguk, namun sebenarnya mark sedari tadi sampai bahkan mark tak mengubah posisinya dari awal mark samapi, setelah tau jeno berada didalam dengan jaemin.
Jeno mengangguk lalu pergi melewati mark, namun dengan cepat mark memanggilnya.
"Jen"
Langkah jeno terhenti lalu menoleh, jarak mereka sekarang hanya dibatasi satu langkah saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
TAKDIR | Lee Jeno •end
Fiksi Penggemar-- Nana mengalami Amnesia Retrograde yang membuatnya hilang ingatan secara permanen karna insiden jatuhnya pesawat, tapi kenapa... "Nana kau mengenalku? Ini aku Jeno, calon tunanganmu" "Kak mark!-- Aku merindukan mu"