Hyunjin lagi-lagi mendengus kesal dengan mata yang masih fokus pada ponselnya.
Sudah dua jam dirinya menunggu kedatangan Jeno, namun Jeno tak kunjung datang.
"Hwang"
Hyunjin menoleh, dan ternyata itu Bang chan. Pemilik cafe yang biasa hyunjin dan sahabat-sahabatnya pakai untuk berkumpul.
Sebenarnya bangchan ini bukan siapa-siapa nya, namun karna seringnya mereka menghabiskan waktu dicafe miliknya, membuat mereka akrab dengan pemilik cafe.
"Oh kak chan"
"Yang lain mana?" Tanya nya ramah seperti biasanya.
"Sebenarnya, aku ingin bertemu Jeno. Tapi, Jeno tak kunjung datang"
Bang chan menatap bingung, "tadi aku melihatnya ditaman dengan seorang wanita"
"Hah? Wanita?"
Bangchan mengangguk, "kurasa kau mengenalnya, waktu itu kau pernah mengajaknya kemari dengan eric dan ketiga temanmu"
Karina? Gawat-- Hyunjin.
"Hfftt-- baiklah kak, terima kasih. Aku harus pergi"
Bangchan mengangguk paham, lalu hyunjin pun pergi meninggalkan tempat tersebut.
Kemana hyunjin akan pergi? Ke tempat Jeno? Tidak!
Hyunjin akan kembali ke kediaman Eric, dia sendiri yang akan melepaskan seseorang yang disukainya. Namun, hyunjin tak lupa untuk memberi tau Jeno soal lokasi Jaemin.
Sesampainya dikediaman Eric, Hyunjin diberi tau jika Eric sedang tak ada.
Hyunjin bersyukur mendengar hal itu, karna dengan tak adanya Eric, hyunjin jadi lebih gampang untuk membawa Jaemin pergi.
Hyunjin membuka pintu kamar milik eric, dan akhirnya pintu tersebut terbuka. Bisa hyunjin lihat Jaemin sedang tertidur dengan kedua tangan dan kakinya terikat.
"Nana..."
Jaemin langsung terbangun, "hah? I-itu siapa?"
Hyunjin mendekati Jaemin dan terdiam saat melihat keadaan jaemin yang penuh dengan kissmark juga matanya yang sengaja eric tutup.
Hyunjin melepaskan jaket besarnya dan memakaikannya pada tubuh Jaemin yang begitu dingin. Dan hyunjin tak lupa melepaskan penutup mata yang Jaemin kenakan.
Setelah melepaskan kain tersebut, mata mereka pun bertemu.
KAMU SEDANG MEMBACA
TAKDIR | Lee Jeno •end
Fanfic-- Nana mengalami Amnesia Retrograde yang membuatnya hilang ingatan secara permanen karna insiden jatuhnya pesawat, tapi kenapa... "Nana kau mengenalku? Ini aku Jeno, calon tunanganmu" "Kak mark!-- Aku merindukan mu"