Let's Close Our Story

479 30 2
                                    

LISA'S POV

Malam ini aku ada janji dengan mereka, Jennie, Jisoo, dan Rose. Pukul 07 di taman Red Garden, ini saatnya.

Aku naik taksi dan sudah melihat keramaian di depan sana.
Banyak di antara mereka adalah pasangan.

Begitu turun dari mobil, aku merasakan energi dari setiap pasangan ini.

Taman yang seeblumnya dijadikan sebagai tempat bermain, berubah menjadi taman untuk Cinderella dan Pangerang saat malam tiba.

Apa masalahnya? Tidak banyak anak-anak saat malam untuk menyaksikan pemandangan ini.

Sah saja.

Tapi, aku kemari karena alasan yang berbeda. Aku ingin bermain permainan bersama dengan teman-temanku. Aku ingin berpesta dan menjadi gila malam ini. Bersama mereka, Teman.

Tunggu, ada masalah.

Di mana mereka? Beberapa menit lalu mengirimiku pesan sudah sampai dan akan menungguku di pintu masuk. Tapi itu, kebohongan atau komunikasi yang salah?

Aku tidak punya pilihan.

Aku berjalan sambil mengandalkan ponselku untuk melacak dan mendapatkan setiap kabar kemana perginya para gadis itu.

Untuk itu, aku memaksa kakiku menembus semua orang demi melirik tiga gadis mafia.

Mereka sedang membodohiku.

Tidak ada pilihan.
Mereka mematikan ponsel.
Aku tahu nasibku, aku hilang arah.
Mereka teman, tapi haruskah aku mengutuk?

Aku mengenalnya.

"Kenapa kau di sini?" tanyaku menatap pria canggung dengan kotak yang disembunyikannya di balik tubuh itu.

"Hanya ...."

***

JUNGKOK'S POV

Aku di dalam area wanita.
Warnanya dominan merah muda.

Aku bingun, apa yang harus kupilih untuk hadiah pertamaku kepada Lisa?

Di sini banyak baju, celana, tas, dan sepatu. Aku tidak yakin Lisa akan gembira dengan warna merah muda. Tapi aku di zonanya.

"Perlu di bantu?" Seorang wanita mendekatiku. Setelah melihatku kebingunan, mungkin dia berbaik hati ingin menolongku.

"Aku mencari barang wanita yang sedang banyak di cari."

"Ah, tunggu sebentar." Dia pergi. Namun tidak lama dia kembali membawa kotak sepatu. Dia membukanya dan memperlihatkan sepatu merah hak tinggi. "Bagaimana?" tanyanya meminta pendapatku.

Lisa, bagaimana bisa gadis itu memakai sepatu wanita dewasa. Setiap melihatnya, dia selalu mengenakan pengalas datar, namun dia akan memakainya jika ku belikan. Aku ingin melihatnya sebagai wanita.

Aku keluar dari tokoh sambil membawa kotak yang sudah di hias itu. Isinya jelas sepatu untuk gadis yang akan menjadi dewasa setelah memakainya.

"Kenapa kau di sini?" Aku terkejut mendengar suara familier. Kubalik badanku menatapnya, dan benar. Kusembunyikan kotak hadiahku jauh dari pandangan Lisa, gadis penerima hadiahku nanti.

"Hanya ...."

Tiba-tiba, mereka datang. "Kalian kencan?" Jisoo bersama kedua temannya menanti jawaban. "Lisa, bukannya kau sudah janji bersenang-senang malam ini? Kenapa tiba-tiba kencang?"

"Kalian yang meninggalkanku! Kalian bersenang-senang tanpaku!"

"Kau pergi dengannya!"

"Aku datang untuk kalian. Tidak sengaja saja bertemu dengannya."

First Feeling (The Little Lady and The Crazy Man) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang