Pantulan sinar matahari yang sangat terang seketika membangunkan Lisa dari tidurnya. Lisa sedikit melirik keluar jendela, mataharinya tidak sama saat dia bangun di dua hari terakhir. Matahari kali ini terlihat lebih tinggi.
Lisa bangkit dari tempat tidurnya lalu berjalan menuju meja belajar. Lisa menyalakan ponselnya yang masih diisi daya, berniat melihat jam. Kebetulan jam di kamar Lisa mati, butuh beterai baru mungkin.
Mata Lisa membulat. "Sial!" Lisa meletakan ponselnya kasar lalu masuk ke dalam kamar mandi. Lisa sedikit membanting pintu, karena terlalu terburu-buru.
Saat Lisa keluar, Lisa membuka lemari lalu mengeluarkan seragamnya dengan melemparnya ke tempat tidur. Lisa memakai segamnya. Lisa juga mengeluarkan buku-bukunya dari tas lalu mengambil buku yang akan dipakai sesuai jadwal.
Masalahnya, dia tidak perduli baju yang ada di dalam lemari tidak tersusun, meja belajarnya acak-acakan, dan tempat tidurnya masih berantakan. Kalau begini, Lisa sama saja seperti orang pembuat onar.
Lisa keluar dari kamar dan berlari tanpa alas kaki mencari neneknya. Saat Lisa mulai menuruni tangga, terlihat nenek juga sedang menaiki tangga dengan terburu-buru.
"Nenek! Kenapa Nenek tidak membangunkan ku?"
"Kau fikir Nenek tidak membangunkan mu?! Nenek sudah masuk berapa kali ke dalam kamarmu, tapi setiap Nenek akan pergi kau kembali tidur!"
"Baiklah, sekarang di mana Yoongi?"
"Nenek tidak tahu! Pergilah ke rumahnya, mungkin dia juga terlambat."
"Yoongi..." Lisa berteriak.
Lisa berlari menurungi tangga tanpa memakai alas kaki sembari menyeret tasnya. Dia juga langsung masuk ke dalam rumah Yoongi tanpa permisi.
"Lisa?" guman seorang wanita melirik Lisa bingun.
"Bibi! Di mana Yoongi?" tanya Lisa penasaran.
"Bibi lupa, mungkin dia masih tidur!" Lisa mengehetakkan kakinya seperti ingin menangis. "Sekarang pergilah ke kamarnya dan bangunkan dia!"
Lisa melempar tasnya ke sofa diikuti dengan sepatunya yang di taruh dengan kasar di lantai. Lisa berlari menaiki tangangga. Lisa membuka pintu kamar kasar saat sampai di depan kamar Yoongi.
"Yoongi bangun!" Lisa melompat kearah Yoongi yang masih tertidur pulas. "Yoongi, kita terlamabat!"
"Apa-apaan ini?!"
"Kau bilang apa-apaan? Kita sudah terlambat!" Yoongi membuka matanya perlahan dan melirik ke sekeliling.
"Kenapa ibu tidak membangunkan ku?" gumang Yoongi sembari menggaruk kepalanya.
"Cepatlah Yoongi! Jangan membuat kita semakin terlambat!" Lisa memukuli Yoongi dengan bantal guling.
"Baiklah!" Yoongi beranjak dari tempat tidurnya.
***
"Yoongi sudah bangun?" Ibu Yoongi bertanya dibalas anggukan dari Lisa.
Sekarang Lisa sudah duduk di sofa dan sibuk memakai sepatu. Lisa langsung berderi ketika melihat Yoongi berlari menurungi tangga terburu-buru.
"Cepatlah!" Lisa berlari keluar rumah.
"Lisa tunggu aku!" teriak Yoongi. "Dia benar-benar tidak tau terima kasih. Saat dia terlambat saja aku menunggunya, dan sekarang aku yang terlambat dia malah meninggalkan ku!" Yoongi berguman.
***
Yoongi dan Lisa menatap polos gerbang sekolah yang sudah tertutup rapat. "Kita masih dibiarkan masuk?" tanya Lisa.
KAMU SEDANG MEMBACA
First Feeling (The Little Lady and The Crazy Man) ✔
Fiksi PenggemarEND "Perasaan pertamaku menjadi kisah cinta yang menyedihkan..."