#7

473 52 5
                                    

A/n
Akashi berumus 38 tahun dan Kuroko 29 Tahun, Seiji 4 bulan jalan.

"Oiya, Aku akan kembalikan motormu saat weekend, Akashi" ucap Shuzo sesaat sebelum keluar ruangan,

"Kalau begitu aku akan kembali ke rumah sakit rehabilitasi dulu, nodayo" ucap Midorima,

"Hmp, Aku akan memanggil kalian lagi kalau perlu" ucap Akashi memandangi wajah tidur Kuroko dan Seiji.

Pukul 7 malam, Akhirnya Kuroko terbangun begitu pula Seiji,

"Baguslah kalian sudah bangun, aku baru selesai menghangatkan makanan" ucap Akashi (Oreshi) mengeluarkan beberapa piring dan mangkuk bubur bayi dari microwave.

"Ayah~" ucap Seiji pelan karena nyawanya belum terkumpul semua, dia memeluk wajah Kuroko,

"Seiji-kun, Konbawa~" ucap Kuroko tersenyum kecil, mulai bangun dan menggendong Seiji dalam pelukannya,

bahunya sudah di suntikan obat bius cukup kuat jadi bahunya masih mati rasa agar Kuroko tak merasakan kesakitan.

"Ayah~"

"Kemarilah Seiji, aku akan menyuapimu.

biarkan ayahmu makan dengan leluasa" ucap Akashi (Oreshi) dengan lembut, tetapi Seiji masih marah padanya, meski pada dasarnya Seiji marah pada Bokushi karena meninggalkannya.

"Iieee~

o-chan kilaiii (Kirai)!!!" ucap Seiji menolak saat Akashi mencoba menggendongnya.

"???" Kuroko bingung apa yang membuat Seiji begitu marah pada Akashi, apa terjadi sesuatu saat dia di rumah sakit.

"Oto-san mu yang satu itu (Bokushi) bukannya meninggalkanmu di sana, hmp (Mencoba membujuk sang bayi jenius itu, seolah mengerti ucapan orang dewasa).

Dia (Bokushi) meski kasar seperti itu, tapi dia tak ingin Seiji terluka, karena rumah sakit dimana Kuroko bekerja terjadi kebakaran yang sangat mengerikan (ucap Oreshi membesar besarkan, agar bayi kecil itu mengerti).

Kalau Seiji terluka, maka Kuroko akan sedih, aku akan sedih (Oreshi), dia pun akan sedih (Bokushi).

Lihat" ucap Akashi akhirnya bisa menggendong Seiji, dan menunjuk bahu Kuroko.

"A-ayah?

itai, itai?

(sakit, sakit?)" Seiji melihat perban di bahu Kuroko dan mulai akan menangis,

"Iie, bahu ku sudah tidak sakit" ucap Kuroko berkata yang sebenarnya,

"Kuroko memang sudah tidak sakit lagi karena sudah di obati,

tapi kalau Seiji juga ikut sakit, maka ayahmu itu akan sangat sedih" ucap Akashi (Oreshi), Seiji yang mendengar itu langsung memeluk Akashi yang ada dibelakangnya,

"O-chan~"

PAT PAT PAT

Akashi menepuk nepuk punggung Seiji lembut,

"Kuroko, ini makanlah sedikit.

jangan sampai perutmu kosong" ucap Akashi (Oreshi) memberikan makanan berisi 4 sehat 5 sempurna (susu vanilla kesukaan Kuroko).

"Ceiji, makan cama O-chan~" ucap Seiji mulai bermanja pada Akashi, mendengar itu pun membuat Akashi tersenyum.

"Wakatta" ucap Akashi mulai menyuapi sedikit demi sedikit bubur ke mulut Seiji,

15 menit kemudian, Kuroko dan Seiji selesai makan.

"Kau sudah selesai Kuroko?" ucap Akashi melihat hampir masih setengah lagi tersisa di piring Kuroko,

MY EMPEROR STALKERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang