#11

325 42 2
                                    

"Kelihatannya semua itu mustahil sampai semuanya terbukti." -Nelson Mandela.
.

.

.
7 hari setelah acara minum teh itu, Emperor Shuzo menerima surat dari kerajaan Rakuzan, mengenai permintaan kunjungan kerajaan.

SHuzo yang mendapatkan itupun seolah mendapatkan tiket emas, dia mengijinkan kunjungan kerajaan itu dengan syarat Emperor dari Rakuzan harus mengijinkan keluarga kerajaan Teiko untuk bisa dengan leluasa pergi mengunjungi makam Empress Kouki tanpa ada ketercualian.

dan terjadilah kesepakatan kedua kerajaan yang sudah bertahun tahun perang dingin.

1 bulan berlalu datanglah rombongan dari kerajaan Rakuzan, Kedua EMperor dan putra mahkota Seiji,

anehnya putra mahkota menggunakan topi berjaring hitam agar tak ada yang mengetahui wajahnya, meski sebenarnya wajahnya begitu mirip dengan Akashi Seijuuro bagai kloningannya.

romobongan mereka di sambut oleh keluarga kerajaan dan pejabat kerajaan,

Emperor Rakuzan tidak akan khawatir meninggalkan Rakuzan karena di kerajaan Rakuzan terdapat golongan pejabat yang dinamakan Kisedai,

orang kepercayaan Emperor Seijuuro dan Seishiro.

"Memberisalah kepada kedua Emperor dan Putra mahkota" ucap Emperor Shuzo, berdiri di depan tahta, di sampingnya Chihiro, dan di belakang Chihiro ada Kuroko tetsuya yang juga menggunakan pakaian kerajaan,

dia juga menggunakan penutup wajah, yang menutup setengah wajahnya dari kening hingga hidung, bahkan mata aquamarinenya sulit untuk di lihat karena bayangan dari topeng itu,

kecuali dengan jarak yang sangat dekat mungkin akan melihatnya.

"Memberi salam kepada Emperor, dan empress" ucap Kedua emperor dari rakuzan dan terdengar suara kecil yang milik Seiji-ouji.

'Seiji-kun~' Kuroko yang melihat itu cukup terpaku mengingat kesedihannya di masa lalu.

"Hmp?

kalau boleh tahu diapakah pemuda di belakang Empress?" ucap Emperor Seishiro dengan kedua mata rubinya,

"???" Chihiro cukup panik Emperor Seishiro tertarik dengan keberadaan Kuroko yang tipis sebenarnya.

"Dia adalah adik iparku, Kuroko tetsuya" ucap Emperor Teiko, Nijimura Shuzo.

"Memberi salam para Emperor Seijuuro, Emperor Seichiro, putra mahkota Seiji" ucap Kuroko tanpa nada yang berfariasi.

DEG!?

Mendengar suara Kuroko, Emperor Seijuuro merasa ada hal nostalgia berbeda dengan saat dia bertemu dengan Empress Kouki dahulu.

"Mengapa kau menggunakan topeng, Tetsuya-sama?" ucap Emperor Seijuuro bergitu sarkasnya.

"Alasan hamba sama seperti yang mulia putra mahkota yang menggunakan penutup wajah di kepalanya, yang mulia Emperor Seijuuro-sama" ucap Kuroko berkata dengan sopan meski dengan nada daratnya.

"Yang mulia, adik hamba baru sembuh dari sakitnya beberapa waktu yang lalu,

dia sangat pemalu, karena itu tolong maklumi penampilan adik hamba ini" ucap Chihiro menengahi,

"Nii-sama" ucap Emperor Seishiro mengingatkan sang kakak untuk tak membuat keributan, sedang tanpa mereka sadari, Seiji juga menaruh ketertarikan yang sama dengan Kuroko tetsuya, ada perasaan nostalgia di dadanya begitu melihat wujud Kuroko.

"Kalau begitu, yang mulia pasti sangat lelah setelah perjalanan jauh, pelayan tolong bawa yang mulia dan rombongannya ke kamar yang sudah di siapkan" ucap Emperor Shuzo.

MY EMPEROR STALKERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang